Mahasiswa Universitas Negeri Padang
Sekilas info di Provinsi Jambi. Halo temen-temen semua, kembali lagi bersama saya, Novran Juliandri yg kemarin bercerita perihal kerinduan kuliah di Kampus & acara yg saya lakukan selama Pandemi Covid-19.
Pada artikel ini, saya akan mengajak temen-temen untuk mengetahui destinasi wisata di Provinsi Jambi. Mungkin temen-temen seluruh Indonesia sudah tak gila mendengar tempat berjulukan Jambi, sebab dewasa ini Jambi untuk beberapa minggu terakhir sungguh-sungguh disorot oleh media masa.
Mulai dr perjuangan LDR perjaka Merangin dgn pasangannya yg berkebangsaan Turki, sampai pada seorang Bapak asal Muara Tembesi yg tak ingin membayar barang COD-nya pada kurir yg ia beli di salah satu market place online.
Tempat atau objek rekreasi Danau Depati Empat Provinsi Jambi. Namun gue tak akan menceritakan kisah mereka lebih lanjut, itu sekadar intermezo. Topik postingan gue kali ini yaitu destinasi wisata di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Lebih tepatnya di Desa Rantau Kermas, dgn jarak tempuh ± 120 Kilometer dr Kota Bangko (Ibu Kota Kabupaten Merangin) & ± 370 Kilometer dr Bandara Sultan Thaha Jambi (jika temen-temen dr luar Provinsi Jambi ingin berkunjung, & titik awal perjalanannya dr Bandara).
Akses jalan menuju tempat rekreasi memakai kendaraan bermotor di sarankan. Destinasi tersebut bernama “Danau Depati Empat,” salah satu “The Hidden of Heaven-nya” Kabupaten Merangin. “Surga yg Tersembunyi” bukan suatu gelar semata, karena untuk menempuh perjalanan ke lokasi memerlukan waktu sekitar 3 Jam lebih menggunakan kendaraan bermotor.
Belum dianjurkan bagi pelancong yg ingin berkunjung memakai kendaraan beroda empat, dikarenakan jalan menuju ke objek rekreasi danau sedang dlm tahap pembangunan & masih banyak bebatuan serta tanah liat.
Medan yg ekstrim, terjal, bebatuan, & licin jika turun hujan akan terbayar sesudah hingga di lokasi. Danau yg airnya sungguh jernih, dikelilingi oleh perbukitan & pepohonan yg masih rindang mirip hutan belantara, menciptakan suasana disana begitu sejuk & segar.
Aku pribadi tak tinggal membisu, segera ku ganti pakaian & mencemburkan diri ke Danau. Sungguh segar & mengasyikkan, terlebih lagi gue yg kegemaran berenang sungguh kegirangan dibuatnya. Ini beberapa foto pada dikala gue berenang yg didokumentasikan.
Biaya atau anggaran menuju tempat wisata Danau Depati Empat Provinsi Jambi. Berbicara mengenai ongkos yg dikeluarkan, gue & sahabat-sahabat mengeluarkan budget untuk bensin motor, minum & makan bila ditotal yakni sebesar Rp 50.000,-/individu.
Fasilitas yg disediakan di tempat/objek rekreasi Danau Depati Empat Provinsi Jambi. Itu ialah ongkos yg paling minimum menurutku eksklusif untuk berliburan satu harian disana, kalau ada temen-temen yg berminat camping dgn tenda di sekeliling danau, mungkin anggaran yg dikeluarkan akan jauh lebih besar, mampu hingga Rp 300.000,-Rp 500.000,-. Di sekitar danau pula dipersiapkan wc umum, pendopo-pendopo, & vila-vila.
Untuk sewa vila, gue pribadi belum tahu budgetnya berapa, dikarenakan objek wisata ini belum diresmikan oleh pemerintah Kabupaten. Karena hal tersebut, tatkala berkujung kesana kita tak dikenakan insert masuk ke lokasi. Kemungkinan besar akan dikenakan insert kalau infrastruktur jalan menuju lokasi sudah baik, serta telah didirikan oleh PEMKAB Merangin.
Hal tersebut terjadi dgn Danau Pauh yg masih satu Kecamatan dgn Danau Depati Empat, untuk masuk ke Danau Pauh dikenakan ongkos dgn tata cara per/kendaraan. Kendaraan motor dikenakan Rp10.000,- & untuk mobil sebesar Rp20.000,-. Mungkin gue akan bercerita sedikit insiden-insiden yg unik selama perjalan kesana.
Pertama, alasannya adalah objek rekreasi ini lagi trend di Instagram explore.merangin, gue dgn ketiga tiga sobat ku yg lain (Ahwan, Nisak, & Eka) hanya bermodalkan nekat. Kami tak tahu lokasinya dimana, kami berempat bukan penduduk asli, & kami berempat mampu saja kehilangan arah di perjalanan. Namun dgn kepercayaan & kenekatan kami berempat serta hasrat holiday yg membludak, maklumlah anak muda tetap digas aja meskipun resikonya banyak.
Kedua, merasa di PHP-in sama warga lokal. Ini pengalaman yg nggak bakal gue lupain bareng temen-temen, soalnya pas udah nyampe di Desa deket objek wisata tersebut, ia ngomong kalau jarak dr Desa ke lokasi Danau Depati Empat Cuma 45 menit.
Kita selaku orang turis tentu ngerasa senang banget dong denger kalimat gitu, namun kenyataannya berbanding terbalik hahahahaha. Aku hitung-hitung total waktu yg dihabiskan sekitar 90 menit, sungguh bikin capek cuy ditambah lagi mampu berita php dr bapak warga asli Desa Rantau Kermasnya, tambah double capeknya.
Ditambah jalan bebatuan yg terlalu banyak, jujur langsung gue nggak nyesel kalau capek itu udah niscaya, toh tangan gue pegel-pegel karena bawa motor, tapi ya di jadiin pengalaman aja.
Ketiga, gue jatuh dr motor bareng temenku nisak. Sial & apes banget gue sama nisak, ya masuk akal pula sih jalannya banyak bebatuan gitu ditambah motor matic yg dibawa bukan motor trail.
Namun dr perjalanan tersebut gue membuka mata, bahwa Indonesia yakni negeri yg kaya & luas alamnya. Kita terlalu asyik berbangga diri di luar negeri & lupa sama rumah sendiri, kita terlalu riang gembira melihat prestasi negeri orang & selalu menilai remeh tanah air sendiri.
Dengan keadaan objek wisata yg masih dlm tahap pembangunan infrastruktur jalan, gue rasa ini hanya sebagian lokasi wisata yg di notice sama pemerintah, terutama pemerintah kawasan itu sendiri.
Kita memiliki peluang menjadi negara yg besar lengan berkuasa pariwisatanya, tinggal bagaimana kebijakan pemerintah dr hulu ke hilir, dr pemerintah pusat ke pemerintah daerah setempat mengatasinya.
Mungkin hanya itu sedikit kisah dr gue mengenai objek rekreasi yg ada di Provinsi Jambi, & catatan penting untuk temen-temen yg baca artikel ini bahwa Jambi bukan perihal Suku Kubu/Anak Dalam saja, Jambi bukan cuma ada salah satu warganya yg terkenal sebab LDR dgn perempuan Turki, & Jambi bukan hanya perihal ada salah satu warganya yg tak paham rancangan COD (Cash On Dilivery). Namun di Jambi, ada tempat yg dinamakan “Surga yg Tersembunyi.”