Kultur Jaringan

Pengertian Kultur Jaringan

Kultur jaringan terdiri dr kata kultur & jaringan. Kultur artinya budidaya & jaringan artinya sekelompok sel yg mempunyai bentuk & fungsi yg sama. Dengan demikian, kultur jaringan merupakan suatu teknik atau metode yg digunakan untuk membudidayakan cuilan dr jaringan menjadi invididu gres yg mempunyai sifat seperti induknya.

Teknik kultur jaringan mempergunakan sifat totipotensi yg dimiliki sel. Totipotensi sel merupakan sifat sel yg memiliki kesanggupan sel untuk menjadi individu baru yg utuh jika berada pada lingkungan yg sesuai. Sifat totipotensi banyak terdapat pada jaringan meristematik yg merupakan jaringan muda & aktif membelah.

Lihat pula materi Sosiologiku.com lainnya:

Pembelahan Sel

Platyhelminthes

Manfaat Kultur Jaringan

Manfaat dr Kultur Jaringan yakni sebagai berikut:

  1. Untuk mendapatkan tumbuhan varietas baru dgn sifat yg persis dgn induknya dengan-cara fisiologi dlm jumlah banyak & waktu yg singkat.
  2. Untuk menerima tumbuhan baru dgn sifat yg unggul.
  3. Untuk digunakan selaku pengerjaan obat dlm bidang farmasi. Seperti pemanfaatan pohon kina selaku obat anti malaria & obat penyakit jantung aritmia.
  4. Untuk digunakan dlm tumbuhan hias alasannya adalah dapat menghasilkan tanaman dgn warna & bentuk yg kita inginkan.
  5. Untuk stok & cadangan penyediaan bibit dlm bidang pertanian.

Jenis Kultur Jaringan

Berdasarkan serpihan yg digunakan untuk eksplan, kultur jaringan dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu:

  1. Meristem culture, yaitu teknik kultur jaringan dgn eksplan berupa penggalan tumbuhan dr jaringan meristem.
  2. Pollen atau anther culture, yakni teknik kultur jaringan dgn eksplan berbentukserbuk atau benang sari.
  3. Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dgn eksplan berupa protoplasma (sel hidup yg sudah tak memiliki dinding sel).
  4. Chloroplast culture, yakni teknik kultur jaringan dgn eksplan berupa kloroplas.
  5. Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu teknik kultur jaringan dgn menyilangkan dua jenis protoplasma menjadi satu untuk menghasilkan tumbuhan dgn sifat gres.

Tahapan Kultur Jaringan

Prinsip kultur jaringan, yakni sebuah sel (eksplan) dengan-cara aseptik ditaruh & dipelihara dlm medium padat atau cair yg sesuai & dikerjakan dlm keadaan steril. Apabila hal tersebut dijalankan dgn benar, maka eksplan akan mengalami proliferasi & membentuk kalus. Kalus yg sudah terbentuk dipindahkan ke dlm medium deferensiasi yg sesuai & akan terbentuk planlet. Planlet merupakan tanaman kecil yg lengkap. Tahapan kultur jaringan, yaitu selaku berikut:

  1. Isolasi bagian jaringan (umumnya belahan flora) yg akan dijadikan eksplan.
  2. Eksplan distrelisasikan dgn alcohol lalu dibilas dgn air yg steril.
  3. Tahap Inokulasi eksplan. Eksplan dipindahkan pada media kultur. Media kultur terbuat dr agar yg mengandung unsur makro & mikro yg sesuai.
  4. Eksplan diletakkan di ruangan dgn pengaturan suhu & pencayaan yg baik & terkontrol.
  5. Tahap Multiplikasi eksplan. Tahapan ini ditandai dgn mulai terbentuk kalus (tunas) & terus mengalami pertumbuhan & kemajuan.
  6. Pertumbuhan eksplan. Kalus akan tumbuh menjadi plantlet yg ditandai dgn pertumbuhan atau pemanjangan akar.
  7. Plantlet lalu dipindahkan dr medium ke media tanam berupa pot-pot kecil. Jangan menaruh plantel ditempat yg terpapar sinar matahari langsung alasannya adalah plantlet memerlukan penyesuaian dgn lingkungan. Perlu dijalankan aklimatisasi plantlet pada ruangan yg sejuk & cahaya yg cukup. Apabila plantlet sukses berkembang kuat sehabis aklimatisasi maka mampu diposisikan pada kawasan yg mempunyai cahaya matahari langsung. Perlu diingat bahwa penyesuaian atau aklimatisasi plantlet yakni proses bertahap & dikerjakan perlahan.

tahapan kultur jaringan

Tahapan Kultur Jaringan
Sumber Gambar: Nugroho, Arinto & Heru Sugito. (2002)

Syarat & Ketentuan Kultur Jaringan

Adapun syarat & ketentuan untuk melaksanakan kultur jaringan yaitu:

  • Pemilihan eksplan

Eksplan yaitu pecahan dr tanaman yg dipakai untuk di kultur. Eksplan akan berkembang menjadi kalus. Kalus merupakan bentuk permulaan dr kandidat tunas. Kalus akan tumbuh & mengalami proses pelengkapan belahan tanaman, seperti daun, batang, & akar menjadi tanaman yg utuh (planlet). Eksplan yg baik untuk di kultur yakni eksplan yg berasal dr pucuk muda tumbuhan akil balig cukup akal. Tanaman induk yg dipilih pun harus dimengerti kondisi Kesehatan, asal-undangan, & pula varietas nya. Tujuan dr penyeleksian eksplan ini semoga kultur dapat berhasil & tak terinfeksi penyakit, sehingga mampu menimbulkan tanaman dgn varietas unggul.

  • Pengguna media yg sesuai

Media untuk kultur jaringan mesti syarat nutrisi semoga eksplan mampu tumbuh & meningkat . Media yg baik untuk jaringan semestinya disertakan dgn macam vitamin & mineral, serta unsur & hormone yg sesuai dgn eksplan.

  • Keadaan yg aseptik & pengaturan udara yg baik

Dalam proses melaksanakan kultur jaringan, ruang & lingkungan kerja (laboratorium) mesti dlm keadaan steril, pengaturan udara yg baik, & dilakukan dengan-cara aseptik. Tujuannya semoga tak ada bakteri atau virus yg berkembang & eksplan tak wangi atau mati.

Kelebihan & Kekurangan Teknik Kultur Jaringan

Kelebihan Kultur Jaringan:

  1. Jumlah bibit tumbuhan dapat dihasilkan dlm jumlah yg banyak dgn waktu yg singkat.
  2. Tempat yg digunakan relatif kecil, sehingga tak memerlukan banyak kawasan untuk melaksanakan kultur jaringan.
  3. Dapat dikerjakan kapanpun tanpa adanya batas-batas dr trend tertentu.
  4. Hasil bibit lebih sehat & sesuai yg diperlukan.
  5. Dapat menciptakan tumbuhan dgn kualitas yg dikehendaki dgn melaksanakan manipulasi genetik tanaman indukan.

Kekurangan Kultur Jaringan:

  1. Biaya untuk melakukan kultur jaringan besar sebab dlm praktiknya kultur jaringan memerlukan laboratorium yg steril & pula memakai alat canggih & banyak bahan kimia.
  2. Diperlukan keahlian khusus untuk pengaplikasian teknik ini.
  3. Evaluasi perlu dikerjakan dengan-cara terpola sebab kultur jaringan memerlukan aklimatisasi dgn lingkungan sekitar biar tumbuhan produk mampu tumbuh di lingkungan normal.

Gangguan atau Masalah pada Kultur Jaringan

Berikut merupakan gangguan yg umumnya terjadi pada saat melaksanakan kultur jaringan:

  1. Kontaminasi oleh kuman, jamur, virus, & lain-lain dapat mudah terjadi apabila tak mekanisme tak dilaksanakan dlm kondisi streril. Untuk menyingkir dari hal tersebut maka prosedur harus dikerjakan dengan-cara benar & tetap berada pada kondisi kerja yg aman & steril.
  2. Tanaman produk akan mengalami pencoklatan (browning). Browning terjadi alasannya adalah adanya fenol. Cara menangani hal tersebut lazimnya dgn menghilangkan atau melakukan absorbsi fenol. Arang aktif mampu digunakan untuk menolong mencegah terjadinya pencoklatan.

Kontributor: Dinda Muthi Selina, S.Si.

Alumni Biologi FMIPA UI

Lihat pula materi Biologi yang lain di Sosiologiku.com:

  Echinodermata