Setelah kejadian itu, dua sejoli itu berjumpa lagi di lembaga Organisasi.
Sofi mengamati gerak gerik Reta, sehingga Sofi dapat menyimpulkan bahwa Reta pula meletakkan perasaan pada Diru.
Selesai forum Sofi mengajak Reta ke daerah yg sering mereka datangi untuk bertukar pendapat, yaa tentunya di balkon.
Wajah memerah dgn rasa penasaran yg menghantui, Sofi memberanikan diri untuk bertanya,
“Ta.. Reta gue mau nanya sesuatu nih, namun ananda harus menjawab jujur yaa.
Dengan degupan yg sudah tak bisa ditahan, Reta menjawab,
“Iya Sof, ada apa Sof?
Masih dgn wajah ingin tau, Sofi melanjutkan,
“Apakah ananda menaruh rasa dgn Diru, atau malah kalian sudah jadian?.
Hati Reta tak tertata lagi,
“Kemarin Diru menyatakan perasaan padaku Sof, tetapi gue tak menjawabnya. Se.. sebenarnya gue pula meletakkan rasa dengannya, namun gue takut jika rasa itu hanya sekejap & cuma lantaran nafsu, bukan karena-Nya.
Mata Sofi sudah berkaca-kaca,
“Baiklah, terimakasih sudah menjawab dgn jujur.
Semenjak pengesahan itu, kini Sofi mulai menjauhi Reta.
Karena ia belum mampu menerima. Sofi yg pula menyukai Diru, perasaannya hanya bertepuk sebelah tangan membuatnya murung & tak suka dgn pengukuhan sahabatnya.
Pengakuan itu pula mempengaruhi kesolidan & kerja samanya dlm Organisasi. Sekarang, mereka jarang lagi ada di forum.
Padahal keaktifannya sungguh menentukan kemajuan Organisasi. Mereka jarang berargumen, jarang bertegur sapa. Dan bahkan seperti orang asing tatkala berpapasan.