Moral Sosial Ekonomi Liberal – Korupsi RI

Liberal – Pada masa pembuangan & pemusnahan sekolah Tionghoa di Indonesia, Jakarta. Di teruskan dgn konflik etnik & agama NU (Nahdlahul Ulama), yg memiliki efek pada moral & budbahasa ekonomi disekitar lingkungan gereja, & perdagangan di Indonesia, dengan-cara khusus di Kalimantan.

Dalam hal ini, daerah berbagai pertentangan yg terjadi, dgn sengaja & tak serta moralitas ekonomi untuk keperluan pangan, sandang, & papan terjadi dgn seketika tanpa ada kemajuan & kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan agama dlm hal ini memang akan begitu merugikan dgn adanya kepentingan politik di dalamnnya.

Indonesia, pada tahun 1980an upah pekerja tampak dr kehidupan Tionghoa Hakka – Hokien, tanpa terkecuali dlm menjaga mutu sumber daya insan. Dengan aneka macam keadaan sosial budaya akan terlihat dgn duduk perkara sumber daya manusia, dgn tata cara birokrasi pada tahun Orde Baru dengan-cara massal akibat sekolah Tionghoa di Indonesia musnah.

Catatan metode pendidikan yg selaras dgn kedudukan politik tatkala itu, dgn adanya kehidupan birokrasi yg diakibatkan korupsi terjadi dilingkungan pemerintahan kesehatan di Indonesia. 

Hal ini akan tampak dgn penghasilan & pendidikan mereka peroleh pada tatkala menjabat pada tahun 2000 – 2008 di Kalimantan Barat, akan berlawanan pada masa 1967 masa Orde Lama terjadi.

Moral ekonomi Indonesia menjadi permulaan dr kehidupan sosial yg hidup pada kepentingan ekonomi, sosial & budaya lantas sudah tercatat korupsi terjadi di partai Demokrat selaku politisi terjadi. Akibat dr dampak dr dilema manusia dgn birokrasi pada masa pemerintahan terjadi.

Kepentingan ekonomi liberal meningkat & kebutuhan pangan, sandang & papan akan tampak pada ketidaksenangan para kaum birokrasi & kaum agamis di Indonesia yg pro & kontra, selaku penyingkiran pekerjaan, & sistem sosial budaya, serta lingkungan dgn sengaja, terlihat pada masyarakat perkotaan & Desa hasil dr urbanisasi.

  Aset Negara, Klaim Sistem Budaya Masyarakat Lokal

Kalangan ekonomi liberal akan perpihak pada perdagangan ekonomi yg maju di Jawa, dgn talenta, & wawasan yg terlebih dulu di peroleh, sedangkan disini Kalimantan, berbeda dgn adanya kehidupan agamis dgn hasil serta pertentangan etnik yg menagkibatkan nyawa manusia hilang 1967 – 1999.

Urbanisasi & migrasi di berbagai kota & Negara, dikerjakan oleh Orang Tionghoa di Indonesia terutama untuk kepentingan ekonomi liberal & moralitas kehidupan sosial budaya. Kerugian & dampak psikologis orang Tionghoa Indonesia akhir dr ulah suku Dayak – Kapuas Hulu di masa lalu, sebagai utang darah kepada tragedy manusia.