Pandangan George C. Homans Mengenai Pertukaran Dan Struktural Fungsionalisme

George C. Homans yg begitu diketahui dgn teori pertukaran social & memilih berkarier di akademik, maka sesudah membicarakan teori pertukaran social yg dikenbangkan olehnya. Pandangannya bermula mengenai teori fungsionalisme structural, dimana sebelumnya mengembangkan teori pertukaran social & mengawali pemikirannya menurut persepsi sosiologi. 
Dalam analisis fungsionalime strukturalnya, George C. Homans memakai sejumlah pekerja dlm cuilan listrik sebuah bank, yaitu dgn pengamatan terhadap interaksi para pekerja pada sebuah kepingan listrik. Kemudian, memperoleh suatu kepingan adanya system internal & system eksternal. Sistem internal memperlihatkan pada sejumlah pekerja yg sudah diputuskan selaku citra analisisnya.
Sementara, system eksternal menunjukkan pada tata ruang daerah para pekerja itu melaksanakan tugasnya, & sebuah upaya yg memperlihatkan struktur & fungsi suatu golongan, maka hipotesisnya berlaku untuk semua golongan. Karena menurutnya, dlm hal ini ialah sebuah system & terdiri dr system social yg terkecil yaitu kalangan. Dengan memahami golongan yg kecil akan mengarah pada pengertian kepada kelompok yg lebih besar.
George mengakui bahwa analisis & pemahamannya perihal fungsionalis structural itu berguna bagi usaha untuk menemukan & menawarkan uraian, akan tetapi pendekatan tersebut menurut pandangannya tentunya tak mampun menjelaskan. Berkaitan dgn hal ini, maka ia mengkritik pendekatan fungsionalisme structural alasannya gagal dlm menjelaskan aneka macam hal & menerangkan struktur social melalui prinsip-prinsip pertukaran social. 
Sebagaimana dikenali bahwa dlm berbagi teori pertukaran social George C. Homans sudah memulai pemikirannya dlm sosiologi dimana pada pendekatan fungsionalisme structural. Pendekatan structural ialah sebuah pendekatan yg mengadar pada integrasi & keseimbangan dlm penduduk . Prestasi yg sangat bearti dlm keterkaitannya dgn pendekatan fungsionalisme structural.
Penjelasannya tentang teori yg dikemukakan yaitu mengenai pembentukan teori dlm kaitannya dgn pendekatan fungsionalisme structural. Yaitu, kelompok dipandang sebagai sebuah keseluruhan organis yg terdiri dr banyak sekali komponen yg saling bekerjasama. Dan dlm hal ini teori harus bersifat abstrak & mampu digeneralisasikan & melampaui fenomena yg tunggal.