Pahlawan Proklamator

Pahlawan proklamator adalah pahlawan Indonesia yg telah memproklamasikan kemerdekaan negara kita tercinta. Ada dua orang yg telah membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu Ir. Soekarno & Mohammad Hatta. Oleh karena itu, Bung Karno & Bung Hatta disebut sebagai bapak proklamator Indonesia.

Naskah proklamasi dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pembacaan teks proklamasi menandakan bahwa Indonesia telah merdeka & terbebas dr belenggu penjajah. Oleh karena itu, pada tanggal 17 Agustus diperingati setiap tahunnya untuk mengenang & menghormati jasa para pahlawan proklamator. Untuk lebih mengenalnya, berikut nama-nama proklamator Indonesia.

Ir. Soekarno (Bung Karno)

gambar ir soekarno
publicspeaking.sv.ugm.ac.id

Dr. Ir. Soekarno adalah tokoh yg paling dikagumi di Indonesia. Selain itu, beliau pula bapak proklamator kemerdekaan Indonesia, sekaligus presiden Indonesia yg pertama. Bung Karno merupakan pahlawan yg sangat terkenal akan pidatonya. Ia memiliki kemampuan berpidato dgn baik, bahkan dapat berpidato dgn menggunakan delapan bahasa & isi pidatonya pula sangat menginspirasi.

Sebagai seorang presiden, Soekarno adalah orang yg sangat disegani, bahkan oleh pemimpin-pemimpin di dunia. Ir. Soekarno menjabat sebagai presiden Indonesia sejak awal kemerdekaan Indonesia hingga tahun 1966. Beliau adalah orang yg sangat penting dlm membebaskan Indonesia dr belenggu penjajahan Belanda.

Bersama dgn Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, ia membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia. Ir. Soekarno adalah orang yg pertamakali menciptakan konsep tentang dasar negara, yaitu Pancasila. Bahkan, nama Pancasila sendiri adalah hasil dr pemikiran Soekarno.

Sebelum peristiwa pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan, terjadi peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Peristiwa Rengasdengklok ini didasari karena adanya kekosongan kekuasaan di Indonesia, sehingga para golongan muda mendesak Soekarno & Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Negara Indonesia.

Golongan muda yg membujuk Bung karno untuk segera mengumumkan kemerdekaan Negara Indonesia atara lain Soekarni, Wikana, Singgih dan Chaerul Saleh. Namun pada masa itu, Bung Karno & Bung Hatta menolak permintaan tersebut & meminta agar menunggu kejelasan tentang penyerahan Jepang.

Setelah proklamasi kemerdekaan dibacakan & Indonesia dinyatakan sudah merdeka, kemudian Bung Karno & Bung Hatta ditetapkan sebagai presiden & wakil presiden. Penetapan ini diputuskan pada sidang PPKI.

Peran Soekarno dlm kemerdekaan Negara Indonesia sangatlah besar. Ia dihormati & disegani oleh rakyat karena kewibawaannya. Hal ini dibuktikan dr peristiwa Lapangan Ikada yg dapat ia selesaikan tanpa harus menumpahkan darah.

Bung Karno merupakan tokoh yg sangat berpengaruh di dunia internasional. Beliau banyak mencetuskan gagasan-gagasan pada dunia. Pada tahun 1955, Soekarno mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Hal ini dilatarbelakangi atas keprihatinan Soekarno terhadap nasib bangsa Asia-Afrika yg belum merdeka.

Berkat Konferensi Asia-Afrika yg ia adakan, banyak negara di Asia & Afrika yg memeroleh kemerdekan, sehingga Soekarno semakin dikenal di kancah internasional. Penduduk di kawasan Asia & Afrika menjadi sangat menghormati jasa dr Ir Soekarno, & hingga saat ini mereka tak pernah lupa terhadap Bung Karno.

Setelah terjadi peristiwa G30S PKI pada tahun 1965, situasi politik di Indonesia menjadi tak stabil. Hal ini dikarenakan pelaku sebenarnya kejadian tersebut masih menjadi kontroversi & menuduh PKI ikut terlibat. Kemudian, aliansi mahasiswa pada waktu itu melakukan demonstrasi & menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura yg isinya pembubaran PKI.

  Amatilah Lingkungan di Sekitarmu, Temukan Satu Jenis Tumbuhan yang Sedang Berbunga, Tuliskan Cara Penyerbukannya

Namun dgn lantang, Presiden Soekarno menolak untuk membubarkan PKI. Penolakan pembubaran PKI ini diputuskan oleh Bung Karno, karena dapat menjadi bertentangan dgn prinsip atau pandangan dr Nasakom. Keputusan Soekarno ini menjadi tonggak awal melemahnya posisi Soekarno di dunia politik.

Oleh karena itu, Soekarno memutuskan untuk menjelaskan keputusannya tersebut dgn berpidato di sidang umum ke-IV MPRS. Pidato yg dibawakan Bung Karno tersebut diberi nama Nawaksara, namun masih belum lengkap. Saat Bung Karno ingin melengkapi pidatonya justru ditolak oleh MPRS.

Hingga pada akhirnya, Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka Jakarta. Oleh karena itu, dengan-cara de facto kekuasaan pemerintahan Indonesia berada di bawah kepemimpinan Soeharto.

Setelah itu, MPRS mengadakan sidang istimewa untuk mencabut kekuasaan Soekarno & gelar Pemimpin Besar Revolusi serta mengangkat Soeharto sebagai Presiden RI menggantikan Soekarno.

Biografi Bung Karno

Ir. Soekarno atau yg lebih dikenal dgn nama Bung Karno adalah pahlawan proklamator yg berasal dr daerah Blitar, Jawa Timur. Ir. Soekarno atau yg sering dipanggil oleh masyarakat Bung Karno, lahir di Blitar 6 Juni 1901.

Ayah Bung karno bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo & ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai.  Ayahnya merupakan seorang guru di sebuah sekolah di Surabaya, sedangkan ibunya keturunan bangsawan dr Buleleng, Bali.

Bung Karno memiliki nama kecil yaitu Kusno Sosrodihardjo, disebabkan sering sakit, ayahnya mengubah namanya menjadi Soekarno. Sejak kecil Bung Karno dikenal sebagai anak yg berprestasi. Hal ini terbukti dgn saat beliau kecil sudah dapat menguasai banyak bahasa asing. Sejak kecil Bung Karno tak tinggal bersama kedua orang tuanya.

Namun tak lama kemudian, Bung Karno ikut pindah bersama kedua orang tuanya di Mojokerto. Di Mojokerto, Soekarno sekolah di Eerste Inlandse School yg pada waktu itu ayahnya pula bekerja di sana sebagai guru. Akan tetapi, tak lama Soekarno dipindahkan ke sekolah dasar ELS (Europeesche Lagere School), dgn tujuan mempersiapkan untuk masuk ke HBS yg ada di Surabaya.

Setelah selesai menempuh pendidikan di HBS (Hoogere Burger School), Bung Karno kemudian tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, atau yg lebih dikenal dgn nama HOS Cokroaminoto. Beliau adalah sahabat dr ayah Bung Karno yg kemudian mengajarkan tentang menjadi pejuang sejati.

Saat berada di rumah HOD Cokroaminoto inilah Soekarno belajar ilmu politik. Beliau belajar bagaimana cara berpidato dgn melakukannya sendiri di depan cermin. Setelah itu, Bung Karno memutuskan untuk pindah ke Bandung & tinggal bersama Haji Sanusi.

Tujuan beliau ke Bandung adalah untuk melanjutkan pendidikannya di THS ( Technische Hooge School) dgn mengambil jurusan teknik sipil, hingga mendapatkan gelar insinyur atau Ir. Setelah lulus dr THS pada tahun 1926, Soekarno menciptakan organisasi Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini adalah awal mula berdirinya Partai Nasional Indonesia.

Namun, karena organisasi ini Soekarno ditangkap oleh Belanda pada tahun 1926, & memunculkan pledoi yg fenomenal. Setelah dibebaskan ,Bung Karno kemudian bergabung dgn Partai Indonesia, namun Soekarno kembali ditangkap oleh Belanda & diasingkan di Flores. Meskipun sedang diasingkan semangat Bung Karno tak luntur.

Beliau memiliki tiga orang istri yaitu, Fatmawati, Hartini & Ratna Sari Dewi. Dari pernikahannya tersebut, Bung Karno memiliki tiga orang anak dr istrinya Fatmawati yaitu, Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati & Guruh.

  Lengkapilah Teks yang Rumpang Berikut, Halaman 188-189 Kelas 2 SD MI Tema 8

Beliau pula memiliki satu orang anak bernama kartika, dr pernikahannya dgn Ratna Sari Dewi. Sedangkan dr pernikahannya dgn Hartini, beliau memiliki dua orang anak bernama Taufan & Bayu.

Drs. Mohammad Hatta

gambar bung hatta
kompasiana.com

Drs. Mohammad Hatta adalah pahlawan proklamator yg selanjutnya. Beliau adalah orang yg menemani Bung Karno membacakan naskah proklamasi kemerdekaan negara Indonesia. Beliau pula seorang negarawan yg terkemuka di Indonesia. Hal ini pula terbukti karena beliau adalah Wakil Presiden Indonesia yg pertama.

Tidak lama menjadi Wakil Presiden Indonesia, Bung Hatta kemudian mengundurkan diri karena terjadi perselisihan dgn Bung Karno. Oleh karena itu, beliau kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri dlm Kabinet Hatta I, Hatta II & Republik Indonesia Serikat.

Hatta dikenal sebagai negarawan yg memegang teguh komitmen pada demokrasi. Beliau adalah pencetus Maklumat X, yg kemudian dijadikan tonggak awal demokrasi di Indonesia. beliau pula dijuluki sebagai bapak koperasi Indonesia, karena hasil pemikiran & sumbangsihnya pada bidang perekonomian negara.

Bung Hatta pula pernah menjadi anggota BPUPKI, & menjadi panitia sembilan untuk mempersiapkan kemerdekaan Negara Indonesia. Panitia sembilan BPUPKI bertugas sebagai pengolah masukan & konsep dasar Negara Indonesia. Setelah itu, pada tanggal 9 Agustus 1945 Bung Karno & Bung Hatta diundang ke Vietnam untuk dilantik sebagai Ketua & Wakil Ketua PPKI.

PPKI adalah badan yg bertugas untuk meneruskan hasil kerja dr BPUPKI dlm menyiapkan pemindahan kekuasaan Jepang pada Indonesia. Pelantikan ini dilakukan dengan-cara langsung oleh Jenderal Terauchi yg merupakan Panglima Asia Tenggara.

Bung Hatta adalah pejuang inti dlm kemerdekaan Negara Indonesia bersama dgn Bung Karno. Beliau pula yg menjadi salah satu orang yg mengalami peristiwa Rengasdengklok. Beliau diculik & dibawa ke rumah milik pimpinan PETA yaitu Djiaw Kie Siong.

Penculikan ini dilakukan oleh para golongan muda, dgn tujuan untuk mempercepat tanggal pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, mereka dibawa ke rumah Laksamana Maeda untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan, namun di sana tak menemui titik kesepahaman.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk melakukan proklamasi kemerdekaan tanpa campur tangan dr Jepang. Sehingga pada tanggal 17 Agustus jam 10.00 WIB, Bung Hatta & Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan timur 56 Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Bung Hatta resmi menjadi Wakil Presiden Indonesia yg pertama.

Pada saat menjadi Wakil Presiden Indonesia, Bung Hatta adalah orang yg sangat gigih. Hal ini terbukti saat di sidang pleno KNIP, Bung Hatta dgn sangat keras menyelamatkan Republik Indonesia dgn cara mempertahankan perjanjian Linggarjati. Hal ini ia lakukan agar perjanjian Linggarjati diterima oleh KNIP.

Beliau pula gigih dlm mempertahankan perjanjian Renville, yg akibatnya kabinet Amir jatuh & digantikan dgn kabinet Hatta. Bukan hanya itu, Bung Hatta pula mengadakan Kongres Koperasi yg pertama di Tasikmalaya. Pada kongres tersebut menghasilkan penetapan tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi Indonesia. Saat menjabat sebagai Perdana Menteri, Bung Hatta pula menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Biografi Bung Hatta

Bung Hatta merupakan salah satu pahlawan Nasional Indonesia yg lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Bung Hatta besar di Kota Bukittinggi & merupakan anak dr sepasang suami istri yg merupakan orang tuanya, yakni Muhammad Djamil & Siti Saleha. Bung Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

  Mengapa Liberalisme dan Sosialisme Tidak Patut Dijadikan Landasan Dalam Proses Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia?

Namun pada usianya yg ke delapan bulan, ayah Bung Hatta meninggal dunia, sehingga ia dibesarkan oleh ibunya saja. Bung Hatta merupakan satu-satunya anak laki-laki karena keenam saudaranya perempuan. Ia menempuh sekolah dasar di ELS (Europeesche Lagere School). Setelah itu, ia melanjutkan duduk di bangku MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di kota Padang.

Pada saat ia duduk di bangku MULO ia mulai tertarik pada bidang pergerakan. Oleh karena itu, Bung Hatta mulai mengikuti perkumpulan pemuda & hal ini dimulai pada tahun 1916. Perkumpulan pemuda yg ada pada saat itu di antaranya ialah Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, & Jong Minahasa. Bung Hatta gabung ke dlm perkumpulan pemuda Jong Sumatranen Bond.

Pada perkumpulan Jong Sumatranen Bond, ia mengemban tugas sebagai bendahara & dr situ ia mulai belajar mengenai koperasi. Beliau menjadi lebih paham bahwa akan pentingnya keuangan bagi sebuah perkumpulan yg ada. Dari situlah timbul sifat & ciri khas Bung Hatta yg memiliki rasa tanggung jawab besar & disiplin.

Pada tahun 1921, Bung Hatta memutuskan untuk belajar di Negara Belanda, dgn tujuan ingin belajar pada Handels Hoge School yg terletak di Rotterdam. Pada saat belajar di Belanda, Bung Hatta pula mendaftar sebagai anggota Indische Vereeniging yg kemudian nama perkumpulan ini berganti menjadi Indonesische Vereeniging.

Sebagai anggota Indonesische Vereeniging, Bung Hatta selalu berupaya agar majalah Hindia Poetra dapat terbit teratur. Hal tersebut dikarenakan majalah tersebut merupakan majalah perkumpulan dr Indonesische Vereeniging. Akan tetapi pada tahun 1924 majalah tersebut namanya berubah menjadi majalah Indonesia Merdeka.

Pada usianya yg masih muda yakni pada tahun 1923, Bung Hatta berhasil lulus pada ujian Handels Economie (ekonomi perdagangan). Kemudian, karena minatnya dlm bidang politik sangat besar, Bung Hatta memutuskan untuk masuk ke dlm jurusan Hukum Negara & Hukum Administratif. Oleh karena itu, rencana studi diperpanjang & ia berkesempatan menjadi ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926.

Pada tahun 1926 hingga 1930, dengan-cara berturut-turut Bung Hatta terpilih untuk menjadi Ketua PI. Berkat kepemimpinannya Bung Hatta, PI yg awalnya hanya merupakan perkumpulan mahasiswa menjadi sebuah organisasi politik, yg dapat berpengaruh pada jalannya politik di bangsa Indonesia. Melalui pemufakatan perhimpunan politik, PI dijadikan sebagai pos pada pergerakan nasional yg ada di Eropa.

Pada tahun 1926, berkat Bung Hatta nama Indonesia menjadi lebih terkenal, ia pada saat itu menjadi pemimpin delegasi Kongres Demokrasi Internasional di Prancis. Oleh karena itu, dengan-cara resmi nama Indonesia dapat diakui oleh Kongres. Sejak saat itu, Indonesia benar-benar diakui keberadaannya oleh organisasi-organisasi internasional.

Studi Bung Hatta di Negeri Belanda selesai pada bulan Juli 1932, & ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Saat kembali ke Indonesia, Bung Hatta memutuskan untuk menetap di Jakarta & menjalani kesibukannya dlm menulis artikel tentang ekonomi & politik. Hal tersebut dilakukan oleh Bung Hatta pada sekitar tahun 1932 hingga 1933.

Bung Hatta menjadi orang yg sangat aktif pada bidang politik, bahkan ia tak lupa untuk selalu menekankan prinsip non koperasi terhadap kader-kadernya. Selain itu, Bung Hatta pula aktif dlm mengikuti pendidikan kader politik pada sebuah partai.

Bung Karno & Bung Hatta merupakan tokoh yg menjadi pahlawan Nasional Indonesia. Keduanya mempunyai peranan penting dlm perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebagai warga negara yg baik, wajib untuk selalu mengingat perjuangan pahlawan proklamator. Sesuai pada semboyan Bung Karno yg berbunyi “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”.