Kolonialisme dan Imperialisme

Pengertian & Perbedaan Kolonialisme & Imperialisme

Kolonialisme & Imperialisme yakni suatu praktik kekuasaan yg timbul di dunia sesudah kurun penjelajahan dimulai sekitar periode ke-13 Masehi. Di mana praktik ini ditunjukkan dgn adanya negara-negara yg menguasai banyak tempat di luar negara asalnya. Kekuasaan ini bertujuan untuk mewujudkan semboyan Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), Gospel (kesucian agama). Banyak negara, khususnya dr Eropa menaklukkan wilayah-wilayah di Asia & Afrika untuk mendapatkan lebih banyak hal selain perdagangan semata.

Kolonialisme bermakna suatu sistem politik yg bermaksud untuk menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan & keuntungan yg lebih besar. Berbeda dgn imperialisme, kolonialisme lebih berkonsentrasi pada pencarian keuntungan atas negara-negara koloni atau jajahan. Tidak mengindahkan mengenai apakah wilayah yg dijajah tersebut menjadi pecahan dr negara yg menjajah. Meskipun mampu jadi negara penjajah menempatkan pemerintahan yg sah di wilayah tersebut. Kolonialisme banyak dilakukan oleh penjelajah pada masa permulaan. Di mana mereka menduduki suatu wilayah untuk mengeruk sumber daya alam & manusia, untuk kemudian diperdagangkan di Eropa dgn keuntungan yg besar.

Imperialisme bermakna sebuah paham perihal penguasaan daerah atau bangsa oleh negara yang lain, yg bertujuan untuk memerintah negara tersebut. Melalui definisi ini mampu dikenali bahwa Imperialisme dengan-cara lazim bertujuan untuk memperluas wilayah negara dgn mengakibatkan kawasan taklukan selaku kepingan dr negara tersebut. Imperialisme bisa disamakan sebagai ekspansi wilayah atau penaklukan daerah. Imperialisme ini timbul belakangan, tatkala wilayah jajahan di Asia & Afrika kemudian diambil alih oleh negara untuk kepentingannya.

Lihat pula materi Sosiologiku.com lainnya:

Kerajaan Singasari

Revolusi Prancis

Latar Belakang Kolonialisme & Imperialisme

Latar belakang adanya kolonialisme & imperialisme ialah penjelajahan yg dilaksanakan oleh bangsa-bangsa Eropa sejak jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453. Konstantinopel yg merupakan bandar jualan utama antara barat & timur sekarang tak mampu diakses oleh pedagang Eropa, sehingga mereka perlu mencapai ke sumber komoditasnya eksklusif. Penjelajahan ke wilayah timur ini kemudian berkembang menjadi kolonialisme, sebab bangsa Eropa memiliki kekuatan yg besar untuk memonopoli paksa jual beli yg ada. Spanyol misalnya, dapat memaksa kerajaan-kerajaan di Maluku untuk memasarkan rempah-rempah hanya pada mereka. Sementara Portugis berhasil menguasai bandar jualan Malaka pada 1511 & memonopoli jalur jualan di wilayah tersebut. Keadaan ini memunculkan keuntungan yg amat besar bagi bangsa Eropa. Sehingga menjadi penguat argumentasi untuk menegakkan kekuasaannya lebih besar lagi.

  Dukungan Daerah Terhadap Pembentukan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Contoh Kolonialisme & Imperialisme

I. Kolonialisme

  • Spanyol

Spanyol bersama dgn Portugis yaitu bangsa Eropa pertama yg membuka jalur jualan ke India & lebih jauh lagi ke Nusantara. Spanyol menguasai wilayah Filipina, Pantai Barat Amerika Selatan, Meksiko, Karibia, Florida, & sedikit wilayah barat Amerika Utara. Sejak lepasnya dampak Spanyol di sentra rempah Maluku akibat Perjanjian Tordesillas, mereka memusatkan perhatiannya atas koloni di Amerika Selatan. Komoditas mirip gula, teh, kopi, bahkan budak menjadi barang jualan Spanyol di Eropa. Sampai hari ini, banyak wilayah di Amerika Selatan berbahasa Spanyol.

  • Portugis

Portugis mengikuti Spanyol untuk menjelajah dunia, namun menjadi yg pertama menyentuh wilayah Nusantara. Portugis menguasai wilayah timur Amerika Selatan (Brazil), potongan kecil di Afrika & India, serta Timor Timur. Mereka semula menguasai wilayah Maluku & Malaka, tetapi kemudian dikalahkan oleh Belanda yg membangun pusat hegemoninya di Hindia Timur. Baik Spanyol maupun Portugis merupakan pecahan dr Imperialisme kuno yg berfokus hanya pada keuntungan negara asalnya.

  • Inggris

Inggris menjelajah relatif paling selesai, dgn fokus kekuasaannya ada di India & pantai timur Amerika Utara setidaknya sampai tahun 1800. India menjadi wilayah produsen, sementara Amerika yg berisi para imigran menjadi pasar utama barang dagangan tersebut. Selepas 1800, meski dgn kemerdekaan Amerika Serikat. Inggris menjadi imperium paling besar di dunia dgn menguasai banyak wilayah mirip Malaya, Mesir, Australia, & banyak wilayah lainnya.

  • Belanda

Belanda merupakan negara dgn kekuatan militer yg relative kecil dibandingkan negara Eropa yang lain. Sejak mengambil alih kekuasaan VOC pada 1799, wilayah kekuasaannya stagnan. Belanda menguasai Suriname & Guyana, Hindia Timur, & Afrika Selatan. Belanda yakni salah satu negara yg tak berkenan membagi pemerintahan dgn penduduk lokal. Sehingga kekuasaannya tak mampu berkembang lebih besar, namun kedudukannya berpengaruh.

  • Perancis

Perancis merupakan salah satu negara Eropa yg sungguh sedikit memiliki kawasan jajahan, sama mirip Jerman misalnya. Mereka menguasai sedikit wilayah di Barat Afrika, Indocina, & tempat Sungai Missisipi di Amerika Utara. Meskipun pada risikonya mereka menjual wilayah Missisipi pada Amerika Serikat. Perancis sempat menggantikan Hindia Belanda, tatkala Belanda kalah dlm perang Revolusi Perancis. Namun beberapa tahun kemudian diambil alih oleh Inggris & Belanda.

II. Imperialisme

  • Uni Soviet

Uni Soviet menguasai banyak negara-negara di Eropa Timur sesudah kemenangannya dlm Perang Dunia II. Soviet membentuk negara-negara bawahan yg tergabung dlm Pakta Warsawa untuk melawan dampak blok barat. Negara-negara ini dikuasai sepenuhnya oleh Soviet, & perlu mematuhi perintah rezim komunis yg berkuasa dikala itu.

uni soviet contoh kolonialisme & imperialisme

Sumber gambar: wikimedia

  • Kekaisaran Jepang

Kekaisaran Jepang menaklukkan banyak wilayah semasa Perang Dunia II selaku bentuk bukti kekuatan Jepang yg amat besar di hadapan negara-negara Asia. Jepang menciptakan negara boneka Mancukuo di Cina & mengklaim sebagai negara sah yg berkuasa atas dataran Cina. Hal ini dilakukan untuk menguasai wilayah-wilayah tersebut dgn pemerintahan yg sah di bawah rezim Jepang.

  • Nazi Jerman

Jerman berhasil menaklukkan Perancis dlm Perang Dunia II, & kemudian mendirikan Perancis Vichy. Negara ini ialah negara boneka yg dibentuk oleh Jerman sebagai republic fasis yg berdiri di bawah kekuasaan rezim Jerman yg saat itu menguasai dataran Eropa.

  • Republik Perancis

Perancis pada masa revolusi mengobarkan perang pada negara-negara monarki Eropa, utamanya Prussia & Austria. Mereka berhasil menaklukkan Belanda, kemudian mendirikan Republik Bataaf yg dipimpin oleh Louis Bonaparte. Napoleon pula menduduki Italia & mendirikan negara boneka di bawah pimpinan Eugene de Beauharnais. Wilayah satelit lain seperti Spanyol & Dataran Rhine pula memiliki negara boneka di bawah kekaisaran Perancis.

Dampak Kolonialisme & Imperialisme

Secara biasa , pengaruh yg ditimbulkan oleh kolonialisme & imperialisme kepada kawasan jajahannya yakni kerugian baik dengan-cara ekonomi maupun politik. Secara ekonomi, wilayah-wilayah jajahan dieksploitasi sehingga bikin tempat tersebut tak dapat meningkat akhir dimonopoli. Sementara dengan-cara politik, negara penjajah sering kali mengontrol kekuasaan lokal untuk memperoleh fasilitas dlm memilik komoditas dagang. Dalam masalah imperialisme, negara-negara jajahan kehilangan seluruh haknya sebagai negara sebab dikuasai dengan-cara teritorial. Sehingga negara jajahan tersebut kehilangan eksistensinya.

Perkembangan Kolonialisme & Imperialisme di Indonesia

Kolonialisme berkembang di Indonesia setidaknya hingga dgn tahun 1800. Portugis & Spanyol memperebutkan sumber rempah-rempah di Maluku dgn merusak kerajaan yg ada di wilayah tersebut. Sementara Belanda mengadakan kontrakdgn kerajaan-kerajaan di Jawa untuk memonopoli jual beli. Meskipun dlm kasus tertentu memaksa kerajaan atau mencampuri urusan suksesi tahta untuk memuluskan keinginannya.

Era Imperialisme dimulai tatkala Pemerintah Kolonial Hindia Belanda berdiri pada tahun 1800. Secara teritorial, Nusantara dikuasai sepenuhnya oleh Belanda. Sehingga adanya kerajaan-kerajaan merupakan bentuk pemberontakan yg mesti ditumpas. Belanda menguasai wilayah-wilayah Nusantara dengan-cara pribadi (direct rule) & mempergunakan segala isinya sesuai dgn keperluan yg ada. Seperti menerapkan kebijakan Tanam Paksa, menyewakan tanah untuk perkebunan swasta, membangun infrastruktur penunjang, & membentuk struktur pemerintahan. Sistem imperialisme ini menghapus kekuasaan-kekuasaan lain yg ada, sampai dgn Hindia Belanda ditaklukkan oleh Jepang pada tahun 1942.

Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.

Alumni Sejarah FIB UI

Materi Sejarah yang lain di Sosiologiku.com: