Mengapa seseorang yg fasih bacaan al-Qur’an tak boleh menjadi makmum pada orang yg belum fasih ? Begini jawaban yg benar & penjelasannya.
Dalam hal ini ada orang yg fasih bacaan al Qur’an yg tak diperbolehkan menjadi makmum. Karena orang yg bacaannya fasih harusnya menjadi imam.
Imam yaitu pemimpin dlm salat berjmaah. Sedangkan makmum ialah orang yg mengikuti salatnya imam.
Nah, dlm salat kita kan terdapat bacaan al Qur’an, seperti surat Al fatihah & surat-surat lain. Kalau misalnya, orang yg fasih bacaan al Qur’an malah jadi makmum dr imam yg belum fasih.
Berarti yg jadi imam adalah orang yg tak / belum fasih membaca al Qur’an, maka yg terjadi adalah nanti imam yg memimpin salatnya menjadi kurang sempurna, karena bacaannya tak lebih fasih dr makmumnya.
Mengapa seseorang yg fasih bacaan al-Qur’an tak boleh menjadi makmum pada orang yg belum fasih ?
Jawab:
Orang yg fasih bacaan al Qur’annya tak boleh menjadi makmum pada orang belum fasih lantaran untuk kesempurnaan ibadah. Kalau yg menjadi imam salat jamaah belum fasih bacaannya, maka hal tersebut akan diikuti oleh makmumnya, sehingga ibadahnya menjadi kurang sempurna.
Begitulah jawabannya teman-sobat. Pada pada dasarnya yg belum fasih malah jadi imam salat jamaah, & makmumnya malah lebih fasih.
Dalam salat kan ada membaca bacaan al Qur’an, maka jalannnya salat jamaah menjadi tak tepat bila imamnya malah yg belum fasih.
Padahal ada orang yg lebih fasih. Kan imam ini pemimpin, yg akan dibarengi oleh makmunya, jika imamnya belum fasih terus dibarengi maka salatnya jadi kurang tepat.
Makanya tak diperbolehkan, & seharunya justru yg jadi makmum ialah yg belum fasih, & yg jadi imam yaitu yg sudah fasih.
Tujuannya untuk kesempurnaan salat / ibadah.
Kunci Jawaban
Karena untuk kesmpurnaan ibadah, alasannya dlm salat jamaah, seorang imam / pemimpin salat akan disertai oleh makmumnya.
Begini sih bila jawaban gurunya:
Nah, bila mau tambahin silakan, asal jawaban di atas diikut sertakan.
Jawaban diverifikasi BENAR 💯