Cerita ku kali ini, mengenai “Kimchi” mungkin sebagian dr kita semua tak ajaib lagi mendengar nama makanan tradisional asal korea ini. Kimchi yaitu jenis asinan sayur yg telah di Fermentasi. Kebetulan, kimchi ini dipromosikan di salah satu restoran korea yg ada di kota kawasan tinggalku. Disitu mereka menjelaskan sedikit perihal Kimchi dlm sebuah pamlflet yg ada di meja-meja yg telah tersedia. Menu makanan ala korea ini sudah tak ajaib lagi di Kota kawasan ku tinggal.
Foto ini diambil : https://syeilendrapramuditya.wordpress.com/tag/revolusi-industri/. |
Nah, sudah maju bukan? ” Mungkin ini jawaban dr sebagian orang, bahwa makanan-kuliner yg ada dikota ini sudah cukup berkembang. Tanpa disadari kita semua telah terkotori (kalau tak ingin disebut dijajah) oleh gila melalui makanan, ” huff inilah yg ada dibenak ku, masakan tradisional yang dibanggakan selama ini ternyata tak banyak dihadiri anak muda sekarang , berbeda jauh dgn kuliner yg disebutkan diatas. Bagaimana dgn nasib dapur emak ku yah???.
Tak banyak orang berpikir, bahwa dapur ialah kawasan pertahanan makanan emak-emak ku buat, dimana budaya mengolah masakan, & makanan tradisional kami ada disitu semua. Jangan berpikir kalau kuliner emak-emak kita tak laku di luar Negara kita, Itu salah besar. Tahu tidak, apa yg dikatakan President Jokowi kita? Bahwa makanan kita ternyata dikenal baik di Negara Belanda, dimana nasi goreng, gado-gado, sate & telur dadar pun ada untuk dirasakan. Yah, memang Belanda usang menjajah Indonesia, termasuk dlm hal satu ini. Tetapi, kenapa tak kalau kita berpikir bahwa kuliner kita tak kalah enak untuk dikonsumsi, terlebih yg namanya “Rendang” hidangan kuliner paling lezat dihari raya, dapur emak-emak kita, maupun hari umumnya di Rm. Padang itu, hehe…,