Kehidupan penduduk pada ketika ini sering disebut masa peralihan atau transisi. Indonesia yg merupakan negara agraris sudah mulai bergeser menjadi negara Industri. Perubahan struktur kegiatan ekonomi tersebut mengakibatkan terjadinya pergantian sosial budaya dr penduduk Indonesia. Perubahan yg paling terlihat adalah dr penduduk yg tradisional menjadi penduduk yg terbaru. Tetapi proses tersebut tak berjalan dengan-cara instan, ada masa transisi yg memberikan ciri-ciri masyarakat terbaru tetapi masih memegang teguh sifat-sifat tradisional yg sebelum telah ada, hal inilah yg disebut penduduk transisional.
Kelompok Masyarakat Transisional
Masyarakat yg mengalami masa transisional merupakan penduduk yg labil alasannya adalah ada ketidakpastian identitas, mereka berada diantara status selaku penduduk modern sekaligus penduduk yg tradisional. Hal itu menimbulkan adabnya beberapa bentuk kelompok masyarakat transisional sebagai berikut :
- Kelompok yg masih berusaha untuk bisa bertahan dgn budaya lama yg mereka miliki. Bagi mereka budaya gres bisa membahayakan kelancaran stabilitas penduduk . Maka dr itu mereka akan sekuat tenaga untuk tetap melakukan budaya lama dlm kehidupan. Bahkan mereka akan meninggalkan semua yg bersifat materi untuk mengikuti pemimpin yg bisa menyelamatkan mereka dr budaya gres tersebut.
- Kelompok yg cuma mengambil budaya terbaru dlm kehidupannya. Sementara itu budaya tradisional telah diabaikan, sehingga penduduk ini telah tak perduli dampak negatif dr budaya modern tersebut. Kehidupan mereka telah seperti kehidupan modern yg serba materialis & tak percaya terhadap kepercayaan tradisional & mistis. Kelompok ini dinamakan masyarakat super terbaru.
- Kelompok yg berupaya mengkombinasikan budaya tradisional & budaya modern menjadi budaya gres yg saling mengisi & harmonis. Misalnya : memadukan musik tradisional dgn musik modern sehingga menciptakan perpaduan musik baru yg enak didengar.
- Kelompok yg mengambil bagian-cuilan dr budaya modern & budaya tradisional dengan-cara sepotong-sepotong & tak menyeluruh. Kelompok ini cuma mengambil budaya-budaya yg menguntungkan diri sendiri & lazimnya bersifat materialistik.
Masyarakat transisional terkesan ambigu atau mempunyai segi ambiguitas dlm kehidupannya. Hal ini terjadi karena ketidakjelasan dlm memilih identitas diri. Masyarakat terjebak pada dua budaya yg saling mempengaruhi hidupnya. Sehingga budaya modern yg masuk tak sepenuhnya bisa diterima & budaya tradisional tak pula bisa ditinggalkan sepenuhnya.
Masyarakat transisional yg konsumtif
Masuknya budaya materialistis membuat masyarakat menjadi konsumtif. Kadar modernitas diukur dr kepemilikan seseorang. Sehingga produk-produk baru yg dianggap bisa meningkatkan status & gengsi akan pribadi disantap tanpa berfikir faedah produk tersebut. Biasanya produk yg disantap yakni yg bisa memberi kesan lebih dihargai atau dipandang, contohnya : produk HP, kendaraan beroda empat glamor & embel-embel mahal.