Konflik Etnik, Budaya Dan Agama Di Pontianak

Konflik agama telah tercatat aneka macam hal terkait dgn peran sipil penduduk , hal ini menjadi penting dlm menyaksikan berbagai hal terkait penduduk dengan-cara lazim terjadi dgn adanya hubungan terhadap kepentingan politik.

Mereka akan menyerang dengan-cara kolektif dgn kepentingan ekonomi yg dibangun khususnya di Pontianak saat ini yg terjadi dgn baik adanya sistem pemahaman terkait dgn upaya manusia dlm bertahan hidup.

Cara bertahan hidup penduduk adat di Pontianak – Pedesaan, sudah menjadi permulaan dr kehidupan sosial budaya mereka dengan-cara konkret di berbagai wilayah yg ada di Indonesia tanpa terkecuali. Biasanya pada suatu massa mereka hidup dgn kericuhan yg mereka ciptkana dgn adanya moralitas & etika yg rendah di masyarakat biasa .

Hal ini berawal dr kehidupan sosial budaya di masyarakat dengan-cara menyeluruh dgn adanya pengertian tentang agama yg masuk dlm peradaban tertua di banyak sekali wilayah di Indonesia.

Konflik yg dibentuk dengan-cara lazim akan berbeda dgn adanya kepentingan ekonomi, politik & upaya insan dlm melihat banyak sekali hak terkait karakteristik manusianya.

Peran penting dlm upaya insan dlm menjaga perilaku kolektifitas, ide & pandangan baru yg kosong serta ekonomi politik yg berperan dlm kehidupan beragama serta budaya masyarakat setempat. Biasanya dengan-cara umu akan berlawanan dgn tatkala saling berjumpa & tidaknya dlm kehidupan sosial di masyarakat.

Menjelaskan hal ini perihal masyarakat adat akan berlainan dgn manusia yg bertahan hidup dr pekerjannya sebelumnya, & bagaimana mereka menyiapkan berbagai pertentangan dlm setiap ruang public, kantor & di tempat biasa , dgn adanya kepentingan ekonomi politik di Kalimantan Barat, Pontianak, & status sosial mereka di penduduk .

  Indonesia Kaya Akan Keragaman Sosial Budaya Keragaman Yang Ada Menjadi Modal Dalam Pembangunan Sosial. Tuliskan Manfaat Keragaman Sosial Budaya Indonesia Jawab :​

Misalnya penduduk Tionghoa – Pribumi non kristiani akan bikin & menciptakan konflik di lingkungan gereja, contohnya dgn atau pada budaya Tionghoa tatkala hari raya Imlek mampu dimengerti berbagai ornament yg tak begitu dipahami terpampang di gereja Katolik & di Jalan – Jalan pecinaan tengah kota.

Hal ini pernah terjadi di Pontianak biasanya di gereja, dgn adanya orang abnormal pada budaya Tionghoa hal ini menjelaskan adanya pengenalan budaya, hingga konflik sosial timbul dgn adanya. Perebutan kekuasaan & ekonomi politik diberbagai daerah yg terjadi di masyarakat dengan-cara umum.