Mengenai Pandangan Satu Aliran Filosofis Yang Mengkritisi Pendekatan Positivisme Dalam Ilmu Sosial.

Auguste Comte merupakan salah satu tokoh yg mempesona untuk dibahas, mirip diketahui sepanjang perjalanan hidup Comte, ia mencoba mengaplikasikan sistem pengamatan & eksperimen mirip sejak awal yg dilaksanakan oleh ilmu alam yg ada.  Tidak tahu kenapa, banyak para hebat menganggap Comte tak konsisten dgn penrnyatan-pernyatan pada ketika mengungkapkan inspirasi-wangsit positivism, bahkan ada yg menggangap dia sudah tak waras. 
@copyright.images.google.com
Positivisme Comte, menjadi salah satu sistim yg menempatkannya pada pusar orientasi yg setiap kajian yg memang ia lakukan. Hal ini pastinya muncul aliran bahwa kekhwatiran yg begitu jauh tatkala tatanan sosial tradisional setelah revolusi perancis terjadi. Melalui sejarah sosial & pergantian penduduk yg sungguh bearti bagi ilmu sosial ini, menjadi salah satu hal yg utama. Sehingga, apa yg dipikirkan Comte dgn menyaksikan keadaan masyarakat menjadi salah satu sumbangan anutan bagi perbaikan penduduk melalui suatu arah yg lebih baik.

Tetapi, dibalik keyakinannnya tentunya ada imbas  besar dr Saint-Simon, dr keterangkatnya menjadi seorang sekretaris, telah memberikan sumbangan berita bagi pemikiran Comte. Meskipun demikian, metode Comte tentunya akan mengakibatkan banyak kritikan & kelemahan dgn apa yg ditanggapi oleh Lincoln & Guba.

Lincoln & Goba menyebutnya paradigma positivisme, yg telah mengandung kelemahan yaitu menyingkirkan hegemoni agama (Katolik) pada zaman pertengahan & menggantinya dgn hegemoni ilmu wawasan. Dan postivisme sudah membuat satu versi rasionalitas ilmiah dgn menyingkirkan model rasionalistas lain, serta positivism lebih bersifat kontigensi, relativitas & historisitas asumsi atau rasio manusia.

Meskipun kelemahan positivisme ini tak dipaparkan dengan-cara dlm & sarat , namun kritik pastinya tak mampu dijawab dengan-cara dalam. Namun, teori kebenaran sudah didukung & diterima oleh pendukungnya epistemology empiris ( positivisme ilmiah), mirip pada ilmu-ilmu alam atau ilmu sosial budaya yg mengunakan sistem ilmu alam. Sementara kaum positivieme menganggap bahwa teori menggambarkan realitas apa adanya, sebab itu verifikasi dijadikan sebagai krireria untuk keilmiahan.