Paus Fransiskus : Perdamaian Dunia Bagi Seluruh Umat Manusia

Apa saja hasil yg diperoleh tentang kedatangan, Mantan Wakil Presiden, jusuf kalla, tatkala berkunjung ke Vatikan untuk bertemu dgn Pemimpin Gereja Kristen Sedunia, Paus Fransiskus pada Jumat, 23 Oktober 2020.  Kalla disambut Paus Fransiskus di perpustakaan pribadi Paus di Tahta Suci Vatikan.

Pertemuan digelar sebagai sarana tukar pemikiran mengenai toleransi, kemanusiaan dan perdamaian dunia. Paus itu memperlihatkan filosofi arti dibandingkan dengan human fraternity, kebersamaan manusia & persaudaraan, alasannya adalah ini sungguh penting pada dewasa ini di mana dunia mengalami banyak krisis,” ujar Kalla.

Kalla menyampaikan Paus berpesan perihal pentingnya mempertahankan kerukunan antar umat manusia. ” Karena tak ada perdamaian  tanpa korelasi antar-manusia yg baik,”. Dengan banyak sekali filosof kehidupan yg berada pada krisis manusia itu sendiri sebagai manusia yg berada pada tatanan sosial & politik, serta pandemi yg berlangsung pada pengaruh ekonomi Nasional yg mengalami krisis.

“Dengan adanya kunjungan yg berada pada posisi yg baik, hendaknya diketahui bahwa banyak sekali masalah Negara hendaknya dikenali sebagai jalan proses dinamika penduduk ketika ini. Objektifitas dgn menganggap problem yg terjadi, kemudian menawarkan penghargaan semua orang, yg menerima pandangan baru & ide tanpa adanya diskriminasi di banyak sekali bidang, khususnya dlm hal ini pemerintah.

Untuk membangun sumber daya manusia yg berkualitas dimulai dr ketaatan suatu negara menciptakan insan yg berkualitas dgn sadar bahwa bagian dr pengetahuan untuk mengakibatkan suatu manusia itu penting, & itu menjadi dasar dr suatu Negara.

Tidak ada faktor yg membedakan, alasannya agama yg menjadi iktikad, namun apa yg dihasilkan dr sebuah Negara di daerah masing-masing itu yg penting, bagi kehidupan manusia & perdamaian dunia.

  Faktor-faktor Apa Saja Yang Mendorong Integrasi Sosial ?,sebutkan !

Kemudian, dilanjutkan dgn dilema akad nikah sesama jenis yg akan menjadi terobosan vatikan terhadap upaya pengesahaan Undang-Undang yg sebelumnya sudah di terapkan di berbagai Negara, yg memaang sebelumnya di Amerika Serikat setelah tatkala Presiden Barack Obama & Joe Biden memimpin Amerika Serikat.