Konflik Etnik Dan Politik Agama Setelah Reformasi 1999 di Indonesia

Pada tahun 2022, tepatnya diantara kekerasan etnik & agama mempunyai kelancaran kepada perubahan sosial, insan & budaya terhadap masing – masing identitas individu, kelompok & organisasi yg berperan kepada pelestarian budaya yg mempunyai tugas penting kepada kebudayaan lokal hingga ketika ini.

Budaya & agama memiliki tugas penting terhadap setiap lingkungan, ekosistem serta perubahan insan diantara pertentangan yg berkepanjangan dilema manusia terhadap tugas mereka di penduduk , terutama pada ungkapan Chaos di masa lalu yg menjadi sejarah panjang mengenai seksualitas, & pertentangan indetitas mereka di Kalimantan Barat pada tahun 1967 – 1999 di Pontianak.

Konflik agama & etnik, yg seharusnya menjadi baik diantara banyak sekali persoalan modernitas, tradisional, & kehidupan budaya setempat yg kadang kala menjadi permulaan dr kehidupan manusia terhadap hutan di Kalimantan menjadi metode kehidupan mereka terhadap alam, & budaya mereka hingga dikala ini, pada masyarakat akhlak di Indonesia.

Maka, dgn aneka macam pengalaman yg menawan tatkala problem daerah akhlak, & perbatasan Negara, menjadi baik mengenai adanya pergeseran sosial yg berasal dr golongan kelas sosial kebawah & menegah. Suatu kejujuran yg baik, kepada ekonomi masyarakat pula menjadi permulaan dr keberlangsungan mereka terhadap hasil hutan.

Pada tahun 2011 ini, keberlangsungan kepada upaya insan dlm melihat berbagai kondisi agama & akademisi, tentang ilmu pengetahuan menjadi permulaan dr kehidupan agama & toleransi di penduduk terjadi sampai dikala ini. 

Hal ini menjadi batas-batas terhadap ungkapan problem sosial yg terjadi selaku permulaan dr dogma mereka terhadap keberadaan mereka dlm suatu agama yg berlawanan. Pembagian ekonomi dlm hal ini menjadi batas-batas terhadap kepentingan agama masing – masing yg berada pada sistem pendidikan & kesehatan yg menjadi pembangunan nasional suatu Negara. 

  Terbentuknya PPKI

Maka dgn adanya masalah agama & ekonomi, akan memiliki perbedaan penting terhadap upaya manusia dlm menyaksikan karakteristik manusia, dlm menempatkan diri manusia dlm identitas sosial di masyarakat.

Setelah usai pertentangan agama & etnik, aneka macam hal terkait identitas budaya di masyarakat 2008 di Jakarta, mengenai Rektor Universitas akan mempunyai perbedaan & budaya yg berlainan dlm sebuah kebijakan & birokrasi yg terjadi setelah Orde Baru & revolusi, sampai dikala ini menjadi awal dr kehidupan budaya disini khususnya pada masyarakat Tionghoa Hakka, & Dayak pedesaan, di Kalimantan.