Kontingen Garuda

Apa Itu Kontingen Garuda?

Kontingen Garuda adalah tim militer yg dibentuk oleh Tentara Nasional Indonesia untuk misi perdamaian internasional di bawah Dewan Keamanan PBB. Pasukan penjaga perdamaian PBB telah melibatkan lebih dr 100.000 personel dr 124 negara, untuk kemudian diterjunkan di 144 Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Merujuk pada pembukaan UUD 1945, Indonesia mempunyai komitmen tinggi terhadap perdamaian internasional.

Terbentuknya Kontingen Garuda ialah salah satu langkah strategis dlm merealisasikan komitmen tersebut. Kontingen dibentuk dengan-cara khusus melalui aneka macam kesatuan TNI sesuai dgn kondisi & kebutuhan lapangan. Indonesia sudah mengantarkan 30 kontingen sejak 1957-2018.

Lihat pula materi Sosiologiku.com yang lain:

Peradaban Mesopotamia

Pergerakan Nasional

Latar Belakang Pembentukan Kontingen Garuda

Ketika merebut kemerdekaan, Indonesia berhadapan dgn kekuatan pemenang Perang Dunia II yg hendak mengembalikan status kekuasaan sebagaimana sebelum perang. Indonesia menggalang dukungan dr sesama negara baru & bekas jajahan Eropa, salah satunya Mesir yg mengakui kemerdekaan RI pada 18 November 1946. Mesir pula membolehkan pembukaan kantor perwakilan RI pertama di mancanegara & mendukung kepentingan RI di lembaga PBB terkait sengketa Indonesia-Belanda.

Indonesia pasti mengingat betul jasa-jasa Mesir dlm usaha kemerdekaan Indonesia. Tatkala suasana politik internasional tak menguntungkan mesir, dlm hal ini terjadinya Krisis Suez. Gamal Abdul Nasser menasionalisasi Terusan Suez pada 26 Juli 1956 untuk mengembangkan perekonomian Mesir. Konflik pecah antara Britania Raya-Israel-AS melawan Mesir. Setahun kemudian PBB memaksa ketiga negara untuk menarik pasukan dr Terusan Suez & mendiskusikan persetujuan yg dapat diterima. Penarikan pasukan ini diimbangi dgn masuknya prajurit dr negara netral untuk membantu mempertahankan keamanan dr wilayah bekas pertentangan. Kesempatan ini pula digunakan Indonesia untuk membalas kecerdikan pada Mesir. Mengirimkan Kontingen Garuda I, yg menjadi langkah awal dr sekian banyaknya kontingen yg akan diantarkan untuk merealisasikan perdamaian dunia.

  Runtuhnya Vietnam Selatan

Tujuan Pembentukan Kontingen Garuda

Kontingen Garuda, merupakan pasukan perdamaian dunia yg dibuat melalui misi United Nations Peacekeeping Operations di bawah Dewan Keamanan PBB. Misi ini memiliki tujuan selaku berikut :

  • Melaksanakan mandat Pembukaan UUD 1945 ihwal perdamaian dunia;
  • Pemeliharaan gencatan senjata & stabilisasi situasi pasca konflik;
  • Pencegahan konflik & eskalasi gosip seperti terorisme, radikalisme, bahkan penyakit menular;
  • Mengusahakan tercapainya perdamaian lewat rekonsiliasi atau mediasi di bawah nama PBB;
  • Membangun citra konkret Indonesia di mata dunia; dan
  • Menjadi instrumen pencapaian politik mancanegara yg aktif.

Periodisasi Kontingen Garuda

A. Kontingen Garuda I-VIII (1957-1979)

  • Kontingen Garuda I (Januari – September 1957). Sejumlah 559 orang dikirim ke Mesir untuk menangani penyelesaian Krisis Suez pasca penarikan pasukan Inggris-AS-Israel dr Suez.
  • Kontingen Garuda II (September 1960 – Mei 1961). Sejumlah 1.074 personil dikirim ke Kongo untuk mengatasi Krisis Kongo yg terjadi sehabis kemerdekaan dr Belgia didapat.
  • Kontingen Garuda III (1962-1963). Sejumlah 3.457 personil dikirim ke Kongo. Komandan Yonkav 7 Letkol GA. Manullang gugur dlm tugas ini.
  • Kontingen Garuda IV & V (1973). Kontingen Garuda IV memiliki 294 personil dgn tugas memastikan solusi Perang Vietnam dengan-cara tenang & menghalangi pelanggaran terjadi.
  • Kontingen Garuda VI (1973). Berjumlah 466 orang personil yg berangkat ke Timur Tengah untuk menjaga solusi Perang Yom Kippur antara Mesir & Israel pada Oltober 1973.
  • Kontingen Garuda VII (1974). Kontingen ketujuh kembali diberangkatkan ke Vietnam untuk memantau solusi Perang Vietnam.
  • Kontingen Garuda VIII (1974-1979). Kontingen Garuda kedelapan dikirim setiap tahunnya ke Timur Tengah untuk mengawasi & mempercepat solusi Konflik Yom Kippur.

B. Kontingen Garuda IX-XVIII (1988-1997)

  • Kontingen Garuda IX (1988-1990). Indonesia mengantarkan pasukan perdamaian ke perbatasa Iran-Irak untuk meredakan pertempuran yg pecah akibat agresi sepihak Irak menerobos perbatasan.
  • Kontingen Garuda X (1989). Kontingen ini dikirim untuk menjaga penyelesaian Perang Perbatasan Afrika Selatan yg menciptakan kemerdekaan Namibia. Tentara gila yg mengintervensi perang kerabat Angola pula ditarik.
  • Kontingen Garuda XI (1992-1995). Indonesia mengantarkan kembali bantuan perdamaian ke perbatasan Irak-Kuwait untuk meredakan pertentangan yg diakibatkan oleh aksi militer sepihak Irak.
  • Kontingen Garuda XII (1992-1993). Kontingen ini dikirim ke Kamboja sejumlah 3.957 orang & terbagi menjadi dua bagian, yaitu personil militer & personil civil police. Ditugaskan untuk menolong stabilisasi pasca penarikan pasukan Vietnam & perang kerabat Kamboja.
  • Kontingen Garuda XIII (1992). Kontingen ini dikirim ke Somalia untuk mengatasi solusi Perang Saudara Somalia yg berjalan pada 1989-1991.
  • Kontingen Garuda XIV (1993-1998). Kontingen yg dikirim Bosnia-Herzegovina & Kroasia. Tugas yg dilaksanakan yaitu mengupayakan solusi Perang antara etnis Serbia & Kroasia. Secara politik melibatkan Bosnia-Herzegovina, Serbia, Kroasia, & Yugoslavia.
  • Kontingen Garuda XV (1994). Kontingen ini menangani konflik antara Republik Georgia & Republik Abkhazia yg berupaya memisahkan diri dr Georgia.
  • Kontingen Garuda XVI (1994). Pasukan perdamaian PBB dikirim untuk mengawasi jalannya pemilu pertama Mozambik setelah perang kerabat berkepanjangan sejak 1979-1992.
  • Kontingen Garuda XVII (1994). Pasukan dr Indonesia dikirim untuk menangani perjanjian hening pasca gencatan senjata antara Pemerintah Filipina dgn Moro National Liberation Front (MNLF).
  • Kontingen Garuda XVIII (1997). Kontingen ini terdiri dr 8 perwira TNI yg bertugas sebagai pengawas solusi perang kerabat Tajikistan. Pasukan PBB bertugas untuk menengahi proses rekonsiliasi & upaya menuju Pemilu pada tahun 1999.

C. Kontingen Garuda XIX-XXII (1999-2005)

  • Kontingen Garuda XIX (1999-2002). Pasukan perdamaian ini dikirim ke Sierra Leone untuk menanggulangi perang saudara yg mencapai puncaknya. Pada 6 Januari 1999, pasukan revolusioner (AFRC & RUF) menduduki ibukota Freetown.
  • Kontingen Garuda XX (2003-2005). Kontingen ini dikirim untuk mempercepat penyelesaian konflik di Republik Demokratik Kongo pasca Perang Kongo Kedua yg berlangsung sejak Agustus 1998.
  • Kontingen Garuda XXI (2003-2009). Kontingen Garuda ke-21 berfungsi selaku pengawas di bawah nama PBB sesudah perang saudara Liberia. Indonesia turut memantau berlangsungnya pemilu, rekonstruksi, & konsolidasi pemerintahan.
  • Kontingen Garuda XXII (2008-2009). Kontingen yg dikirim ke Sudan ini bertugas untuk mengawasi pelaksanaan perjanjian hening antara Pemerintah Sudan dgn Justice and Equality Movement (JEM). Sebelumnya JEM menyerang kota Omdurman & Khartum untuk menumbangkan pemerintahan.

D. Kontingen Garuda XXIII-XXXI (2006-2010)

  • Kontingen Garuda XXIII (2006-2011). Ditugaskan untuk menyelesaikan pertentangan antara Lebanon-Israel. Meski konflik berlangsung singkat, ketegangan antara keduanya bertahan cukup usang.
  • Kontingen Garuda XXIV (2007-2011). Pasukan diberangkatkan untuk menormalisasi Nepal pasca revolusi demokratis melawan Raja Gyanendra. Kontingen Garuda memantau kondisi mulai pemilu hingga konsolidasi.
  • Kontingen Garuda XXV & XXVI (2008-2019). Pasca revolusi Lebanon sukses meruntuhkan kekuasaan Hizbullah. Pasukan PBB terus bertahan untuk memastikan konflik tak lagi timbul.
  • Kontingen Garuda XXVII (2008-2012). Ditugaskan di Darfur, Sudan untuk menjaga keselamatan & stabilitas setelah serangan JEM di dua kota lainnya.
  • Kontingen Garuda XXVIII (2009-2019). Kontingen ini pula diberangkatkan ke Lebanon tetapi diperintahkan untuk menertibkan kemaritiman (Maritime Task Force).
  • Kontingen Garuda XXIX (2009-2018). Kontingen yg pula berangkat ke Lebanon ini terdiri atas tenaga-tenaga medis untuk memebrikan pertolongan kesehatan bagi personel UNIFIL maupun warga sipil.
  • Kontingen Garuda XXX (2011-2018). Personel perhiasan untuk masalah Lebanon, bertugas selaku Military Community Outreach Unit bersama dgn pasukan Italia.
  • Kontingen Garuda XXXI (2010-2018). Kontingen ini pula berangkat ke Lebanon dgn peran memelihara citra UNIFIL di mata penduduk Lebanon.

E. Kontingen Garuda XXXII – XXXIX (2010-kini)

  • Kontingen Garuda XXXII (2013), diposisikan di Haiti
  • Kontingan Garuda XXXIII (2011), ditempatkan di bawah UNIFIL di Lebanon.
  • Kontingen Garuda XXXIV (2017), diposisikan di Kongo selama satu tahun.
  • Kontingen Garuda XXXV & XXXVII (2015), ditempatkan di Darfur, Sudan, dibawah koordinasi UNAMID.
  • Kontingen Garuda XXXVIII (2018), ditempatkan di Kongo.
  • Kontingen Garuda XXXIX (2018), ditempatkan di Lebanon di bawah UNIFIL.

Dampak Kontingen Garuda Bagi Indonesia

Indonesia sudah mengirimkan ribuan personel, baik sipil maupun militer ke daerah-kawasan pertentangan. Jumlahnya terbanyak di antara negara-negara Asia Tenggara. Sedikit banyak memiliki arti bahwa Kontingen Garuda memiliki kontribusi besar bagi terwujudnya perdamaian dunia, khususnya dlm penyelesaian konflik yg tengah terjadi. Hal ini memiliki dampak baik bagi Indonesia, antara lain:

  • Kekuatan militer Indonesia dipandang oleh dunia internasional, terutama dlm sisi kesanggupan personel dlm menyelesaikan pertentangan baik internal ataupun antarbangsa;
  • Meningkatnya kepercayaan negara-negara lain ataupun organisasi internasional terhadap Indonesia;
  • Terjalinnya kekerabatan persahabatan dgn negara-negara konflik berkat derma dr Indonesia;
  • Menguatnya posisi Indonesia selaku negara yg besar lengan berkuasa & disegani di dunia internasional; serta
  • Terwujudnya perdamaian internasional yg pasti menguntungkan bagi penyelenggaraan negara Republik Indonesia.

Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.
Alumni Sejarah FIB UI