Konsumsi Masyarakat Lokal, Bakso di Natal 2021

Memahami karakteristik penduduk lokal, dgn kelas sosial yg rendah, & banyak sekali problem kepada pekerjaan mereka. Baik itu mereka dlm kehidupan sosial budaya, kelas sosial, & metode sosial, yg mempunyai dampak pada dinamika hidup mereka.

Kejailan dimulai dr cara mereka bertutur kata, baik mereka bicara kepada kehidupan sosial budaya mereka dengan-cara khusus. Persoalan yg ada di Pontianak, tatkala bergaul dgn mereka utamanya pada gaya hidup, dgn pangan rendah mereka, khususnya di hari Natal 27 Desember 2021, hendak menghadiri undagan Natal.

Ketika berjumpa , layaknya mereka hidup di tengah masyarakat, yg berbeda baik itu pekerjaan, kelas sosial, & aspek kehidupan budaya lainnya. Meraka hidup dgn metode sosial politik, & kehidupan budaya, cara kolektif, menggangu banyak sekali kesehatan.

Ketika bercanda, pastinya mereka hidup dgn sistem ekonomi politik yg dibuat menurut kepentingan ekonomi, & politik. Bagaimana mereka berperan dlm hidup politik dlm komunitas, & yang lain.

Berbagai hal terkait dgn kehidupan mereka yg pantas dipahami dgn kehidupan sosial, agama Kristen – Islam, Indonesia. Yang menjadi permulaan dr setiap sistem pendidikan mereka, & kelas sosial berdasarkan kehidupan beragama.

Perubahan masyarakat suku baik itu Dayak – Tionghoa – Jawa, dgn kelas sosial mereka di penduduk yg menjadi catatan kepada dinamika kehidupan sosial, mereka pada lingkungan pertemanan, yg menurut saya, keberadaan keluarga politisi, & kepentingan ekonomi politik mereka di penduduk , menjadi materi dr taktik percintaan mereka selama hidup di penduduk .

Berbagai hal terkait itu juga, layak diketahui bagaimana mereka memperoleh ekonomi, pekerjaan mereka terperinci bagaimana kehidupan permulaan, yg mestinya tak terlalu akrab sebelumnya, & kepentingan kejailan, & tutur kata pada pembiasaan penduduk Desa – Kota, pastinya menjadi memori pada Natal di Pontianak, pada tiap Tahunnya menjadi biasa bagi eksistensi saya & mengenal.

  Perbedaan Budaya, Berbeda Sultan ?

Pada masa kanak – kanak, tentunya berlainan sekolah, & dijelaskan bagaimana kehidupan sosial muncul pada mereka, agama & budaya mereka kepada ekonomi sosial, yg menerangkan aneka macam masalah mereka, kepada siapa dlm kehidupan mereka kepada agama di lokal, Indonesia. Terhadap kepentingan ekonomi politik mereka di masyarakat.

Berbagai hal terkait itu juga, peran mereka untuk mendapatkan perhatian, pada tata cara kelas sosial, pekerjaan pada akreditasi mereka di masyarakat pada budaya. Tentunya tak jauh-jauh dr aspek kehidupan di penduduk , bahagia memerintahkan – nyuruh tanpa mengenal siapa mereka ? itu ialah kondisi anak – anak gereja di sini, hasil dr perjuangan kelas sosial.

Berharap kadang ingin mirip mereka contohnya, menjail & mengejek, namun saya berpikir penting kah, wkwkwwk. Hal ini membuat saya tersenyum. Konflik yg diciptakan mereka dlm lingkungan pertemanan, pastinya yg tak mematuhi metode, baik itu keluarga, sosial, & budaya. Istilah kata mau dihargai, namun tak bisa menghargai orang. Terutama pada tata cara ibadah contohnya.