Jambi adalah salah satu provinsi yg ada di Indonesia, dgn ibukotanya adalah kota Jambi. Provinsi ini terletak di pesisir timur pada kepingan tengah Pulau Sumatera. Di Jambi terdapat banyak sekali keberagaman mirip suku, kepercayaan, kebudayaan, & yang lain. Nah, sekarang kita akan membaha salah satu suku yg ada di Jambi yaitu Suku jambi.
Mengenal Suku Jambi
Suku Jambi merupakan kalangan etnis yg orisinil berada dr provinsi Jambi. Suku Jambi ini dapat di temukan di sekitar wilayah Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung, Kabupaten Batanghari & Kabupaten Bungo & Kabupaten Tebo. Saat menemukannya, kita akan mengetahui bahwa tempat mereka berdomisili saling berjauhan dgn rumah-rumah yg dibangun di sekeliling pinggiran sungai besar maupun sungai kecil.
Sejarah Perkembangan Suku Jambi
Di Jambi sendiri terdapat empat suku orisinil Jambi. Berikut ini sejarah singkat dr suku-suku Jambi tersebut yaitu:
- Suku Bangsa Kubu
Suku Bangsa Kubu atau yg lebih dimengerti dgn Suku Anak Dalam (SAD) merupakan suku bangsa yg diyakini paling pertama datang ke Jambi yaitu sekitar tahun 4500 sebelum masehi. Asal muasal suku Bangsa Kubu ini masih belum mampu dipastikan alasannya adanya pertimbangan yg menyebutkan bahwa suku ini yaitu masyarakat Sriwijaya yg diserang oleh Kerajaan Chola India, Kerajaan Singasari dan juga Majapahit. - Suku Bangsa Kerinci
Suku Bangsa Kerinci merupakan suku bangsa diurutan yang kedua datang ke Jambi. Suku Bangsa Kerinci ini merupakan penduduk asal Hindia Belakang yg tiba lewat jalur Semenanjung Malaka kemudian ke hulu untuk menyusuri Batanghari & mencari kawasan subur yakni tempat Kerinci. Proses perpindahaan ini terjadi sekitar tahun 4000an sebelum masehi. - Suku Bathin
Suku Bathin merupakan suku bangsa yang berusul dari pegunungan sebelah barat lebih tepatnya menduduki tempat Kabupaten Sarolangun, Merangin, Bungo & Tebo. Perpindahan ini kemungkinan terjadi pada sekitar era pertama masehi. - Suku Melayu
Suku Melayu tiba ke Jambi sekitar tahun 3500 SM. Suku Melayu merupakan penduduk asal Hindi Belakang. Pola kehidupan suku ini nyaris memiliki kemiripan dgn Suku Bathin yang bisa bertahan hidup dgn mempergunakan hasil dr pertaniannya.
Agama Suku Jambi
Umumnya kelompok Suku Jambi ini menganut agama Islam dan mengikuti Mazhab Syafi’i. Meskipun menganut agam Islam, kehidupan sehari-hari suku ini tak terlepas dr kepercayaan animisme & dinamisme.
Kepercayaan animisme & dinamisme ini sangatlah kental kaitannya dgn peranan dukun yg dijadikan golongan ini selaku mediator dgn dunia mistik, disamping itu pula masih mampu didapatkan berpadu dgn keyakinan pada makhluk mistik yg sering mengusik insan & mampu pula dipakai untuk kepentingan insan.
Bahasa Suku Jambi
Mayoritas penduduk Suku Jambi menuturkan Bahasa Melayu Jambi atau lebih sering disebut dgn Baso Jambi. Baso Jambi ini masih satu rumpun dgn bahasa melayu lainya seperti Bahasa Austronesia.
Bahasa ini mempunyai ciri khas sendiri dimana terkenal dgn dialek “O” yg mirip dgn Melayu Palembang & pula Bahasa Bengkulu. Contoh penggunaan kata dlm Baso Jambi dgn dialek “O” antara lain : saya menjadi Sayo, apa menjadi apo, dan masih banyak lagi.
Ciri Khas Suku Jambi
Suku Jambi mempunyai ciri khas antara lain:
- Bahasa dgn dialek “O”
- Suku dengan akulturasu antara kebudayaan Islam & Melayu Kuno Buddish dimana pengaruhnya tampakdi upacara akhlak, ijab kabul, metode masyarakat & sebagainya.
- Sebagian besar orangnya bermata pencaharian selaku petani.
Pakaian Adat Suku Jambi
Suku Jambi mempunyai busana adat yg dikenal dgn Baju Kurung Tanggung. Pakaian ini biasanya di pakai dikala ada acara penting mirip ijab kabul. Baju ini pula memiliki penutup kepala yg lazimdisebut Lacak. Lacak merupakan epilog kepala yg yang dibuat dr beludru yg berwarna merah.
Untuk busana budpekerti yg dipakai oleh perempuannya berupa kain songket & selendang yg berwarna merah. Motif dlm pakaian ini juga sangatlah bermacam-macam mirip hiasan kembang tagapo, hiasan melati, & pula pucuk rebung. Penutup kepala yg dipakai pihak perempuan berupa pesangko yang di dalamnya diberi kertas biar bisa keras & tak lembek, pula biar kain epilog yg digunakan menjulang tinggi & berdiri dgn tegap.
Pihak wanita mengenakan sarung songketnya untuk dililitkan di pinggulnya. Agar lilitananya terikat sempurna, diatasnya dipakaikan sabuk kuningan dengan-cara melingkar pada pinggul perempuan. Selain itu juga, disitu diselipkan senjata tradisional Jambi.
Sebagai pemanis dr baju etika yg digunakan, lazimnya ada peralatan lain mirip selempang yg diletakan menyilang pada tubuh. Selempang ini yang dibuat dr kain songket merah keunguan. Kebanyakan motif selempang ini berbentukmotif bunga berangkai.
Rumah Adat Suku Jambi
Rumah adat ini senantiasa menjadi ciri khas Suku Jambi. Rumah ini diketahui dengan Rumah Larno atau Kajang Lako. Biasanya rumah akhlak ini ditinggali oleh penduduk yg mempunyai marga Bathin.
Bentuk dr rumah ini ialah mirip rumah panggung persegi panjang yg mempunyai ukuran panjang sekitar 12 meter dgn lebar 9 meter dengan pondasi 30 tiang yg terdiri dr 24 tiang utama & 6 tiang palamban.
Ciri khas pada rumah ini adalah ujung atap rumah melengkung ke atas dgn bangunan yg nyaris mirip dgn perahu. Rumah yg dibentuk persegi panjang ini bertujuan untuk mampu memudahkan penyusuan ruang yg disesuaikan dgn fungsi islam. Dinding rumah ini lazimnya disebut dengan Masinding.
Kebudayaan Suku Jambi
- Senjata tradisional Jambi antara lain adalah Badik Tumbuk Lada, Keris Siginjai, Sumpit, Tombak Jambi & pula Pedang Jambi.
- Makanan tradisional dr Jambi yakni Tempoyak, Kue Padamaran, Nasi Gemuk, Gulai Tepk ikan, Daging Masak Itam, Kue Gandus, & sebagainya.
- Tradisi khas Jambi mirip Tradisi Berburu Sumbun, Tradisi Maanta, Tradisi Malam Berinai, Tradisi Makan Kelung, Tradisi Kenduri Sko, Tradisi Kumau & lainnya.
Kesenian Suku Jambi
- Tari tradisional dr Jambi yakni : Tari Sekapur Sirih, Tari Inai, Tari Rentak Besapih, Tari Selampit Delapan & sebagainya.
- Alat musik tradisional dr Jambi yakni Cangor, Gendang Melayu, Kulintang Jolo, Keromong, Marawis, Rebana Sike, Serangko, Gambus Jambi, Kompangan & banyak lagi.
- Lagu tradisional Jambi antara lain yaitu Dodoi si Dodoi, Injit-injit Semut, Timang-timang Anakku Sayang, Batanghari, Selendang Virgo, & banyak lagi.