– Kandidat Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024 telah mulai menabung suara untuk menarik dukungan masyarakat.
Kompetisi Pilpres telah kerasa semenjak Reshuffle Kabinet Indonesia Maju selesai Desember 2020 tahun ini. Kandidat Capres telah mulai berangsur-angsur menabung bunyi, namun AHY kali ini tertinggal untuk menabung bunyi ?
Yuk baca dgn seksama ulasan singkat ini !
“Kalau menabung duit di bank, maka bunganya yaitu uang. Begitu pula bila menabung suara di bank hati rakyat maka bunganya yaitu bunyi pada waktu demam isu Pemilu (Sipil Institut).”
Siapa saja perkiraan petarung untuk bersaing pada Pilpres 2024. Berdasarkan info yg dikutip dr Suara.com, Senin, 13 Juli 2020 menyebut bahwa ada tiga tokoh besar yg berebut kursi kandidat presiden 2024.
“Tiga tokoh timbul sebagai kekuatan utama dlm pertandingan memperebutkan posisi calon presiden 2024, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, & Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta.
Menurutnya, naiknya elektabilitas Ganjar & Ridwan Kamil tak terlepas dr performanya dlm penanganan pandemi Covid-19 di wilayahnya. Mulai dr sejumlah upaya seperti PSBB, penanganan kesehatan hingga pembagian Bantuan Sosial (Bansos).
Hasil Lembaga Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menciptakan survei sejumlah nama-nama yg digadang maju pada Pilpres 2024 yaitu sebagai berikut :
1. Prabowo Subianto 18,4 persen
2. Ganjar Pranowo 13,5 persen
3. Ridwan Kamil 11,3 persen
4. Anies Baswedan 10,6 persen
5. Sandiaga Uno 9,3 persen
6. Khofifah Indar Parawansa 3,4 persen
7. Tri Rismaharini 3,3 persen
8. AHY 1,8 persen
9. Mahfud MD 1,4 persen
10. Susi Pudjiastuti 1,1 persen
11. Airlangga Hartarto 1,0 persen
Lainnya 3 persen
Tidak tahu atau tak menjawab 16,4 persen.
Selengkapnya baca di https://www.suara.com/news/2020/07/13/142406/10-kandidat-terkuat-presiden-2024-prabowo-teratas-anies-posisi-berapa?page=2
Nah, itulah ada sekitar 13 kandidat presiden yg kemungkinan akan bertarung pada persaingan Pilpres 2024 mendatang.
Reshuffle Kabinet di selesai tahun 2020, menuju pertandingan sengit Pilpres 2024. Siapa pun yg hendak mencalonkan diri sebagai Capres haruslah menabung bunyi agar mampu menarik tunjangan masyarakat.
Ada 13 calon presiden yg digadang akan maju pada Pilpres 2024, oleh alasannya adalah itu para kandidat ini harus memperlihatkan prestasi & kerja konkret untuk penduduk , agar elektabilitasnya naik.
Pada penghujung simpulan tahun 2020, Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet Indonesia Maju, yg mana mengubah enam menteri.
Tiga menteri berasal dr partai politik & tiga lagi berasal dr non partai, yakni terdiri atas :
Menteri Sosial Tri Rismaharini kader PDI-P
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Ketua Umum GP Ansor pula merupakan kader PKB
Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno merupakan kader Partai Gerindra
Menteri non-Partai yaitu :
Menteri Kesehatan Budi Gunadi
Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi
Menteri Kelautan & Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (Sumber : Kompas.com)
Masuknya Tiga nama baru menteri ini menawarkan peluang utamanya pada Sandiaga Uno, Tri Rismaharini maupun Yaqut Cholil yg sama-sama mewakili partainya, & memiliki peluang menjadi kandidat presiden maupun wakil presiden.
Para kandidat yg berdasarkan hasil survei diatas telah mampu menabung suara dlm jangka waktu empat tahun kedepan.
Tentunya, mesti dgn menunjukkan kinerja yg baik supaya masyarakat memperlihatkan suara pinjaman pada para kandidat presiden & wakil presiden yg hendak maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Kompetisi Pilpres 2024 sudah dimulai, PDIP sebagai pemenang pertama Pemilu 2019, berusaha memperbaiki citra partai usai kadernya Juliari terjerat perkara korupsi Bansos.
Dengan masuknya Tri Rismaharini pastinya sebagai strategi untuk menaikan elektabilitasnya, karena Ganjar Pranowo telah manis elektabilitasnya berada diurutan kedua.
Kemudian, masuknya Sandiaga Uno pula berbentukmemperbaiki citra partai Gerindra yg pula kadernya Edy Mantan Menteri KKP terjerat kasus korupsi.
Apalagi Gerindra menjadi pemenang Pemilu nomor dua pada Pileg 2019 lalu, tentunya ini selaku upaya dlm menaikan kembali gambaran partai dgn masuknya Sandiaga Uno.
Tidak kalah penting, masuknya kader PKB yg pula Ketua GP Ansor yaitu Yaqut Cholil Qoumas mampu pula memiliki peluang maju pada Pilpres 2024, tergantung bagaimana Ia mampu menabung bunyi empat tahun ini.
Perombakan kabinet akhir tahun ini, tak adanya nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuat AHY tak memiliki peluang untuk mengembangkan elektabilitasnya untuk dapat maju pada Pilpres 2024 mendatang.
AHY tertinggal, dingklik Menteri tak bisa diperoleh, dgn ini AHY gagal dlm menabung suara, ya harus lebih berjuang lagi dlm menawan simpatisan masyarakat.
Dimana, disaat para menteri bekerja, memperlihatkan kinerja baik semoga tabungan bunyi terisi sarat ketika hendak maju pada Pilpres 2024 mendatang, sebut saja Sandiaga, Tri Risma yg sudah blusukan sejak baru menjabat sebagai menteri.
Dari 11 calon yg digadang akan maju, pula telah memiliki panggung sendiri dlm memperoleh simpanan bunyi pemilih, mirip Ganjar yg dikala ini masih jadi Gubernur Jateng, begitu juga Khofifah yg menjadi Gubernur Jawa Timur, atau Anies yg ketika ini menjadi Gubernur DKI Jakarta, & Ridwan Kamil yg menjadi Gubernur Jawa Barat.
AHY sama sekali tak mendapakan bangku untuk mengawali menabung bunyi, sorotan media pun jarang pada AHY, karena itu panggung yg tak ada. Walaupun, AHY sekarang jadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Mungkin AHY mesti menciptakan panggung sosial sendiri agar bisa pula ikut menabung bunyi untuk Pilpres 2024.
Nah, untuk Prabowo, & para kandidat yg disebutkan dlm survei diatas, kini telah menerima panggung untuk memperlihatkan kinerja yg baik & cantik dihadapan masyarakat.
Sekilas, postingan opini diatas selaku catatan final tahun 2020. Ini yaitu postingan pertama, yg kedua menyusul diawal tahun 2021 ya guys. Selamat tahun baru 2021.
Sumber Foto :