Orang Dayak Memiliki Strategi Bertarung ?

Berdasarkan kisah diberbagai sumber yg menceritakan tentang kisah orang Dayak di Malaysia, Kalimantan bahwa orang Dayak pada masa kolonial yaitu bangsa pertarung, mereka merupakan salah satu bangsa yg dimengerti sebagai bangsa yg erat dgn kehidupan masyarakatnya di hutan.

Jika memahami mereka tatkala bertarung pada orang Dayak, mereka mampu dikenali pada masa Kolonial Belanda. Maka, tak dapat dikhwatirkan jika mereka mempunyai peran yg baik tentang pada taktik perang mereka.

Bangsa pertarung dgn kehidupan yg mereka miliki layaknya, memiliki makna & filosofi terhadap banyak sekali alam sekitarnya. Kehidupan penduduk Dayak akan memiliki budaya yg kaya akan tradisi & budaya yg mereka punyai sebagai bab dr kehidupan mereka.

Tidak heran bila berbagai kebudayaan suku Dayak mempunyai tugas terhadap aspek nilai-nilai yg tinggi pada sebuah kehidupan mereka yg baik. Strategi bertarung pastinya mempunyai tugas terhadap kebudayaan Nasional.

Karena, pada masa kolonial Belanda orang Dayak mempunyai tugas serta kepada perlawanannya pada kaum penjajah. Yang memang saat ini memiliki tugas kepada kebudayaan mereka dengan-cara turun temurun.

  1. Sepasang Suami Istri (Tuan A Dan Nyonya B) Yang Bekerja Di Jakarta Dan Baru Saja Memasuki Masa Pensiun,berniat Pindah Ke Kampung Halamannya Di Wonosobo Untuk Hidup Di Rumah Warisan Orang Tuanya. Tanah Dan Rumah Diatasnya Telah Memiliki Sertifikat Hak Milik Atas Nama Suaminya (sudah Di Balik Nama Waris). Akan Tetapi Mereka Dihadapkan Oleh Masalah Saat Melihat Kondisi Rumah Tinggalnya Di Wonosobo, Dimana Tetangga Depan Rumah Mereka Membangun Tembok Keliling Yang Menutupi Rumah Suami Istri Tersebut, Dan Hanya Menyisakan Lorong Kecil Untuk Berjalan Kaki, Kendaraan Motor Ataupun Mobil Sama Sekali Tidak Dapat Memasuki Halaman Rumah Suami Istri Tersebut.