Menurut beberapa ahli politik, salah satu pemicu terjadinya krisis politik pada akhir pemerintahan Orde Baru

adalah pelaksanaan sidang biasa MPR. Mengapa pelaksanaan sidang lazim MPR pada maret 1998 menyebabkan krisis politik?

Jawaban:
Pelaksanaan sidang biasa MPR tak sepadan dianggap tak sesuai keinginanrakyat. Dalam sidang umum MPR 1998, seluruh anggota dewan perwakilan rakyat/MPR sepakat menerima pidato pertanggungjawaban Presiden Soeharto. Dalam sidang ini MPR pula menetapkan kembali Soeharto selaku presiden untuk kala jabatan 1998 – 2003 dgn B.J. Habibie selaku wakilnya. Peristiwa ini menyebabkan pergolakan dr seluruh lapisan masyarakat. Sebagian penduduk Indonesia ingin reformasi di bidang politik utamanya dr pemerintahan. Oleh alasannya adalah itu, masyarakat yg dipelopori mahasiswa menyelenggarakan unjuk rasa untuk menuntut Presiden Soeharto turun dr jabatannya.
  Salah satu momentum penting menjelang proklamasi adalah peristiwa Rengasdengklok.