Menurut Karl Marx Perkembangan Kapitalisme : Kejam dan Eksploitatif, Kok Bisa ?

– Menurut Karl Marx, menilai kapitalisme selaku sesuatu yg kejam & eksploitatif. Kok bisa ? Yuk simak ulasannya.
Fenomena sosial ketika Pandemi Wabah Virus C0vid-19 dlm Masyarakat. Tak ada yg menerka & mempertimbangkan pandemi ini hadir ditengah penduduk Indonesia. Wabah virus yg menjadi momok menakutan bagi insan.
Masyarakat mulai membiasakan diri untuk berperilaku hidup higienis & sehat atau nama kerennya PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat). Kebiasaan ini yg menciptakan suksesnya penerapan PHBS pada ketika pandemi mirip sekarang.
Semua mesti taat dlm mempertahankan protokorel kesehatan, mirip menggunakan masker, mencuci tangan, mengonsumsi vitamin, serta menjaga jarak antar manusia.
Perubahan begitu cepat terjadi, salah satunya dlm bidang pendidikan. Semua sekolah, kampus, yg ada di Indonesia diliburkan hingga sekarang ini. Alhasil penerima didik harus berguru dirumah.
Bagaimana mereka bisa berguru efektif dirumah ? Sementara guru, dosen, atau tenaga pendidik tak bisa bertatap paras dgn muridnya. 
Lah, kita tak perlu gundah, alasannya kita sudah memasuki periode 4.0 yg mana perkembangan & kemajuan teknologi telah masuk ditengah kehidupan penduduk . 
Semua orang hampir punya HP Andorid, untuk berkomunikasi jarak jauh, bisa video call, bisa mengirim email, berkas, & kemudahan lainnya. 
Kemudahan untuk berkomunikasi itu dibantu dgn adanya tower jaringan, & adanya pengaliran listrik oleh PLN, sehingga kita bisa menikmati kepraktisan berkomunikasi ketika pandemi sekarang ini.
Kita tak cuma berpikir wacana Kota Jakarta, Kota Palembang, Kota Medan, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Semarang, yg mana akomodasi infrastruktur sudah menjamin keberlangsungan kuliah online.
Kita tak cuma berpikir semua mahasiswa punya hp & laptop untuk bisa mengikuti kuliah online, & bisa mengirim peran dgn paket kuota yg dimiliki. Singkarkan sejenak, pemikiran itu.
Masih banyak mahasiswa yg kuliah tak mempunyai fasilitas pendukung, seperti hp atau laptop untuk mereka berkirim peran kuliah. Tidak banyak mahasiswa yg bisa membeli paket kuota setiap dikala. 
Apalagi keadaan jaringan yg dikampung sering kali tak tanpa hambatan, terus pula ditentukan paket internet yg kita beli pula mahal, gak mungkin jaringan T*i atau X* ada dikampung. Hanya te*komsel yg niscaya ada.
So…kita memaksa orang untuk membeli hp, atau paket internet untuk kelancaran kuliah online, tanpa kita sadari orang tua mereka harus mempertimbangkan hutang disaat pandemi mirip kini ini.
Memang, ada beberapa kampus yg menolong mahasiswanya untuk membeli paket internet, tapi apakah cukup ? & apakah semua kampus memberlakukan aturan sama, wacana menyampaikan derma paket internet.
Bantuan Pulsa untuk Mahasiswa Kuliah Online : https://news.detik.com/info/d-4964789/pertolongan-rp-1-miliar-pulsa-untuk-kuliah-online-mahasiswa-imbas-corona
Dan gres-gres ini rekan kita mahasiswa dr Unhas Makasar meninggal karena terjatuh dr menara masjid dikala hendak mencari sinyal untuk mengirim peran kuliah. Apakah kita membiarkan & mewajarkan peristiwa ini ?
Mahasiswa Unhas Makasar Tewas Terjatuh dr Menara Masjid Saat Cari Sinyal untuk Kirim Tugas : https://regional.kompas.com/read/2020/05/13/13405581/mahasiswa-unhas-tewas-terjatuh-dari-menara-masjid-ketika-cari-sinyal-untuk
Tolong posisikan diri kita selaku orang atau mahasiswa yg begitu sukar mendapatkan sinyal, yg jadi mahasiswa tak mempunyai akomodasi mendukung, mirip hp/laptop untuk kuliah online, serta paket internet yg biayanya besar.
Atas beberapa fenomena sosial diatas, saya jadi ingat kata-kata Karl Marx ihwal Perkembangan Kapitalisme. Ini salah satu acuan bagaimana kapitalisme itu selalu ada, dlm semua aspek, baik politik, hukum, ideologi, agama, & pendidikan.
Karl Marx menyampaikan pandangannya, bahwa kapitalisme adalah tata cara sosio-ekonomi yg dibangun untuk meraih keuntungan yg didapat dr proses bikinan.
Karl Marx dlm Perkembangan Kapitalisme. Dalam suasana sulit, kapitalisme itu selalu menemani masyarakat dlm menjalankan kehidupannya sehari-hari. Situasi wajar saja, kita senantiasa dihimpit oleh kepentingan kapitalisme. 
Saat pandemi seperti kini ini, kapitalisme lama boleh saja hancur, mirip harga minyak dunia yg jatuh, hal ini mampu mensugesti proses modal produksinya. 
Harga Minyak Dunia Jatuh : https://www.medcom.id/ekonomi/global/ObzM020N-harga-minyak-dunia-jatuh
Sudah usang kapitalisme minyak menguasi pasar global, alasannya semua orang yg memakai kendaraan memerlukan materi bakar.
Dengan adanya pandemi aktivitas penduduk mulai menyusut, warga hanya keluar ketika penting saja, & acara perekonomian sebagian lumpuh.
Disinilah munculnya kapitalisme baru yg hadir ditengah penduduk dikala pandemi. Apa ya kapitalisme yg gres ini ? Nah, sebelumnya kita baca sekilas perihal pemikiran Karl Marx tentang perkembangan kapitalisme.
Karl Marx atau sering orang menyebutnya Marx saja, ia dikenal dgn selaku pemikir deterministik, yg mana menganggap ekonomi dinilai sebagai faktor penting, & bahkan dapat menentukan sektor kehidupan masyarakat.
Memang Marx memberikan rancangan dialektika, yg mengandaikan ada proses interaksi timbal balik terus & menerus antar banyak sekali sektor dlm penduduk .
Namun, dialektika materialistik yg Marx tawarkan bermuara pada ujung determinisme ekonomi. Agama, pendidikan, politik, hukum, ideologi, & aspek kehidupan penduduk lainnya dideterminasi oleh suatu mode buatan ekonomi kapitalis.
Dengan kacamata itu, Marx kemudian melihat proses exchange value, surplus value, market value, commoditiy value, use-value, labor power, the law of value, & social capital dlm masyarakat kapitalis yg dinilai cenderung melahirkan sejarah kehidupan masyarakat yg exploitatif atau eksploitasi.
Marx menatap, kendati deterministik dlm kehidupan ekonomi, adanya serangkaian tahap dlm perkembangan kehidupan masyarakat. Kehidupan yg mengalami kompleksitas teknologi yg kian meningkat. 
Seperti kita ketahui, dahulu masyarakat masih sungguh primitif, tetapi sekarang masyarakat berkembang menuju penduduk industrialis terbaru.
Setiap tahap mempunyai mode-mode buatan yg cocok untuk tahap tersebut, berdasarkan Marx setiap tahap mengandung “benih perusak dirinya sendiri,” alasannya adalah setiap tahap tak dapat menghindarkan terciptanya keadaan yg merusakkan tahap itu untuk menuju ke tahap selanjutnya.
Bagi Marx, disetiap penduduk terdapat kekuatan yg bertentangan & bersintesis yg tak lain adalah kekuatan ekonomi atau material. 
Marx pula menatap kapitalisme sebagai salah satu tahap dr perkembangan & pergeseran dlm kehidupan masyarakat. Ia pula menilai kapitalisme selaku sesuatu yg kejam & eksploitatif. 
Namun, berdasarkan Marx, kapitalisme merupakan antisipasi yg memang diharapkan dlm peralihan menuju komunisme. Ia berkeyakin, bahwa pada alhasil keruntuhan kapitalisme & kehadiran komunisme akan menjadi realita yg sama sekali tak bisa ditolak.
Terlepas dr adanya upaya apapun yg dilakukan para kapitalis untuk menyingkir dari adanya realita tersebut. Marx pada dikala itu menyaksikan perkembangan kapitalis yg terjadi pada masyarakat yaitu adanya dua kelas.
Pertama, kelas pemilik modal atau borjuis, merupakan sebagian atau beberapa orang yg mempunyai kepemilikan modal sehingga menguasai alat-alat buatan.
Kedua, kelas proletar atau tak memiliki modal, merupakan orang-orang yg tak mempunyai kepemilikan modal, sehingga tak pula bisa menguasai alat-alat produksi. 
Manusia dibentuk serakah, & berkompetisi dgn insan lain untuk mampu menguasai atau berkuasa dlm berbagai bidang, contohnya dlm politik, ekonomi, pendidikan, ideologi, & sejenisnya.
Hal inilah yg akan menciptakan manusia menjadi seperti serigala yg akan menyantap insan lainnya, tanpa menatap keluarga, alasannya telah serakah terhadap dirinya sendiri. Oleh alasannya itulah, insan akan makin terasingkan, menyendiri, & putusnya kekerabatan sesama insan yang lain.
Untuk itulah kita semestinya membangkitkan jiwa sosial, rasa tenggang rasa & simpati seperti kini ini, disaat pandemi belum bisa terselesaikan. 
Bukan malah menyusahkan rakyatnya, dlm hal ini hingga menyantap korban jiwa, ya alasannya adalah kuliah online yg mencari sinyal supaya tugas terkirim.
Dengan kuliah online yg bagi Marx menindas orang yg tidak memiliki modal, mirip tidak mempunyai hp, tak bisa beli paket internet, tak ada listrik, sehingga jaringan sulit. 
Dengan demikian, kita mesti membeli hp baru, jikalau tak memiliki hp agar tanpa hambatan dlm kuliah online. Harus membeli paket internet untuk bisa kuliah online. Bahkan ada yg mesti memasang wifi di rumahnya biar menerima jaringan yg elok, apakah semua ini tak memerlukan duit ? 
Disaat hidup mereka cuma untuk bertahan mendapatkan makan saja telah bersyukur, terlebih mereka yg punya anak kuliah, mesti ikut dlm tata cara pembelajaran online, bisa kebayang bukan, bagaimana susahnya mahasiswa yg serba keterbatasan ekonomi disaat pandemi kini ini.
Siapa yg akan bisa mengikuti sistem pembelajaran online mirip masa-masa pandemi, ya mereka yg mempunya modal & sumber ekonomi mapan. Dan bagi mereka yg tidak memiliki modal ekonomi akan menaggung beban semoga dapat ikut dlm proses pembelajaran online tersebut.
Dari beberapa fenomena sosial diatas, bagaimanapun kapitalisme hadir dlm bentuk baru atau wajah gres yg menemani penduduk untuk dapat melaksanakan aktivitas sehari-harinya. 
Seperti halnya kebutuhan hp, paket internet, yg mesti menjadi korban dlm kuliah online ialah mahasiswa yg orang tuanya tak bisa. Mereka harus berbelanja paket internet, & mungkin saja membeli hp gres semoga bisa gampang mengakses kuliah online.
Tentunya akan menambah beban kehidupan mereka pada saat pandemi mirip sekarang ini. Kita sendiri yg menyampaikan jalan & menyuburkan kapitalis dlm setiap perubahan yg terjadi dlm masyarakat.
Oleh sebab itu, dlm dunia pendidikan, pada para pemangku kepentingan pula semestinya memberikan kebijakan yg sesuai dgn realitas masyarakatnya. 
Atau memberikan perlindungan dlm menyampaikan terusan pendidikan yg mahasiswa orang tuanya tak bisa, mirip menjamin paket internet, jika hp tak ada maka diberikan perlindungan pinjaman hp supaya bisa kuliah online.
Serta menjamin jaringan internet yg lancar semoga mempermudah mahasiswa dlm mengakses kuliah online & mengirim tugas tanpa harus membahayakan dirinya sendiri. Seperti yg sudah terjadi di Unhas Makasar.
Mari sama-sama kita bijak dlm memberikan pelayan pada rakyat disaat pandemi seperti kini ini, terutama dlm bidang pendidikan kita, jangan lagi ada korban meninggal gegara mencari sinyal harus manjat-manjat.
Jangan sampai dunia pendidikan kita tercoreng alasannya kebijakan yg tak memihak pada rakyatnya, bagaimana tidak, niscaya murung Ki Hajar Dewantara melihat & menyimak kabar ini di alam semesta sana. 
Sebagai Bapak Pendidikan di Indonesia Ki Hajar Dewantara mempunyai pandangan baru & meletakan pondasi-pondasi dasar pendidikan kita supaya bisa mempunyai prinsip kemandirian, murid yg pintar, serta disiplin dlm berbagai hal.
Jangan lagi kamu dustai nilai-nilai kemanusiaan dlm dunia pendidikan, semua rakyat sebaiknya mampu memperoleh pendidikan, bukan malah mengirim nyawanya untuk berpendidikan.
Ingatlah akhirat, wahai para penguasa negeri ini !

  Teori Konstruksi Sosial Peter L Berger : Profil, Perspektif, Contohnya

Sumber referensi yg bisa ananda baca :
Buku Rekonstruksi Teori Sosial Modern oleh Prof Dr Zainuddin Maliki, M.Si
https://www.finansialku.com/kapitalisme/

Sumber Foto Karl Marx :
https://stensen.org/attivita/lattualita-di-karl-marx-2/