Apakah komunitas (community) itu? Yang perlu dimengerti bahwa yg menerjemahkan community ke dlm kata penduduk . Dalam hal ini, society maupun community pernah memiliki terjemahan yg sama, yakni masyarakat. Society diterjemahkan ke dlm penduduk patembayan sedangkan community diterjemahkan ke dlm masyarakat panguyuban. Ciri utama masyarakat patembayan yaitu bersifat tanpa pamrih. Pamrih dlm hal ini identik dgn kepentingan & laba. Dengan demikian, penduduk patembayan tercipta oleh hubungan – korelasi atau ikatan-ikatan kepentingan (berorientasi pada pencapaian laba/keperluan) diantara para anggotanya.
Dalam hal ini, apa yg diterangkan oleh M.M.Djojodigoeno tersebut, mampu dimengerti bahwa adanya kerukunan yg tinggi (guyub-rukun) hakikatnya cuma tampakdengan-cara nyata dlm komunitas yg kecil, seperti komunitas desa kecil yg terpencil. Untuk jenis komunitas besar seperti bangsa atau kota besar, kerukunan atau keguyuban itu tak tampaklagi. Ada yg melihat perbedaan antara society & community dgn cara agak berlawanan. Society dipahami sebagai suatu kelompok insan dgn sebuah way of life (kebudayaan) yg umum, terlepas dr sebuah ikatan kawasan & kepentingan bersama (saling tergantung).
Sedangkan community dlm pengertian klasik selalu berkait dgn dua unsure pokok, yakni lokalitas (locality) & ikatan emosional (community sentiment). Dengan pemahaman semacam ini maka dengan-cara tak pribadi bahwa ketergantungan warga terhadap kawasan tempat tinggal mereka. Maka, yg dikemukakan oleh sosiolog Amerika Serikat bernama Arnold W. Green menyebut komunitas sebagai a local territorial group. Untuk masyarakat (industry) terbaru ketergantungan yg langsung terhadap daerah ini makin berkurang. Namun, warganya masih saling terikat satu sama lain dlm suatu sistim sosial-ekonomi untuk menyanggupi kebutuhan mereka bareng .
Dengan demikian, ikatan yg terjalin antara mereka semakin bergeser kearah ikatan kepentingan, tak lagi khususnya pada wilayahnya. Dalam hal ini, perubahan sifat komunitas bersahaja ke komunitas modern itu tak sepenuhnya mengganti karakteristik dasar komunitas, yakni adanya (1) ikatan kedaerah serta (2) ikatan emosional di antara warganya. Ketergantungan yg sungguh besar lengan berkuasa terhadap lokalitas selaku sumber kehidupan mereka, disamping adanya saling tolong menolong antara sesama anggota komunitas dgn sendirinya menimbulkan terjadinya integrasi yg besar lengan berkuasa antara mereka. Integrasi yg berpengaruh yg dibarengi dgn tingginya frekuensi hubungan-relasi primer (eksklusif) diantara sesama anggota komunitas ini menyebabkan kuatnya ikatan emosional anggota terhadap komunitasnya.
Kemudian, dengan-cara garis besar, Gemeinschaft yaitu contoh korelasi dasar yg bersifat statis tak rasional-pribadi, sedangkan Gesellschaft bersifat dinamis rasional-tak pribadi. Kelompok primer (primary group) yakni kalangan yg relasi antar anggotanya bersifat dekat, intim & informal. Sedangkan kalangan sekunder (secondary group) adalh kelompok yg kekerabatan antar anggotanya tak bersahabat & tak pribadi.