Kehidupan Sosial, Budaya Masyarakat Tionghoa Pontianak 1980an

Mempelajari kehidupan sosial masyarakat Tionghoa erat dgn aktivitas yg mereka langsungkan sebagai konstruksi budaya yg ada pada komunitas Tionghoa Muslim di Kalimantan Barat tersebut dihubungkan dgn konsep konstruksi identas dgn teori identitas wacana teori identitas.

Para ahli mirip Gordon Marshall merumuskan dua pendekatan utama: psikhodinamis & sosiologis. Pokok utama dr kedua pendekatan itu yakni diskusi menghadapi pendekatan esensialis yg membangun perkiraan bahwa identitas yakni sesuatu yg unik, esensial dlm konteks ‘sesungguhnya saya (real me)’ yg koheren & kurang lebih sama sepanjang hidup.

Bebagai penelitian yg dilaksanakan Isaacs berkesimpulan bahwa identitas golongan dasar itu bersifat dinamis & konstans. Identitas golongan dasar ialah sesuatu yg hidup, bertumbuh, berubah, & maju dgn pesat atau layu sesuai dgn kenaikan atau kemunduran vitalitasnya sendiri & kondisi tempat identitas golongan dasar itu berada.

Bisa pula identitas kalangan dasar itu mati atau menghilang ke dlm kalangan organisme yg sedang meningkat , atau timbul kembali ke dlm kesatuan baru dr unsur-komponen lama yg bergabung kembali.

Ada pertanyaan besar mengenai identitas komunitas Tionghoa Muslim di Kalimantan Barat, apa yg terjadi dgn identitas mereka sehingga dr sejarah masuknya Tionghoa Muslim tahun 1407 sampai ketika ini tak memperlihatkan aksara yg berpengaruh. Kajian ini menjajal melacak pasang surut konstruksi identitas Tionghoa Muslim tersebut.

Hal ini yg menjadikan identitas mereka pada setiap pekerjaan, mirip hal nya penduduk di luar Tionghoa, menerangkan berbagai pergantian sosial seperti pedagang, pendidik, petani, & buruh atau pekerja bernafsu.

Pada dasarnya hal ini menjelaskan banyak sekali pembangunan manusia yg lekat pada wawasan yg minim, & banyak sekali hal terkait dgn problem sosial manusia sampai dikala ini terhadap pembangunan manusia, yg menerangkan berbagai hal terkait dgn profesi mereka melakukan pekerjaan .

  3 Merk Handphone Sedang Bersaing

Dengan adanya budaya di lingkungan sekitarnya & budaya lokal dengan-cara terutama menerangkan bagaimana prilaku mereka kepada penikmatan kesejahteraan sosial yg mempunyai pengaruh pada setiap ilmu wawasan & budaya mereka sampai saat ini, menurut asimilasi Budaya Tionghoa – Batak – Jawa – Dayak di Kalimantan Barat.

Kepentingan politik menimbulkan pengaruh pada ekonomi yg menjelaskan aneka macam problem sosial budaya di penduduk dgn pekerjaan mereka sampai ketika ini, dgn kelas sosial & budaya mereka sebagai suatu  kesadaran mereka selaku individu, Batak – Dayak Pontianak pada tahun 2000  – 21.