@copyright:images:google.com |
Sedangkan pragmatis politik memberi janji & jaminan keperluan nyata, tetapi ia dapat mudah berubah menjadi machiavelisme dlm politik sebab nilai-nilai gampang ditukar dgn kepentingan mudah yg mangkir idealisme. Yang mesti dipaham keduanya adalah bahwa jebakan itu mampu saling mengeksklusi maka perlu dikesampingkan tatkala nilai-nilai adab hendak diusung dlm politik.
Yang ditekankan dlm hal ini bahwa mereka yg terlibat dlm politik mudah dibutuhkan untuk membangun daya tahan menghadapi kenyataan sosial-politik yg sering berubah tanpa kontrol. Perubahan yg cepat & tanpa arah diikuti banyak sekali iming-iming kekuasaan & harta bisa menutup mata politisi untuk mengambil atau mendukung keputusan-keputusan politik yg tuna nilai. Politik yg demikian dilaksanakan atas dasar yg rapuh. Inspirasi kristiani bagi mereka yg terlibat dlm kehidupan public hendaknya dilandaskan untuk membangun diatas dasar yg kokoh.
Dalam hal ini kepekaan akan suasana menjadi cuilan integral dlm keterlibatan politiknya. Iman dlm kepercayaan kristiani tak membebaskan seseorang dr tanggung jawab untuk menggunakan logika budi & hasratbebasnya. Berpangkal kepekaan membaca tuntutan zaman, orang beriman yg terlibat politik bertindak menanggapi dengan-cara politis apa yg memiliki kegunaan untuk membangun martabat manusia & membela kepentingan biasa .
Untuk mengetahui akidah bukanlah suatu ideologi yg bisa diperdagangkan dlm tawar menawar politik. Ia menjadi ilham yg mendorong mereka yg terlibat dlm politik untuk mengambil langkah-langkah-tindakan nyata berlandaskan nilai. Itu tak berarti agama digunakan untuk membela institusi keagamaan & kepentingan sectarian yang lain.
Sikap terbuka terus menerus mencerna suasana berlandaskan keyakinan akan sangat menolong kaum beriman yg terlibat dlm politik untuk ikut mengemban tanggung jawab membangun penduduk berdasar kompetensi. Maksudnya agara para politisi mengambil kebijakan yg memihak kepentingan lazim. Kebijakan –kebijakan itu berkualitas sebab membela kepentingan umum & berdiri diatas landasan kemanusian yg kuat. Keputusan tersebut bernilai & sering disebut pula selaku inteligensi politik.
Dengan mengusung nilai-nilai susila diranah public mengandaikan & menuntut politisi untuk menjaga keseimbangan supaya tak terjebak dlm pragmatism & utopisme politik.Maka, yg harus dimengerti bahwa bersandar pada kepekaan menyikapi suasana nyata & idealisme budpekerti yg diyakini, mereka yg terlibat dlm politik simpel diajak dlm mengambil keputusan-keputusan public dengan-cara bijaksana & bertanggung jawab.