Pembahasan sederhana tentang elemen penduduk yg menjadi dasar dr metode sosial yg berperan dlm beberapa dekade ini, adalah beberapa masyarakat patriarkal juga patrilineal, berarti bahwa properti & gelar diwariskan pada keturunan pria. Secara tersirat sistem ini melembagakan pemerintahan & hak istimewa laki-laki serta menempatkan posisi wanita di bawah laki-laki.
Sistem sosial patriarki menyebabkan laki-laki memiliki hak istimewa terhadap perempuan. Mengenai problem di penduduk sering kali membahas tentang dominasi mereka yg tidak hanya meliputi ranah personal saja, melainkan pula dlm ranah yg lebih luas mirip partisipasi politik, pendidikan, ekonomi, sosial, aturan & lain-lain.
Dengan membahas persoalan ranah personal, budaya patriarki ialah akar munculnya aneka macam kekerasan yg dialamatkan oleh pria pada wanita. Atas dasar “hak istimewa” yg dimiliki pria, mereka pula merasa memiliki hak untuk mengeksploitasi tubuh wanita.
Secara historis, patriarki sudah terwujud dlm organisasi sosial, hukum, politik, agama & ekonomi dr berbagai budaya yg berlawanan. Bahkan tatkala tak dengan-cara gamblang tertuang dlm konstitusi & hukum, sebagian besar penduduk kontemporer yaitu, pada praktiknya, bersifat patriarkal.
Dengan adanya keberadaan yg telah menjadi dasar dr persoalan yg dapat dipahami bahwa badan yakni suatu diskursus badan ke dlm arus utama mengenai pembahasan strutur pengetahuan dengan-cara antropologi.
Pembahasan ilmiah dlm hal ini, tentunya bersentuhan dgn symbol yg berasal dr tubuh dgn menampung pemaknaan sosial. Dan setiap budaya membuat seleksinya sendiri dr banyak sekali hal terkait masalah badan dengan-cara sosial.
Mengapa dlm hal ini, perempuan senantiasa menjadi objek kepada banyak sekali hal terkait dgn aturan yg berlaku di penduduk , sesuai dgn kebijakan yg dibuat dgn menimbulkan perempuan dlm hal ini berlawanan.
Pandangan seperti ini, akan dilalui dgn metode pengajaran bahwa dlm dunia medis, perlu dipahami bahwa ada keadaan sosial ekonomi politik yg berlaku di penduduk , dgn begitu ada segelintir orang menguasai atau menutup jalan dgn kanal ekonomi yg dipahami selaku kecurangan belaka untuk menerima apa yg seharunya bukan tempatnya.
Dengan posisi tersebut, maka yg berlaku dgn kondisi seperti itu lebih baik mengelak dgn baik, supaya tak berada pada posisi yg lebih elegan dgn ahlinya. Memungkinkan jikalau, di Indonesia seperti demikian, alasannya adalah hal ini tak berjalan problem yg layaknya sudah diketahui dgn banyak sekali pandangan mengenai mengakses banyak sekali sumber.