Kata Majemuk

Kata Majemuk yakni gabungan dua kata (morfem) dasar yg pada akibatnya mempunyai makna baru. Bentuk kata ini akan dgn gampang teman-sahabat temukan dlm pelajaran Bahasa Indonesia selain kalimat majemuk kalimat majemuk. Namun, teman-sahabat harus jeli untuk membedakannya dgn frasa sebab keduanya berbeda jenis.

Dalam masalah penggabungan kata dgn bentuk frasa, sahabat-sahabat akan menyadari bahwa kata yg satu merupakan inti, sedangkan kata yg lain menjelaskan ataupun menandakan kata pada dasarnya. Tiap morfem dasar yg membentuknya berkedudukan sama. Tidak ada morfem yg bersifat menjelaskan atau diterangkan. Alhasil, di sini kalian akan menemukan makna gres dr adonan dua kata dasar, yg mungkin saja artinya jauh berbeda dgn makna per katanya.

Lihat pula materi Sosiologiku.com yang lain:

Penulisan Daftar Pustaka

Kalimat Efektif

Ciri-ciri Kata Majemuk

Agar tak galau untuk membedakannya, ada baiknya sobat-sobat mengetahui  ciri-ciri sebuah kata majemuk, yakni sebagai berikut:

1. Tidak Bisa Disisipi

Untuk mengetahui suatu campuran kata ialah jenis kata beragam atau cuma frasa, kalian mampu mengetesnya dgn menunjukkan sisipan di antara dua kata dasar pembentuknya. Umumnya, sisipannya berupa preposisi atau kata depan.  Jika campuran kata tersebut dapat disisipi, berarti ia hanyalah bentuk frasa. Namun bila tatkala disisipi maka artinya berubah, mempunyai arti dia dapat dikategorikan selaku kata beragam.

Contoh: “kacamata” tak mampu diganti menjadi “kaca dr mata” ataupun “kaca pada mata”. Sementara itu sakit mata mampu disisipi penulisannya menjad “sakit di mata” atau “sakit pada mata”.

  1) Kalau ada pertandingan dini hari, aku dan Ayah bahu-membahu untuk membangunkan.

contoh kata majemuk

sumber gambar: withrealtoads.blogspot.com

2. Tidak Dapat Diperluas

Perluasan suatu kata dapat terjadi dgn bantuan afiks (imbuhan). Khusus untuk kata majemuk, ekspansi tak bisa diberikan pada satu kata saja, namun mesti meliputi kedua kata pembentuknya. Hal ini berbeda dgn frasa yg salah satu katanya bisa diperluas dgn pembubuhan afiks.

Contoh: “kereta api” tak dapat diperluas menjadi perkereta api atau kereta apian. Namun, harus menggunakan imbuhan awal & selesai untuk mengapit kedua kata yg membentuknya. Maka, kereta api gres mampu diperluas menjadi perkeretaapian.

3. Posisi Tidak Dapat Ditukar

Kata-kata yg membentuk suatu kata majemuk bersifat tetap. Makara, kalian tak dapat menukarkan posisi antarkatanya, sebab jikalau dipertukarkan, maknanya akan hilang atau berganti total.

Contoh: “angkat kaki” memiliki makna ‘pergi’.  Namun jika posisi kata-kata dasar yg membentuknya di balik, menjadi kaki angkat, maknanya menjadi hilang & tak jelas.

Penulisan

Dalam bahasa Inggris, penulisan kata beragam telah pasti digabung antar-unsurnya. Akan tetapi, di bahasa Indonesia, masih ada yg tiap unsurnya ditulis terpisah & ada yg digabung. Jika penulisan tiap unsurnya terpisah, maka bentuknya disebut tak senyawa. Sementara itu, yg rangkaian morfem dasarnya digabung disebut sebagai kata beragam senyawa.

Contoh:

Majemuk Senyawa                    : matahari, kacamata, saputangan, dukacita, sukacita, segitiga

Majemuk Tidak Senyawa              : kereta api,  rumah sakit, mata kaki, harga diri

Makna

Selain dr segi penulisannya, kita pula mampu membedakannya menurut maknanya. Berikut ini pengklasifikasian menurut maknanya:

1. Idiom

Sebuah kata majemuk dapat digolongkan menjadi idiom apabila tak ada lagi makna salah satu kata dasar yg mengarah pada makna baru kata tersebut. Hemat kata, yg berupa idiom yaitu kata bermakna gres yg artinya melenceng dr makna kata-kata dasar yg membentuknya.

  5 Contoh Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi sebagai Inspirasi Anda

Contoh: harga diri & matahari

2. Semi-idiom

Pada jenis yg satu ini, kalian masih bisa memperoleh makna orisinil dr satu kata dasar yg membentuknya. Namun, makna tersebut mengalami pergeseran sehingga artinya agak berganti.

Contoh kata beragam: rumah sakit & buku tulis

Kontributor

Teodora Nirmala Fau

Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI

Materi Sosiologiku.com yang lain:

  1. Puisi Lama
  2. Fakta & Opini
  3. Unsur Intrinsik Cerpen