Pengalaman suatu Negara dlm menangani masalah krisis suatu Negara memang pernah terjadi tatkala Indonesia mengalami kelesuan ekonomi pada tahun 1999, awalnya IMF hanyalah lembaga yg focus mengatasi Negara-Negara yg mengalami kelesuan ekonomi pasca perang dgn mempertahankan nilai tukar & merumuskan banyak sekali macam sistem keuangan untuk mendukung kehidupan ekonomi Eropa & AS pasca perang dunia ke II.
Selain itu IMF hanyalah forum yg focus mengatasi Negara – Negara yg mengalami kelesuan ekonomi pasca peran guna mempertahankan nilai tukar & merumuskan berbagai macam metode keuangan untuk mendukung kehidupan ekonomi Eropa & Amerika Serikat.
Ekonomi dunia kini akan mengalami peningkatan pada Negara Cian pada tahun 2028 diperkirakan dgn adanya resis ekonomi yg ada di Negara maju. Pada tahun 1970 IMF bergeser perhatiannya dania Industri ke Negara berkembang, selaku lembaga yg mencari tujuan baru.
Sebuah transisi prioritas dgn adanya keberagamaan serta pilihan yg menerangkan berbagai problem terkait dgn otonomi distributor dlm perkara common agency yg merupakan intensitas (kekuatan) & keberagamaan, yg dlm hal ini mengerti banyak sekali masalah terkait dgn opsi dr principal.
Berbagai hal terkait dgn sistem pengertian terkait dgn keuangan suatu Negara, Pemerintah dlm hal ini dapat dipahami dgn banyak sekali hal terkait dgn Negara berkembang berhubungan erat dgn pelaksanaan patokan IMF, yg tercantum dlm dokumen yg dikenal dgn pelaksanaan Letter of Intent, yg memang dlm hal ini diadaptasi jangka waktu yg ditetapkan.
Dengan demikian, melalui hal tersebut akan diketahui dgn Dewan Eksekutif IMF untuk disetujui kemudian yg bersangkutan berada dibawah program IMF. Maka, dr itu dlm hal ini mampu dimengerti dgn seksama bahwa Negara akan meminjam keluar dr krisis.
Suatu Negara akan dimengerti dgn seksama, maka dipahami dgn metode pengertian politik yg melekat pada sistem keuangan Negara. Maka, Negara-Negara donor IMF, dapat disebabkan dgn adanya derma kepentingan dr Negara donor.
Sebuah articles of Agreement IMF, mengindikasikan klasik principal-agent, yaitu perbedaan agent dgn perbedaan tujuan & kepentingan antara principal dgn tujuan untuk mempromosikan tujuan IMF & informasi yg asimetris serta penerapan ongkos yg tinggi. Maka, dgn menegakkan aneka macam hal terkait dgn dominasinya memang tak lepas dr kemajuan & globalisasi.