Pontianak, sungai kapuas terletak dua kawasan anak sungai terbelah menjadi permulaan dr peradaban masyarakat Tionghoa Hakka berurbansiasi lewat jalur air pada masa kolonial Belanda. Pada tahun itu sebelum kemerdekaan, pedagang Tionghoa yg berasal dr Singkawang berlabuh disitu & berurbansiasi dgn tata cara ekonomi politik dipraktekkan oleh Sultan, & Tionghoa Hakka.
Pada tahun itu juga, pada masa kolonial Belanda – kemerdekaan, terletak dgn adanya metode pemerintahan yg dibuat berdasarkan tata cara pertanahan yg dibuat dlm sistem perdagangan kota Pontianak berawal. Hal ini memiliki sejarah terhadap pembentukan kota Pontianak sampai masa ini.
Pada setelah kemerdekaan, gang – gang tampak di rancang pada masa Belanda – Kemerdekaan, Oevang Oeray terhadap acara & kegiatan di Ibukota Jakarta, hal ini terletak dgn adanya penguasa, & tempat tinggal yg terjadi hingga ketika ini, mirip pertentangan agama & etnik di Kalimantann Barat, & kerusuhan di Ibukota Jakarta 1999 & Ambon mengubah dinamika perkotaan.
Pada masa sesudah kehidupan sosial ekonomi masyarakat Tionghoa pulih dgn daerah usang atau sekarang terjadi pembenahan yg kumuh (bangunan & rumah) sebelumnya. Pada masa pemerintahan itu, jelas bagaimana ekonomi urbanisiasi terjadi di Jakarta pada tahun 1990 – 2010an.
Kehidupan sosial budaya & agama akan lekat dgn kebudayaan setempat / penduduk adat orisinil yg berasal dr karakteristik penduduk Tionghoa Hakka, persoalan yang mampu mempunyai efek kesehatan orang disini terlihat terkecuali pada penduduk kelas sosial menegah – bawah.
Dinamika politik pada masa itu terperinci bagaimana kehidupan sosial, & konflik Tionghoa Hakka baik itu disengaja atau tidak, & pribumi disini, dgn hasil diperoleh atau pemerasan, perbudakaan yg menempel pada masing – masing kaum Tionghoa Hakka – Hokkien memiliki karakteristik atau ciri berlawanan.
Menelitik penduduk Tionghoa Hakka tentunya terusan impor yg menempel pada kebudayaan setempat yg berawal dr sistem ekonomi perkotaan kota Pontianak (melayu – Keraton) karakteristik, & kepentingan agama kristiani selaku misi di Kalimantan, dgn adanya moralitas & ekonomi di sini, tepat baik dgn kekerasan & konflik agama terjadi sampai dikala ini.
Sistem ekonomi urbanisasi dibuat segelintir masyarakat yg hidup dgn adanya moralitas & perdagangan dr hasil kolektif bumi pedesaan, & dibatasi oleh sungai Kapuas yg dikenal dgn Shenghie.
Berawal dr sistem ekonomi jual beli bermula menurut karakteristik Tionghoa Hakka, Pribumi Dengan wawasan rendahnya & budaya pertentangan masa lalu yg berurusan 1967 – 1999 etnik & agama.