Sosiologi Ekonomi didefinisikan sebagai studi wacana bagaimana cara orang atau penduduk menyanggupi kebutuhan hidup mereka terhadap barang & jasa langka, dgn memakai pendekatan sosiologi. Untuk mengerti hal tersebut, maka dapat dimengerti :
Dari definisi tersebut, dapat diuraikan bahwa sosiologi ekonomi berafiliasi dgn dua hal, yakni:
1. Fenomena ekonomi yakni tanda-tanda bagaimana cara orang atau penduduk memenuhi keperluan hidup mereka kepada barang & jasa langka. Cara di sini bekerjasama dgn kegiatan yg dilaksanakan oleh penduduk , yg berkaitan dgn bikinan, distribusi, transaksi, & konsumsi barang & jasa langka.

Jika dilihat dr aspek sosiologi, khususnya dlm aktivitas ekonomi sudah terungkap dlm kajian teori ekonomi klasik, mirip: ajaran Markentalisme, tentang hubungan kekayaan suatu negara & relasi antara kekayaan & kekuasaan. Pemikiran Adam Smith, yg mengemukakan perihal lemahnya pengawasan negara, tentunya akan mempengaruhi melengkapi Pemikiran Herbert Spenser ihwal keselarasan masyarakat industri, & Pemikiran John Mynard Keynes, mengenai peran negara selaku Penyeimbang (Equillibrator).
Kemudian, Max Weber, menekankan bahwa sosiologi ekonomi memperhatikan langkah-langkah ekonomi sejauh, yg dapat dimengerti dlm dimensi sosial & senantiasa melibatkan makna serta berafiliasi dgn kekuasaan. Seperti yg dikemukakan oleh Joseph Schumpeter, dgn membuat pembagian kerja diantara ilmu ekonomi & sosiologi dgn memperlihatkan batas-batas bahwa sosiologi ekonomi berkaitan dgn konteks institusional dr ekonomi.
Dengan demikian, pandangan kedua jago ini dapat terungkap, bahwa konsentrasi sosiologi ekonomi pada kegiatan ekonomi & mengenai korelasi antara variabel- variabel sosiologi yg terlihat dlm konteks non-irit.