Moralitas, Etika Agama Pada Etniksitas di Kalimantan Barat 1999

Membahas moralitas penduduk Dayak – Tionghoa di Kalimantan dapat diketahui melalui metode budaya seksualitas, & ekonomi. Bisa diperiksa kembali, bagaimana mereka hidup pada ekonomi Jakarta, utamanya swasta, & banyak sekali golongan yg berada pada keadaan bahagia membual misalnya, datang ngbrol, merencakan pertentangan sosial & lainnya.

Itu ialah kejahatan dr hasil spritualitas masyarakat Dayak – Tionghoa sebelumnya, termasuk Batak – Jawa pada tahun 2011 saat ini, pada seksualitas mereka di Pontianak. Rencana kejahatan itu tanpa disadari menjadi materi dr pembahasan & catatan kepada kemajuaan ilmu wawasan yg dipraktekkan berdasarkan agama & budaya.

Ketika hal ini menawan dibahas lewat mata pencaharian mereka, menjadi alasan dr banyak sekali kelompok kepada pekerjaan bagi Indonesia, yg ketika ini melaksanakan revolusi mental di aneka macam wilayah. Rencana jahat itu tak lepas dr penduduk suku Batak – Jawa & Dayak di Pontianak.

Moralitas & budbahasa hilang selaku non manusia, menjadi hewan di penduduk teruatama penduduk suku Batak – Dayak – Jawa pada kelas sosial menegah kebawah sebelumnya. Hasil pertarungan politik ekonomi, & kelas sosial di penduduk menerangkan bagaimana mereka hidup di Pontianak, Indonesia serta pelanggaran aturan yg mereka buat sampai saat ini.

Di Pontianak, kejahatan seksualitas di terapkan pada kelompok Tionghoa – Batak (makan orang), & menjadi aneka macam argumentasi kepada rencana jahat mereka terhadap kehidupan seksualitas. Tentunya orang yg ingin & menjajal -coba, hasil dr pendidikan di Keuskupan Agung Pontianak, Gembala Baik & GKE.

Hasil pendidikan itu menjadi terang bagaimana mereka hidup di tengah masyarakat, pendidikan, & hasil spritualitas bahwa mereka baik dlm agama & budaya. Catatan pertentangan sosial terjadi pada tahun 67 – 99 di Kalimantan Barat menerangkan dr duduk perkara Batak di antara pertentangan sosial itu terjadi, begitu Juga Tionghoa di Kalimantan Barat & Jakarta.

  Apa Contoh Perubahan Lembaga Sosial​

Hukum di Indonesia, khususnya departemen Kal- Bar dlm hal ini mampu menjelaskan bagaimana oknum itu hidup di tengah penduduk , & dgn moralitas & ekonomi mereka ketika ini. Sehingga, moralitas & budpekerti tiada ada di masyarakat Indonesia, hasil ekonomi urbanisasi, & hasil seksualitas, & konflik sosial yg dibuat berdasarkan ketidaksadaran individu, kelompok, & organisasi, serta partai politik.

Hasil kejahatan seksualitas, menjadi baik tatkala moralitas & akhlak menjadi pembahasan kepada penggunaan jasa, & buruh dr hasil usaha kelas, & pajak di penduduk saat ini menerangkan dgn baik adanya konflik kekerasan, seksualitas terjadi, & ekonomi berlangsung.

Datang dlm suatu perkampungan, di masing ideologi berlainan, memakai berita yg tak baik, pastinya menjadi catatan kepada yg pro pada mereka, Batak – Dayak & moralitas partai politik PDI Perjuangan – Golkar itu di Pontianak dgn berita PKI, & yang lain. 

Hidup berdampingan di lingkungan rumah tangga dgn rencana kejahatan & moralitas mereka di masyarakat. hasil dr seksualitas Batak – Jawa – Melayu (makan orang) yg lebih brutal di Pontianak. & berlindung dibalik tembok agama & selaku tenaga medis 2008 -2017.