Mad wajib muttasil merupakan salah satu hukum tajwid saat membaca Al-Quran. Sesuai dgn namanya, hukum tajwid tersebut masuk ke dlm kategori hukum bacaan mad. Jika Anda ingin mempelajari lebih dlm mengenai hukum bacaan mad, simak pembahasan yg ada di bawah ini.
Hukum mad artinya menambah atau memanjangkan. Hukum bacaan mad sendiri dibagi menjadi 2 macam, yaitu mad far’i & mad asli. Huruf mad terbagi atas tiga huruf hijaiyah, diantaranya huruf wawu mati yg berada setelah dhammah, huruf ya’ mati setelah kasrah & huruf alif setelah harakat fathah.
Daftar Isi Artikel
Pengertian
Hukum tajwid mad wajib muttasil merupakan mad thabi’I yg bertemu dgn huruf hamzah didalam satu kalimat. Sedangkan untuk panjang bacaannya mencapai 4-5 harakat ketukan sampai dgn dua setengah alif. Pemahaman mengenai mad ini dijelaskan dlm kitab Nazham Hidayatush Shibyan.
Menurut kitab tersebut, apabila ada huruf mad yg setelahnya berupa huruf hamzah dlm satu kata, maka hukumnya dibaca wajib muttasil dgn panjang bacaan mirip seperti lafaz Allah. Jadi tatkala Anda menemukannya dlm ayat Al-Quran, disarankan untuk membacanya dgn bacaan panjang.
Cara Membaca
Sesuai dgn penjelasan sebelumnya, cara membaca hukum mad wajib jenis muttasil yaitu dgn cara memanjangkannya sepanjang 4-5 harakat. Namun, memanjangkannya sebanyak 4 harakat lebih masyhur atau diutamakan oleh para ulama.
Mengutip dr buku panduan lengkap ilmu tajwid untuk segala tingkatan yg disusun oleh Dr. Muhammad Isham Muflih al-Qudhat tahun 2015, ada beberapa poin penting yg perlu diperhatikan saat membaca hukum bacaan tajwid satu ini.
● Hukum Pertama
Wajib muttasil yg diwaqafkan pada bagian akhir kata dapat dibaca sepanjang 4,5 atau sampai 6 harakat. Jadi bisa dikatakan cara bacanya bisa dibuat pendek 4 harakat atau lebih diutamakan sepanjang 6 harakat.
● Hukum Kedua
Ketika dua wajib muttasil atau lebih bertemu dlm satu ayat pada tilawah Al-Quran yg sama, maka pembacanya wajib untuk menyeragamkan panjang harakat. Dalam Al-Quran memang wajib muttasil ditandai dgn garis melengkung yg artinya perlu dibaca panjang.
Perbedaan Mad Wajib Muttasil dgn Mad Wajib Munfashil
Ayat Al-Quran dibaca dgn wajib muttasil apabila mad bertemu dgn hamzah dlm satu kata. Sedangkan untuk mad jaiz munfashil adalah apabila huruf mad bertemu dgn hamzah dlm beda kata. Keduanya memiliki persamaan yaitu sama-sama mad bertemu dgn huruf hamzah.
Perbedaanya, jika wajib muttasil ditemukan dlm satu kata, sedangkan mad jaiz munfasil ditemukan dlm dua kata. Bagaimana cara mengetahui huruf hamzah berada dlm satu kata atau dua kata? Tentunya bagi Anda yg belum terlalu mengerti hukum bahasa arab pasti bingung membedakannya.
Tips untuk membedakannya bisa dikatakan mudah, karena para pembaca tinggal mengamati bentuk dr huruf hamzah nya. Apabila hamzah nya berbentuk alif, maka itu wajib dibaca mad jaiz munfashil. Sedangkan jika hamzah nya bukan alif, maka hukum bacaannya dibaca mad wajib muttasil.
Cara membedakan antara wajib muttasil & mad jaiz munfashil sebelumnya mengacu pada hukum Mushaf Indonesia. Sedangkan bagaimana cara membedakan kedua bacaan tajwid tersebut berdasarkan Mushaf Madinah? Coba pahami penjelasan dibawah ini lebih dulu.
Baik wajib muttasil & jaiz munfashil, keduanya sama-sama ditulis dgn huruf hamzah. Perhatikan huruf hamzah dlm kalimat tersebut, jika hamzahnya tak diatas atau mungkin di bawah alif & setelah hamzah tak ada huruf alif, maka hukum bacaannya dinamakan wajib muttasil.
Namun jika bacaannya diatas atau dibawah alif & setelah hamzah ditemukan huruf alif, maka hukum bacaannya adalah jaiz munfashil. Contoh mad wajib muttashil dgn mad jaiz munfashil agar Anda lebih mudah untuk memahami kedua hukum tazwid tersebut.
آبَاؤُهُمْ → Yasiin ayat 6 (Mad Jaiz Munfashil)
اُولٰٓٮِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ → Al-Baqarah ayat 5 (Mad Wajib Muttasil)
Contoh Mad Wajib Muttasil
Sebelumnya telah dibahas sedikit mengenai contoh mad wajib muttasil beserta suratnya. Nah, untuk selanjutnya akan dijabarkan banyak contoh bacaan hukum tajwid wajib muttashil yg bisa Anda jadikan acuan saat membaca Al-Quran, agar bacaannya lebih bagus & sesuai aturan.
Berikut ini ada 15 contoh mad wajib muttasil yang diambil dr seluruh ayat Al-Quran dgn jenis huruf mad yg berbeda-beda. Teliti & amati huruf pada setiap kalimat ini untuk meningkatkan pemahaman dlm dunia tazwid.
Contoh Bacaan Wajib Muttasil dlm Surah Al-Baqarah |
اُولَئِكَ |
سَوَٓاءٌ |
كَمَاءَ |
السُّفَهَاءُ |
اَضَاءَتْ |
السَّمَاءِ |
وَلَوْشَاءَ |
بِنَاءً |
شُهَدَاءَكُمْ |
الدِّمَاءَ |
Contoh Bacaan Wajib Muttasil dlm Surah Ali-Imron |
يَشَاءُ |
ابْتِغَاءَ |
النِّسَاءِ |
مَاجَاءَهُمُ |
مَنْ تَشَاءُ |
Perlu pula untuk diketahui bahwa dinamakan wajib karena semua qurra’ dengan-cara ijma’ mewajibkan untuk menambah bacaan panjang dr mad asli. Oleh sebab itu, tak disarankan untuk dibaca qashar satu alif. Bertemunya huruf mad dgn hamzah dlm satu kalimat diharapkan benar-benar membekas.
Jika tak ditambahkan panjang bacaannya, maka bacaan akan hilang terlipat. Huruf mad tergolong huruf yg samar, sedangkan hamzah merupakan huruf yg kuat & keras. Selain itu, kegunaanya demi menjelaskan adanya bacaan hamzah yg sukar dilafadzkan.
Akhir Kata
Tentang ukuran menambahkan panjang bacaan mad wajib jenis muttasil memang ada beberapa pendapat mengatakan berbeda-beda. Menurut Imam Ashim, harus dibaca hingga dua setengah alif, namun ada pula yg menyarankan untuk membacanya lebih panjang bahkan ada yg membacanya lebih pendek.
Panjang pendeknya disesuaikan dgn keyakinan masing-masing saja. Akan tetapi, ada baiknya cara membaca mad wajib muttasil mengikuti hukum bacaan mushaf Indonesia yaitu dua setengah alif. Hal itu didasarkan karena mad tergolong hukum tajwid yg memiliki ciri khas cara bacanya lebih panjang.