Kerajaan Hindu Budha

Setiap wilayah negara pasti memiliki sejarah asal-usul sebuah bangsa, hidup & bertahan termasuk Indonesia. Sejarah di negeri ini dipenuhi dr beragam suku yg berasal dr kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Beberapa kerajaan di nusantara pada waktu itu mampu menguasai hampir seluruh daratan Asia Tenggara, berikut di antaranya yg berpengaruh besar.

Daftar Isi Artikel

Daftar Isi

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Buddha terbesar & memiliki wilayah kekuasan yg luas di zamannya. Berasal dr kata Siwichai, dlm bahasa Thai yg berarti kemaharajaan bahari, sehingga daerah kekuasaannya membentang di sepanjang jalur perdagangan laut atau bahari.

1.     Letak Kerajaan Sriwijaya

Kerajan Sriwijaya diduga berlokasi di Palembang, karena hal tersebut sesuai dgn hasil temuan para sejarawan. Temuan berupa prasasti kedukan Bukit, yg memiliki tarikh pada tahun 683 Masehi atau 605 Saka tersebut ditemukan di sekitar tepi Sungai Musi, Palembang.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

  1. Raja Dapunta Hyang atau disebut Sri Jayanasa memerintah sejak tahun 671 hingga 685 & menaklukkan sebagian besar wilayah Asia Tenggara.
  2. Rudra Wikrama seorang utusan yg bertugas pergi ke Tiongkok menjabat pada 728 hingga 742 Masehi.
  3. Sri Indrawarman pula seorang utusan untuk ke Tiongkok pada tahun 702-716, & 724 M.
  4. Sri Maharaja menjabat pada 775 Masehi, menaklukkan Kamboja & Thailand.
  5. Dharanindra yg lebih dikenal Rakai Panangkaran menaklukan Jawa & memimpin di tahun 778.
  6. Samaragrawira menaklukan Jawa serta menjabat di tahun 782 M.
  7. Rakai Garung yg dikenal sebagai Samaratungga memerintah pada 792 M & menaklukkan Jawa.
  8. Balaputradewa memerintah pada masa 856 hingga 860 Masehi, namun mengalami kekalahan di Jawa.
  9. Sri Udayaditya Warmadewa seorang utusan untuk ke Tiongkok pada 960 & 962.
  10. Sangrama Vijayottunggawarman memerintah pada tahun 1025 tatkala Sriwijaya diserang Rajendra Chola I.
  11. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa berkuasa pada 1183 merupakan kepemimpinan Sriwijaya terakhir.

3.     Masa Keemasan

Kejayaan Sriwijaya berada di puncaknya tatkala dipimpin oleh Dinasti Syailendra terutama Raja Samaratungga. Wilayah kekuasaannya mencakup hampir setengah dr Asia Tenggara, Pulau Jawa & Sumatera. Kekuasaan Sriwijaya di bidang kemaritiman semakin menguat di era Sri Cudamani Warmadewa, mandalanya di seluruh wilayah Palembang mampu menghalau lawan.

4.     Masa Keruntuhan

Masa keruntuhan terjadi pada tahun 1017 hingga 1025, saat Sriwijaya mengalami sebuah penyerangan dr Rajendra Cola di Dinasti Chola yg berasal dr India Selatan. Kekalahan tersebut pula didukung oleh kemunduran Balaputradewa serta adanya pengendapan lumpur Sungai Musi. Hal tersebut membuat kapal dagang yg menepi di Palembang semakin berkurang.

5.     Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Prasasti Karang Birahi

Ditemukan di tahun 1904 oleh Kontrolir L. M Berkhout di daerah tepi Batang Merangin, Jambi. Isi pesan di dalamnya berupa kutukan, ditujukan pada semua orang yg tak patuh & tunduk pada Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Palas Pasemah

Ditemukan di Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan, diperkirakan prasasti ini ada sejak abad ke 7. Isinya hampir sama dgn prasasti Karang Birahi, yakni kutukan bagi orang yg tak mengakui & tunduk atas kuasa Sriwijaya.

Prasasti Ligor

Ditemukan di Thailand Selatan dgn dua sisi yakni sisi A & B. Isinya menerangkan kisah kegagahan para raja Sriwijaya pada sisi A. Sedangkan, pada sisi B membahas tentang pemberian sebuah gelar Visnu Sarwarimadawimathana untuk Sri Maharaja dr silsilah keluarga Sailendravamsa.

Kerajaan Singosari

Kerajaan ini berasal dr pecahan Kerajaan Kadiri saat dipimpin oleh Kertajaya. Namun, Raja Kertajaya berhasil dibunuh oleh pasukan baru dipimpin Ken Arok, yg sekaligus menikahi istri raja yakni Ken Dedes. Ken Arok kemudian mendirikan kerajaan baru yg dikenal sebagai Singosari atau Kerajaan Tumapel pertama dgn gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi

1.     Letak Kerajaan Singosari

Sesuai dgn namanya, tempat dr bekas tragedi bersejarah Kerajaan Tumapel atau Singhasari dinamakan Singosari. Tepatnya berada di Singosari, kini dikenal sebagai salah satu kecamatan di Kota Malang, Jawa Timur.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

  1. Ken Arok menjadi raja pertama pada 1222 Masehi, meski sebelumnya masih menjadi akuwu di Kerajaan Tumapel.
  2. Anusapati adalah raja kedua yg memerintah pada masa 1227 hingga 1248 Masehi.
  3. Tohjaya merupakan penerus tahta Ken Arok yg berhasil membunuh Anusapati, memimpin dlm waktu yg sangat singkat. Karena pada waktu itu terjadi pemberontakan Ranggawuni.
  4. Ranggawuni berhasil merebut tahta dr Tohjaya & memerintah sejak tahun 1248 hingga 1258 Masehi, dgn masa kepemimpinan yg aman & tenteram.
  5. Kertanegara merupakan raja terakhir yg sangat berjaya di masa kekuasaan Kerajaan Singhasari.

3.     Masa Keemasan

Masa kejayaan Singhasari tatkala dipimpin Kertanegara, karena wawasan & kekuasaanya melebihi luar Pulau Jawa. Pasukannya pun mampu menghadapi serangan bangsa Mongol & menundukkan Kerajaan Dharmasraya. Kekuasaan Singhasari akhirnya mencapai puncaknya dgn menaungi beberapa wilayah, yakni Melayu, Gurun, Bali, Pahang & Bakulapura.

4.     Masa Keruntuhan

Kejayaan yg dikembangkan ke luar Pulau Jawa membuat bagian sisi dlm Kerajaan Singhasari keropos. Pemberontakan Jayakatwang yg merupakan Bupati Gelanggelang berhasil membunuh Kertanegara sehingga Singhasari runtuh. Jayakatwang akhirnya menjabat sebagai raja & membangun kembali Ibu kota Kerajaan Kadiri.

5.     Peninggalan Kerajaan Singosari

Candi Singhasari

Terletak di lembah antara Gunung Arjuna & Tengger, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang. Candi ini merupakan kediaman Raja Kertanegara pada masa terakhir berdasarkan isi Kitab Negarakertagama & Prasasti Gadjah Mada 1351 M.

Candi Jago

Berupa candi dgn arsitektur teras punden berundak, namun hanya bagiannya hanya tersisa setengah. Di dalamnya terdapat relief Pancatantra & Kunjarakarna mengisahkan gambaran masa kejayaan Singasari.

Arca Dvarapala

Merupakan arca yg berbentuk raksasa, sebagai sebuah penanda bagi tamu semua orang yg masuk ke Kotaraja. Namun hingga saat ini, para peneliti belum bisa memastikan keberadaan Kotaraja tersebut.

Kerajaan Majapahit

Dikenal sebagai kerajaan paling hegemonik senusantara yg pusatnya berada di Jawa, karena kekuasaannya yg sangat luas di seluruh nusantara. Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Nusantara. Kekuasannya membentang dr Pulau Jawa, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan & wilayah bagian timur namun masih terus diperdebatkan.

1.     Letak Kerajaan Majapahit

Terdapat dugaan kuat yg menyatakan bahwa Kerajaan Majapahit terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Tetapi seluruh peninggalannya tersebar di berbagai daerah, terutama Kediri, Jombang, & Mojokerto.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

  1. Raden Wijaya dgn gelar Kertarajasa Jayawardhana memerintah tahun 1293 hingga 1309.
  2. Kalagamet bergelar Sri Jayanagara memerintah pada tahun 1309 hingga 1328.
  3. Sri Gitarja yg lebih dikenal Tribhuwana Wijayatunggadewi memimpin sejak 13 28 hingga 1350.
  4. Hayam Wuruk dikenal sebagai Sri Rajasanagara menjabat pada 1350 hingga 1389.
  5. Wikramawardhana menjabat di tahun 1389 hingga 1429.
  6. Suhita yg bergelar Dyah Ayu Kencana Wungu memimpin dr tahun 1429 hingga 1447.
  7. Kertawijaya dgn gelar Brawijaya I dr tahun 1447 hingga 1451.
  8. Rajasawardhana bergelar Brawijaya II memerintah sejak 1451 hingga 1453.
  9. Girishawardhana atau Purwawisesa yg bergelar Brawijaya III memerintah pada 1456 hingga 1466.
  10. Suraprabhawa atau Bhre Pandansalas yg memiliki gelar Raja Brawijaya IV memimpin sejak 1466 hingga 1468.
  11. Brawijaya V atau Bhre Kertabumi memerintah pada 1468 hingga 1478.
  12. Brawijaya VI yg nama aslinya Girindrawardhana memimpin pada tahun 1478 hingga 1498.
  13. Patih Udara memerintah sejak tahun 1498 hingga 1518.

3.     Masa Keemasan

Kekuasaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya saat dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk, dgn didampingi Maha Patih terkemuka yakni Gadjah Mada. Daerah kekuasaannya mencapai seluruh Asia Tenggara, yakni sebagian Kepulauan Philipina, Malaysia, Singapura atau Tumasik, Semenanjung Malaya, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga ke bagian timur Papua.

4.     Masa Keruntuhan

Runtuhnya kerajaan Majapahit sebagian besar disebabkan oleh konflik internal keluarga kerajaan sendiri. Terjadi perebutan tahta di beberapa wilayah kekuasaan Majapahit, sehingga menyebabkan sebagian wilayah memilih untuk memerdekakan diri. Hal itu pula bertepatan dgn munculnya ekspedisi laut dr Dinasti Ming, dipimpin oleh jenderal muslim China, Cheng Ho.

5.     Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Brahu

Bangunan ini telah dijaga & dirawat di situs arkeolog Trowulan, Kota Mojokerto. Fungsinya sebagai tempat untuk membakar jasad para raja. Candi Brahu dibangun oleh Mpu Sendok yg sangat terkenal pada saat itu.

Candi Tikus

Disebut sebagai Candi Tikus, karena saat ditemukan lokasinya banyak dihuni oleh sarang tikus liar. Bangunannya cukup unik, karena berukuran kecil & terdapat kolam di tengahnya. Lokasi Candi Tikus berada di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Candi Jabung

Lokasi candi Jabung berada di Desa Jabung, Probolinggo, Paiton, Jawa Timur & seringkali dikunjungi oleh Hayam Wuruk terakhir pada 1359. Fungsinya sebagai kuil tempat pemujaan, yg terbuat dr batu merah kuat.

Salah satu peninggalan kerajaan Hindu Budha dr sisi budaya adalah wayang kulit yg mengambil epos Mahabharata & Ramayana. Yang kemudian diadaptasi dgn budaya lokal oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah.

Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran atau dikenal dgn sebuat Pakuan Pajajaran, dlm bahasa Sunda merupakan kerajaan Hindu Buddha di daerah Bogor, Jawa Barat. Perkiraan pendirian kerajaan Pajajaran yakni pada tahun 923 oleh Sri Jayabhupati sesuai dgn catatan sejarah. Peresmian berdirinya Pakuan Pajajaran, dimulai tatkala Jayadewata diberi gelar Sri Baduga Maharaja.

1.     Letak Kerajaan Pajajaran

Lokasi Kerajaan Pajajaran tepatnya berada di Tatar Pasundan, yakni wilayah bagian barat Pulau Jawa yg saat ini dikenal sebagai Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pusat pendirian tersebut hanya berada di satu titik, karena masa kejayaan Pajajaran hanya seumur jagung.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

  1. Sri Baduga Maharaja memimpin pada tahun 1482 & memiliki tahta di Pakuan atau Bogor.
  2. Surawisesa memerintah pada 1521 hingga 1535.
  3. Ratu Dewata berkuasa pada tahun 1535 hingga 1543.
  4. Ratu Sakti memerintah kerajaan sejak 1543 hingga 1551.
  5. Ratu Nilakendra memerintah di tahun 1551 hingga 1567, namun meninggalkan daerah Pakuan akibat serangan Sultan Hasanudin & anaknya yakni Maulana Yusuf.
  6. Raga Mulya memimpin pada 1567 hingga 1579 mulai dr wilayah Pandeglang, yg pula dikenal dgn sebutan Prabu Surya Kencana.

3.     Masa Keemasan

Kejayaan pemerintahan Pajajaran berkaitan erat dgn masa kepemimpinan Sri Baduga Maharaja, karena pembangunan fisik yg ditujukan untuk kemudahan hidup rakyatnya. Popularitas raja tersebut hingga kini masih dikenal & namanya dielu-elukan oleh masyarakat Sunda. Bidang lainnya yg mengalami kemajuan pesat yakni administrasi, keagamaan, militer.

4.     Masa Keruntuhan

Kehancuran Kerajaan Pajajaran diakibatkan oleh adanya serangan dr Kesultanan Banten pada tahun 1579. Kerajaan tersebut semakin berakhir, dgn perampasan batu penobatan raja dr Pakuan Pajajaran ke Keraton Surosowan yg direbut oleh Maulana Yusuf. Pemerintahan berhasil direbut Maulana Yusuf yg mengklaim menjadi penerus sah dr kekuasaan Sunda.

5.     Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Prasasti Huludayeuh

Ditemukan di daerah pertengahan lahan sawah, tepatnya di Dusun Huludayeuh, Desa Cikalahang, Kecamatan Sumber atau Dukupuntang, Cirebon. Keberadaan prasasti baru diketahui oleh para arkeolog pada tahun 1991. Isinya berupa 11 tulisan dlm bahasa Sunda kuno, mengisahkan tentang upaya Sri Maharaja Ratu untuk memakmurkan rakyat.

Prasasti Cikapundung

Ditemukan di area tepi Sungai Cikapundung, Kota Bandung pada Oktober 2010 dgn isi yg menjelaskan tentang filosofi kehidupan manusia. Terdapat beberapa gambar di dalamnya yakni wajah, telapak tangan, & telapak kaki, serta tulisan singkat. Prasasti ini diduga telah ada sejak abad ke 14 Masehi pada masa Sunda kuno Kerajaan Pajajaran.

Prasasti Perjanjian Sunda Portugis

Prasasti ini memiliki bentuk mirip dgn tugu batu yg ditemukan di Jakarta pada tahun 1918. Isinya berupa perjanjian antara Kerajaan Sunda & Portugis, yg ditandatangi oleh utusan dagang Portugis yakni Enriwue Leme serta utusan sang raja yakni Putera Mahkota Sang Hyang Surawisesa. Mereka pula melakukan penyerahan barang pada Raja Sunda.

Kerajaan Kadiri

Kerajaan Kadiri yg wilayahnya kini lebih dikenal sebagai Kediri, memiliki nama lain Panjalu & berpusat pada Kota Daha. Awal kemunculan kerajaan ini memang tak banyak diketahui oleh para peneliti, karena catatan sejarah hanya berisi peperangan saudara. Diperkirakan bahwa kerajaan terbagi menjadi dua bagian yakni Janggala & Panjalu setelah masa peperangan.

1.     Letak Kerajaan Kadiri

Kerajaan Kadiri memiliki pusat kota bernama Daha yg sekarang lebih dikenal sebagai Kota Kediri, Jawa Timur. Beberapa wilayah kekuasaannya mencakup hingga daerah Singhasari sebelum terjadi pemberontakan.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

Masa pemerintahan Negeri Daha lebih banyak dihabiskan menjadi sebuah negeri bawahan Majapahit yg paling terkenal. Pemimpinnya bergelar Bhre Daha pula harus tunduk pada Majapahit.

  1. Jayanagara memimpin tahun 1295-1309 didampingi Patih Lembu Sora.
  2. Rajadewi didampingi Patih Arya Tilam, kemudian diganti oleh Patih Gajah Mada selama 1309-1375.
  3. Indudewi memerintah sejak 1375 hingga 1415.
  4. Jayeswari yg diperkirakan memerintah pada tahun 1429 hingga 1464, kemudian digantikan Waringin Pitu.
  5. Manggalawardhani memimpin pada 1464 hingga 1474.

3.     Masa Keemasan

Keberhasilan Kadiri yakni menguasai beberapa kerajaan yakni Kerajaan Singhasari & Kerajaan Janggala, keduanya merupakan hasil dr pecahan Kadiri. Kejayaan Panjalu berada di puncaknya tatkala dipimpin oleh Sri Jawabhaya, yg mampu menguasai wilayah tanah Jawa & beberapa pulau lain di nusantara. Selain itu pula menghalau pengaruh Kerajaan Sriwijaya yg kuat.

4.     Masa Keruntuhan

Keruntuhan Panjalu dimulai tatkala masa kepemimpinan Raja Kertajaya akibat perselisihannya dgn kaum brahmana. Namun, Kertajaya meminta perlindungan Ken Arok yg saat itu menjabat sebagai akuwu & justru ingin memberontak pada Kadiri demi memerdekakan Tumapel.

Meski pernah bangkit kembali, tetapi tak bertahan lama karena saat itu bertepatan dgn kedatangan pasukan Mongol. Perlawanan pasukan tersebut dilakukan dengan-cara tergabung dgn pasukan menantu Raja Kertanegara.

5.     Peninggalan Kerajaan Kediri

Candi Penataran

Bangunan ini merupakan salah satu yg termegah di Jawa Timur, letaknya berada di lereng bagian barat daya Gunung Kelud berbatasan dgn Blitar. Candi Penataran adalah sebuah peninggalan pada masa kepemimpinan Raja Serengga.

Candi Tondowongso

Pembangunan candi Tondowongso diperkirakan pada abad ke 9 M, namun tak terawat & terjaga dgn baik. Letaknya berada di Desa Gawam, Kecamatan Gurah yg ditemukan pada tahun 2007.

Candi Mirigambar

Bentuk bangunannya masih dapat terlihat jelas namun tampak tak terawat, letaknya berada di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Bangunan candi diperkirakan ada sejak 1214 & prosesnya selesai pada tahun 1310 Saka.

Kerajaan Kalingga

Kerajaan ini pula dikenal dgn nama Kerajaan Halong, yg berdasarkan bahasa setempat yakni dr daerah Pekalongan, Jawa Tengah. Corak Kerajaan Kalingga adalah Hindu Buddha yg muncul untuk pertama kali di bagian pesisir Jawa Tengah utara. Kemunculan kerajaan ini bersamaan dgn masa kepemimpinan pada Kerajaan Tarumanegara & Kerajaan Kutai.

1.     Letak Kerajaan Kalingga

Pusat kekuasaan Kerajaan Kalingga berada di Pekalongan Jawa Tengah, namun beberapa lokasi pelabuhan kuno yg sangat terkenal berada di beberapa titik. Lokasi tersebut antara lain yakni Kota Tegal, Pemalang, Rembang, Pati, Brebes, Magelang, Klaten, Blora, Karanganyar, Gunungkidul, Purbalingga & Purworejo.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

  1. Prabu Wasumurti pada 594-605 Masehi.
  2. Prabu Wasudewa 632-652 Masehi.
  3. Prabu Wasukawi yg masih dipertanyakan hingga kini, masa lama jabatan dimulai dr tahun 652.
  4. Prabu Kirathasingha diperkirakan memerintah pada 632-648 Masehi.
  5. Prabu Kartikeyasingha memiliki gelar Sang Mokteng Mahamerwacala pada 648-674 Masehi.
  6. Ratu Shima atau Sri Maharani Mahisasuramardini Satyaputikeswara tahun 674-695 M.

3.     Masa Keemasan

Kerajaan Holing atau Kalingga mengalami masa kejayaannya tatkala dipimpin oleh Ratu Shima karena kedisiplinannya. Kerajaan lain pun merasa kagum, segan & hormat selama masa hidup ratu. Agama Buddha pada saat itu pula berlangsung dengan-cara harmonis & rukun, sementara perkembangan pertanian akibat sistem Tanibhala & budaya maju dgn pesat.

4.     Masa Keruntuhan

Kemunduran masa kepemimpinan Holing saat adanya persaingan dagang dgn kerajaan Sriwijaya, yg pada saat itu menguasai seluruh pesisir utara Jawa. Saat itu pula Sriwijaya berhasil memukul mundur kekuasaan tiga kerajaan sekaligus, yakni Holing, Melayu, & Tarumanegara.

5.     Peninggalan Kerajaan Kalingga

Prasasti Sojomerto

Merupakan batu bertulis yg ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Batang, Jawa Tengah. Isinya menggunakan aksara Kari dgn bahasa Melayu kuno diperkirakan ditulis pada abad 7 Masehi.

Prasasti Tukmas

Batu bertulis ini ditemukan di lereng Gunung Merapi bagian barat, tepatnya di Dakawu, Lebak, Grabak, Magelang, Jawa Tengah. Isinya dituliskan dgn huruf Pallawa & Bahasa Sanskerta, dgn simbol yg menggambarkan hubungan manusia dgn para dewa.

Kerajaan Mataram Kuno

Inilah kerajaan Hindu Buddha terbesar di nusantara, sebelum masa Majapahit memimpin. Corak peninggalannya menunjukkan kejayaan Mataram dr dua dinasti yakni Dinasti Sanjaya & Syailendra. Saat kepemimpinan Dinasti Syailendra mendominasi, kerajaan melakukan perkawinan politik dgn Sriwijaya dgn peninggalan termegah yakni Candi Borobudur.

1.     Letak Kerajaan Mataram Kuno

Pusat kekuasaan Mataram Kuno berada di Jawa Tengah wilayah selatan, salah satunya yakni Magelang. Namun, semakin meluas tatkala kerajaan menjalin hubungan dgn Sriwijaya yg cukup kuat pada saat itu.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

  1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya pemimpin awal sejak 717-746 M.
  2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran 746-784 M.
  3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan atau Dharanindra 784-803 M.
  4. Sri Maharaja Rakai Warak atau Samaragrawira 803-827 M.
  5. Sri Maharaja Rakai Garung atau Samaratungga 828-847 M.
  6. Sri Maharaja Rakai Pikatan 847-855 M.
  7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi atau Dyah Lokapala 855-885 M.
  8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang 894-898 M.
  9. Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung 898-913 M.
  10. Sri Maharaja Mpu Daksa.
  11. Sri Maharaja Rakai Layang Dyah Tulodong.
  12. Sri Maharaja Rakai Sumba Dyah Wawa.
  13. Sri Maharaja Mpu Sindok di Jawa Timur.
  14. Sri Maharaja Lokapala.
  15. Sri Maharaja Makuthawangsawardhana.
  16. Sri Maharaja Dharmawangsa Teguh.

3.     Masa Keemasan

Kejayaan Mataram Kuno dimulai tatkala masa pemerintahan Raja Balitung, karena Mataram berhasil menguasai daerah Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Jalur perdagangan Mataram pula semakin ramai oleh para pendatang, serta perluasan dagang di jalur wilayah Jawa Timur sepanjang Sungai Brantas & Bengawan Solo.

4.     Masa Keruntuhan

Keruntuhan berawal tatkala Rakai Kayuwangi memimpin dgn beragam permasalahan yg rumit berasal dr dlm keluarga di istana. Perpecahan pun muncul & diperparah dgn adanya perang saudara, bersamaan dgn meletusnya Gunung Merapi. Lelehan lahar dr letusan gunung mampu meluluhlantakkan candi-candi megah yg telah dibangunnya.

5.     Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Candi Borobudur

Merupakan peninggalan bercorak Buddha dr Dinasti Syailendra, yg saat itu dipimpin oleh Raja Samaratungga bersama para Raja dr Sriwijaya. Kini telah diakui sebagai situs warisan dunia, karena bangunannya yg megah & penuh dgn sejarah. Bangunan ini menjadi saksi kejayaan Sriwijaya pada saat itu di Pulau Jawa.

Candi Mendut

Bangunan ini memiliki corak agama Buddha, dibangun pada masa kepemimpinan Raja Idna dr Dinasti Syailendra. Letaknya berada di Magelang, Jawa Tengah tak jauh dr lokasi Candi Borobudur.

Candi Bima

Terletak di Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, dgn bentuk bangunan yg unik mirip seperti gaya arsitektur candi di India. Bentuknya seperti mangkuk yg terbalik dilengkapi atap & relief kepala bernama kudu.

Kerajaan Kutai

Perkiraan sebuah kerajaan Hindu tertua di nusantara, berdasarkan penemuan adanya Kerajaan Kutai yg dibangun pada awal abad ke 4. Kerajaan Kutai berada di wilayah Kalimantan dgn ditemukannya bukti berupa prasasti. Nama tersebut diambil berdasarkan temuan para peneliti yg menyatakan dlm sebuah bukti tertulis tentang keberadaan Kerajaan Kutai.

1.     Letak Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai diperkirakan berada tepat di Muara Kaman, Kalimantan Timur, daerah hulu sungai Mahakam. Daerah kekuasaan Kerajaan Kutai di beberapa wilayah, yakni Malaysia & Brunei namun dipastikan bahwa berpusat di daerah Kalimantan.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

  1. Maharaja Kudungga dgn gelar Anumerta Dewawarman sebagai pendiri kerajaan.
  2. Maharaja Asmawarman.
  3. Maharaja Mulawarman.
  4. Maharaja Indera Mulia memimpin pada awal abad ke 14.
  5. Maharaja Darmasatia menjadi penutup dinasti pada abad 17 M.

3.     Masa Keemasan

Kemajuan Kutai dr berbagai bidang, yakni agama, politik, ekonomi, sosial & budaya. Hal tersebut terjadi pada masa kepemimpinan Mulawarman yg menyebabkan terjadinya kedamaian di bidang agama, kejayaan ekonomi. Hal itu ditandai dr pemberian 20 ribu ekor sapi pada para brahmana.

4.     Masa Keruntuhan

Kehancuran Kutai diperkirakan pada saat Maharaja Dharma Setia tewas di medan perang, saat melawan Aji Pengeran Sinum Panji dr Kerajaan Kutai Kartanegara bercorak Islam. Kemenangan berhasil dicapai oleh Kerajaan Kutai Kartanegara & menjadi masa berakhirnya Kutai Martadipura.

5.     Peninggalan Kerajaan Kutai

Prasasti Yupa

Ini merupakan bukti kuat yg terdiri dr tujuh buah prasasti yg mengisahkan tentang keberadaan kerajaan Kutai. Isinya lebih banyak membahas tentang masa kejayaan Maharaja Mulawarman.

Ketopong Sultan

Ketopong sultan merupakan sebuah mahkota yg terbuat dr emas yg ditujukan pada baginda Sultan Kerajaan Kutai. Penemuannya berada di Muara Kaman dgn bobot 1.98, dibuat oleh Kutai Kartanagara yg bercorak Islam.

Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan ini memiliki kekuasaan yg besar di tanah bagian barat Pulau Jawa, di awal abad ke 4 Masehi hingga abad ke 7 Masehi. Tarumanegara pula termasuk sebagai kerajaan tertua di nusantara beraliran Hindu Wisnu.

1.     Letak Kerajaan Tarumanegara

Berdasarkan penemuan artefak, menunjukkan bahwa kerajaan Tarumanegara berasal dr daerah sekitar sungai yg ada di Jawa Barat yakni Sungai Citarum. Namun, diperkirakan bahwa keberadaan pusat ibu kota ada di Sundapura yakni di daerah Tugu & Bekasi.

2.     Masa Pemerintahan & Raja-Raja yg Memerintah

  1. Jayasingawarman memimpin pada 358-382 M.
  2. Dharmayawarman pada 382-395 M.
  3. Purnawarman pada 395-434 M.
  4. Wisnuwarman memerintah pada 434-455 M.
  5. Indrawarman berkuasa pada 455-515 M.
  6. Candrawarman pada 515-535 M.
  7. Suryawarman memimpin pada 535-561 M.
  8. Kertawarman berkuasa di tahun 561-628 M.
  9. Sudhawarman pada tahun 628-639 M.
  10. Hariwangsawarman memimpin pada tahun 639-640.
  11. Nagajayawarman sejak 640-666.
  12. Linggawarman sebagai pemimpin terakhir di tahun 666-669.

3.     Masa Keemasan

Kepemimpinan Purnawarman membuat Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya, karena mampu membangun Sungai Gomati sepanjang 11 km hanya dlm 21 hari. Irigasi sungai merupakan hasil dr kemajuan teknik pertanian yg mampu dicapai saat itu. Serta pemberian 1000 ekor sapi ditujukan pada kaum Brahmana.

4.     Masa Keruntuhan

Sebab keruntuhan Tarumanegara belum dapat dipastikan, karena banyaknya pembahasan tentang kejayaan Purnawarman pada bukti sejarah. Namun, berakhirnya kerajaan ditandai dgn dua putri Linggawarman, yg nantinya dijadikan istri oleh raja Kerajaan Sunda & Dapuntahyang Sri Jayanasa sebagai pendiri Sriwijaya.

5.     Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Prasasti Kebon Kopi

Ditemukan di area Muara Hilir, Cibungbulang, Bogor dgn simbol berupa telapak kaki gajah. Simbol tersebut dipercaya sebagai kaki gajah Airawata yg menjadi tunggangan Wisnu.

Prasasti Ciaruteun

Disebut pula Prasasti Ciampea yg ditemukan di area hilir Sungai Ciaruteun. Isinya ditulis dgn huruf Pallawa & bahasa Sansekerta berupa telapak kaki Raja Purnawarman. Hal itu sebagai simbol kekuasaan & penghormatan pada para dewa.

Prasasti Jambu

Ditemukan di Bukit Koleangkak, sehingga bisa pula disebut dgn Koleangkak. Isinya berupa gambar telapak kaki, namun fungsinya digunakan sebagai sarana memuja Raja Purnawarman.

Kisah sejarah singkat tentang kerajaan Hindu Buddha di Nusantara pada zaman dahulu mengawali proses berkembangnya dinamika kehidupan masyarakat di Indonesia hingga kini. Sebagai seorang warga yg lahir di tanah air, tentu harus mengingat sejarah lahirnya negara & bangsa

  Pada respons kekebalan humoral,antibodi dihasilkan oleh …