Masyarakat adab Orang Batak Silaban, HKBP Jakarta – Pontianak ntah kapan mengenal Tuhan & budaya mereka sebagai orang Indonesia, setempat. Pada aspek wawasan yg minim, & rencana kejailan seorang Batak.
Dengan latar belakang perompak kapal, menjadi turunan terhadap anaknya pada kepentingan seksualitas, ekonomi, politik & budaya pada faktor pendidikan & dokter. Perlindungan dibalik gereja tampak pada kehidupan budaya & agama begitu aktual tanpa malu pada budaya Indonesia.
Menjadi perompak kapal, dgn melihat aneka macam kondisi agama mereka yg brutal pada tahun 2010 di Jakarta (Islam – Protestan), menjadi tanda akan kehidupan seksualitas yg menjijikan terhadap banyak sekali persoalan budaya & agama mereka di Indonesia.
Berbagai hal terkait itu juga, dgn kepentingan tersebut, mampu dijelaskan bagaimana mereka hidup & tinggal dgn latar belakang mereka sebagai orang & habitatnya (binatang) di lingkungan yg begitu “ngotot” terhadap seksualitas mereka di Pontianak, Indonesia.
Kembali ke kampung halaman dgn keadaan mirip itu, pengaulan dgn faktor sosial, & kelas sosial, pada pendidik mirip dosen, guru & dokter, hasil pencapaian urbanisasi ekonomi perkotaan di Pontianak – Jakarta, telah menjelaslan aneka macam masalah sosial & budaya, pada aspek agama & kehidupan mereka selama di Pontianak 1980an – 17.
Berbagai hal terkait itu juga, kepentingan ekonomi menjadi bagian penting dlm menyaksikan keadaan agama & kehidupan mereka pada agama Budha – Protestan – Nasrani sebagai bab dr budaya (etnik). Sistem politik pada tahun 1990an menjadi penting adanya pergolakan ekonomi politik, & jatuhnya masa Orde Baru tatkala itu di Indonesia.
Hidup pada perkampungan di Pontianak itu timbul suatu persepsi politik agama yg berada pada keadaan ekonomi politik pada tahun 90an pada aspek koalisi politik Golkar & PDI Perjuangan tatkala itu, hidup dgn perkampungan yg memang berada pada kondisi rill suatu penduduk , sebagai suku di setempat, Indonesia.
Berbagai pertentangan agama di Jakarta telah menjadi penting dlm menyaksikan aneka macam hal terkait dgn situasi ekonomi, budaya & agama & teknologi yg dipakai mereka dapat menjelaskan banyak sekali pada aspek ekonomi Timur – Barat (Indonesia) yg diterima, selama ini di Pontianak – Jakarta – Surabaya, Perompak kapal.