Momen Inersia

Hukum Newton yg pertama mengatakan bahwa benda yg bergerak akan condong terus bergerak, & benda yg diam akan cenderung tetap membisu. Nah, Inersia ialah kecenderungan suatu benda biar tetap menjaga keadaannya (tetap bergerak atau tetap diam) atau biasa dibilang sebagai kelembaman suatu benda. Oleh alasannya itu Hukum pertama Newton disebut pula sebagai Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman. Contohnya yaitu benda yg memiliki inersia yg besar, cenderung untuk sulit bergerak, begitu pula sebaliknya.

Lihat pula bahan Sosiologiku.com lainnya:

Suhu & Kalor

Tata Surya

Momen atau momen gaya merupakan hasil kali antara gaya dgn lengan momennya. Makara, Momen Inersia adalah ukuran kelembaman/kecenderungan suatu benda untuk berotasi kepada porosnya. Besarnya momen inersia suatu benda bergantung terhadap beberapa faktor, yakni:

  • Massa benda atau partikel
  • Geometri benda (bentuk)
  • Letak sumbu putar benda
  • Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen)

Rumus Momen Inersia

Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yg memiliki titik putar pada sumbu yg dikenali dirumuskan selaku berikut:

I = mR^2

Dimana, m ialah massa partikel atau benda (kilogram), & R adalah jarak antara partikel atau elemen massa benda kepada sumbu putar (meter). Untuk benda pejal (padat) dgn geometri yg tak sederhana, besarnya momen inersia dijumlah selaku besar distribusi massa benda dikali jarak sumbu putar. Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengetahui lebih terang gambarannya. Dimensinya dlm Standar Internasional (SI) adalah kg \cdot m^2.

momen inersia - ilustrasi

Untuk benda yg terdiri dr beberapa partikel, maka momen inersianya merupakan jumlah dr semua momen inersia masing-masing partikel. Begitu pula bila suatu benda memiliki bentuk yg kompleks atau terdiri dr banyak sekali macam bentuk, maka besar momen inersianya yakni jumlah momen inersia dr tiap serpihan-bagiannya yg dirumuskan sebagai berikut:

I = \Sigma m_n R_n^2

I = m_1 R_1^2 + m_2 R_2^2 + \cdots + m_n R_n^2

Dimana, \Sigma merupakan notasi penjumlahan sebanyak n (sebanyak partikel atau penggalan-pecahan yg ada).

Untuk benda-benda yg bentuknya teratur & telah dikenali dengan-cara biasa , rumus momen inersianya mampu dilihat pada tabel dibawah ini:

Benda Sumbu Putar Gambar benda Rumus Momen Inersia
Partikel Di sebelah partikel dgn jarak R partikel  I = mR^2
Batang silinder Tepat lewat sentra & tegak lurus batang batang silinder  I = \frac 1  12 mL^2
Batang silinder Melalui ujung batang & tegak lurus batang batang silinder  I = \frac 1  3 mL^2
Silinder pejal Melalui titik sentra silinder momen inersia silinder pejal  I = \frac 1  2 mR^2
Silinder berongga Melalui titik sentra silinder silinder berongga  I =mR^2
Silinder pejal berongga Melalui titik sentra silinder silinder pejal berongga  I = \frac 1  2  m(R_1^2 + R_2^2)
Silinder pejal Melintang terhadap titik sentra silinder silinder pejal  I = \frac 1  4 mR^2 + \frac 1  12 mL^2
Bola pejal Tepat melalui titik pusat momen inersia bola pejal  I = \frac 2  5 mR^2
Bola berongga Tepat lewat titik sentra bola berongga  I = \frac 2  3 mR^2
Cincin tipis Melintang terhadap titik sentra cincin cincin tipis  I = \frac 1  2 mR^2
Plat datar Tepat lewat titik sentra plat plat datar  I = \frac 1  12 m(a^2 + b^2)
Kerucut pejal Melalui titik pusat silinder kerucut pejal  I = \frac 3  10 mR^2

Contoh Soal Momen Inersia

Contoh Soal Momen Inersia 1

contoh soal momen inersia

Empat buah partikel yg saling berafiliasi & membentuk satu tata cara kesatuan dgn konfigurasi seperti gambar diatas. Masing-masing partikel mempunyai berat yg berlawanan & jarak antar partikel satu sama lain sebesar R. Tentukan momen inersia sistem diatas jika:

a. Sistem diputar terhadap sumbu putar A.

b. Sistem diputar terhadap sumbu putar B.

Yuk belajar bahan ini juga:

Conjunction

Program Linear

Termokimia

SOLUSI:

Oleh karena metode terdiri dr empat partikel yg masing-masing memiliki berat yg berlainan, maka besar momen inersia sistem ialah jumlah dr setiap partikel kepada sumbu putarnya.

 I = \Sigma m_4 R^2

 I = m_1 R_1^2 + m_2 R_2^2 + m_3 R_3^2 + m_4 R_4^2

a) Sistem diputar kepada sumbu putar A:

Diketahui dr soal,

m1 = m & R1 = 0;

m2 = 2m & R2 = R;

m3 = 3m & R3 = 2R;

m4 = 4m & R4 = 3R.

Sehingga didapat,

I = m_1 R_1^2 + m_2 R_2^2 + m_3 R_3^2 + m_4 R_4^2

I = m (0)^2 + 2m (R)^2 + 3m (2R)^2 + 4m(3R)^2

I = 0 + 2m R^2 + 12mR^2 + 36mR^2

I = 50mR^2

b) Sistem diputar terhadap sumbu putar B:

Diketahui dr soal,

m1 = m & R1 = R;

m2 = 2m & R2 = 0;

m3 = 3m & R3 = R;

m4 = 4m & R4 = 2R.

Maka, didapat

I = m_1 R_1^2 + m_2 R_2^2 + m_3 R_3^2 + m_4 R_4^2

I = m (R)^2 + 2m (0)^2 + 3m (R)^2 + 4m(2R)^2

I = m R^2+  0 + 3mR^2 + 16mR^2

I = 20mR^2

Contoh Soal Momen Inersia 2

ilustrasi contoh soal momen inersia

Sebuah benda pejal yg berbentuk seperti kerucut yg menempel pada salah satu ujung silinder diputar dgn sumbu rotasi pada titik sentra silinder mirip yg dapat dilihat pada gambar diatas. Diketahui massa silinder sama dgn massa kerucut yakni sebesar 2 kg, panjang silinder 0,8 meter, & jari-jari silinder 0,1 meter. Tentukan momen inersia benda tersebut.

Pembahasan:

Untuk mempersempit perhitungannya, maka momen inersia tiap geometri benda dihitung terpisah.

I = I_ silinder  + I_ kerucut

I = \frac 2  3 m_sR_2^2 + \frac 3  10  m_kR_k^2

Diketahui dr soal,

ms = 2 kg & Rs = 0,1 m;

m2 = 2 kg & Rk = 0,1 m;

Sehingga didapat besar momen inersia benda:

I = \frac 1  2 (2)(0,1)^2 + \frac 3  10 (2)(0,1^2)

I = 0,01 + \frac 3  5 (0,01)

I = 0,01 + 0,006

I = 0,016 kg \cdot m^2

Kontributor: Ibadurrahman

Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI

Materi Sosiologiku.com lainnya:

  1. Listrik Statis
  2. Elastisitas Fisika
  3. Hukum Newton

  Hukum Kepler