Pablo Neruda : Kehidupan Awal Dalam Nuansa Puisi Di Pontianak

Pontianak, tatkala berada di rumah ini, akan dikenali berbagai dilema kehidupan, percintaan, & puisi politik yg memiliki pengaruh pada setiap sajak Pablo Neruda, diantara kapal AL militer Jakarta, Indonesia menyeberang & akankah kembali atau tak kapal itu.

Di tengah berbagai pertentangan etnik, & agama disini memang begitu berbeda dgn karakteristik masyarakatnya disini, utamanya di Pontianak. Tidak tahu kalau berada di perkampungan, berada pada kondisi gaya hidup yg berlawanan dgn di Jakarta, akan terlihat berbeda dgn keindahan & kecerdasan manusia disana.

Di sini sedikit berbeda, dgn pola hidup pas – pasan (Pontianak) akan tampak aneka macam aspek pertemanan & seksualitas yg tak begitu baik bagi ku, terlebih membangun aksara sesuai dgn permintaan global mirip di Jakarta. 

Aku memaparkan  banyak sekali hal terkait dgn pengalaman disini selama di Pontianak, ditengah terik matahari (khatulistiwa), kadang enggan untuk keluar rumah. Pontianak, dgn rumah yg masih ada mata airnya, & higienis yg hendak digunakan untuk apapun dgn atau tanpa dibayar 1960an – 2019an masa ini, sebelumnya tak demikian. 

Kota pelabuhan kuno & eksentrik Valparaíso, gang-gangnya yg terjalin & reyot ascensores (Mengangkat). Hendaknya mengipasi sisi tebing terjal menangkap imajinasinya lebih dr modal yg pernah bisa. Berbeda dgn kapal yg dibangun di pelabuhan di Pontianak ini, pada masa sejak usia 1990an ini terjadi, hingga ketika ini.

Saat ini tatkala banyak sekali hal terkait dgn faktor kehidupan pembangunan ekonomi kota, yg menghancurkan citra & pertumbuhan insan yg hendak dikata sebagai awal dr kehidupan & ketidaksenangan kaum pribumi – kelompok kelas sosial tertentu. 

  Pontianak, Bagaimana Politik Seksualitas Ekonomi Pedesaan ?

Maka, baik itu dr politik seksualitas & dogma serta ketentraman untuk insan tinggal disini. Mereka diam – membisu mirip itu, dgn sebuah kesadaran kepada dirinya sendiri atau individu & kelompok yg dibentuk (orang).

Keteringatan suatu maksud dlm bentuk faktor kehidupan sosial budaya di masyarakat yg melekat pada kebijakan, perbudakaan (kolonial), & pemerasan berbagai kaum, baik yg dijadwalkan dlm politik ekonomi, & tata cara birokrasi yg mempesona perhatian saya. 

Maka, untuk memaparkan aneka macam keadaan yg begitu puitis pada tata cara politik di kota Pontianak Orde Baru – Reformasi. Apa yg menawan pada manusianya yg berlangsung dgn metode budaya kota Pontianak, dgn perbedaan pandangan, & gagasan perihal kehidupan dgn banyak sekali hal terkait kegiatan ekonomi Tionghoa Hakka – pribumi disini.

Yang memiliki dampak pada kehidupan budaya penduduk Tionghoa Hakka disini. Perang sarat kasih sayang menjadi lebih lembut untuk dibaca selaku awal dr pembentukan kota Pontianak yg hendak dibikin ketika ini.  

Suatu pengalaman menarik bagi saya, kepada aneka macam kehidupan puisi dgn tumbuhan tak keras, mirip tebu, nenas, & sayur disini tumbuh tetapi tak begitu menariknya tatkala aneka macam hal terkait kesunyian yg luar biasa dlm kehidupan & konflik etnik – agama disini.