Keuskupan Agung di Indonesia : Kemiskinan Spritualitas, Ekonomi Sosial Di Kalimantan

Kalimantan, kemiskinan spritualitas akan mempunyai dampak pada emosi, kekerasan & yang lain serta insiden penyimpangan terhadap dilema aturan agama & Negara. Kemiskinan spritualitas baru ini di ketahui pada tahun 2017 – di pedesaan oleh Keuskupan Agung Pontianak.

Sedangkan pengangguran tentunya tak bekerja, kesanggupan pengelolan sumber daya alam & insan yg mempunyai kualitas hidup, & talenta yg berawal dr rahmat Tuhan yg maha kuasa hingga ketika ini berasal.

Hal ini menjadi awal dr kehidupan kristiani kaum muda Katolik tak hanya di Keuskupan Agung Pontianak, tetapi di Indonesia. Berdampak pada acara sosial, keagamaan & bisnis yg mempunyai kiprah terhadap persoalan masa kemudian mereka menjadi permulaan 1999 dr pembaharuan terhadap kehidupan berawal dr persaingan sehat & sepadan sebelumnya dimulai.

Spritualitas menjadi penting dlm menyaksikan sistem ekonomi sosial di penduduk katolik & non katolik menjadi permulaan dr kepentingan & daya juang terhadap permintaan modernitas & kelebihan berdasarkan kualitas sumber daya insan di Indonesia.

Keuskupan Agung Jakarta memiliki pengaruh kepada pekerjaan yg baik, namun moralitas & etika kurang menjadi standar hidup mereka dengan-cara luas utamanya pada kehidupan ekonomi budaya, & pendidikan yg di berikan berdasarkan wawasan yg minim.

Seringkali, moralitas & etika dlm ilmu wawasan memiliki kesan terhadap kualitas sumber daya manusia, yg hendak berkuasa misalnya rendah spritualitas, dan  kekayaan permulaan tak bekerja sebagai kehidupan beragama & budaya dengan-cara khusus sehingga apa pengaruh dr kehidupan mereka lakukan & kejahatan tersembunyi berawal.

Pada tahun 2020an tampak pada kehidupan ekonomi berawal dr kemiskinan penyelewengan & penyingkiran & menempatkan orang dgn sembarang menjadi permulaan dr kehidupan sosial di Keuskupan Agung Pontianak (Ideologi). 

  Di Bawah Ini Ciri Ciri Interaksi Sosial.berikut Yang Bukan Merupakan Ciri Ciri Interaksi Sosial Adalah…

Untuk  golongan biasa, tatkala pekerjaan birokrasi 1945 & perdagangan transportasi – teknologi yg mereka terapkan dgn kepentingan ekonomi, & moralitas yg rendah. Sistem kelas sosial, akan tampak dgn kehidupan yg berawal dr pembangunan di Pontianak. Karateristik yg dimengerti selaku tempat jail (kejujuran) akan berlawanan dgn Batavia.

Bisnis atau pebisnis pada tahun 1980an terjadi lonjakan & birokrasi di sampaikan dgn penyingkiran surat peran berlangsung tanpa adanya toleransi terjadi di Pontianak berawal. Hal ini menceritakan bagaimana kehidupan sosial, & kenikmatan mereka hidup bermula pada masa Orde Baru & Reformasi terjadi. 

Serta bagaimana pemenuhan gizi, perkembangan anak & pendidikan yg menerangkan adanya ekonomi politik tatkala mereka naik pada kepentingan ekonomi pada tahun 2008 – 2022 hingga ketika ini.  

Kualitas diri, numpang hidup, & bertahan hidup dr hasil hutang & kebiadaban mereka kepada penyingkiran terjadi. Hingga konflik rumah tangga lingkungan di RT 003 Melayu – Tionghoa Hakka terjadi pada kelompok kelas sosial kebawah, Sutarmidji MH walikota Pontianak – Gubernur 2022 hingga ketika ini.