Kaltim di Kutai Kartanegara. Namanya Bayu Surya Gandamana. Ibu suku Banjar, ayah suku Gandamana – -ups Ponorogo. Ia pernah ke Kenohan. Sebuah kecamatan di pedalaman Kutai Kartanegara. Saya pula pernah ke sana. Zaman muda dahulu.
Belum ada jalan waktu itu. Masih harus naik bahtera. Menyusuri sungai Mahakam yg meliuk-liuk. Dari Samarinda ke arah hulu. Perlu waktu 3 hari tiga malam. Tidak menyangka Desa Tuana Tuha, di Kecamatan Kenohan itu kelak bakal terkenal diseluruh dunia. Di tahun 2019.
Pohon Kandema itulah yg menenteng Kaltim terkenal hari-hari ini. Juga yg membuat ratusan orangnya hidup kian makmur.
Daun tumbuhan itu laris hingga ke Amerika. Dijual selaku obat. Bisa membuat otak yg lemah merespons lebih baik. Juga meminimalisir rasa sakit.
Tapi pula ada yg menyalahgunakannya. Memakannya melebihi batas. Sebagai obat penggembira. Juga pelupa derita. Bahkan bisa lupa untuk selama-lamanya –130 orang Amerika mati tiap hari karena keunggulan dosis itu (Kutipan : Di’S Way).
Berbagai hal terkait dgn pengobatan yg dilaksanakan, akan merusak setiap manusia yg berkembang, hal ini memang tak mampu disingkirkan dgn banyak sekali masalah mengenai kehidupan orang banyak.