Pemanfaatan, Interpretasi, dan Pengolahan Peta

Pemanfaatan Peta

Peta dengan-cara lazim berfungsi sebagai alat bantu seorang geograf dlm mengkaji fenomena di bumi. Jadi, peta ini dibuat untuk menggambarkan rupa bumi namun dlm bentuk bidang datar. Kira-kira kapan ya peta dibikin? Secara teori, peta dibuat semenjak insan mulai melaksanakan observasi perihal tampang bumi. Tapi jika dilihat dr sejarahnya, pembuatan peta diperkirakan sudah ada sejak zaman Babilonia (2300 SM).

Namun, pemanfaatan peta gres dirasa penting dikala terbitnya peta-peta dunia pertama oleh Claudius Ptolomeus. Peta pun terus meningkat hingga pemanfaatannya mulai beralih dr peta analog menjadi peta digital. Adapun faedah dibuatkannya peta ialah selaku berikut.

  1. Petunjuk lokasi lokasi suatu objek atau wilayah di permukaan bumi -> Contoh: peta persebaran pusat perbelanjaan terbaru
  2. Penggambaran luas & tanda-tanda fenomena di tampang bumi (fenomena fisik atau budaya)

    -> Contoh: peta ketersediaan air permukaan & peta pola pergerakan wisatawan

  3. Penentu arah & jarak suatu tempat -> Contoh: jangkauan pelayanan rumah sakit
  4. Menjelaskan ketinggian & kemiringan lereng suatu wilayah -> Contoh: peta topografi
  5. Menjelaskan pola dr suatu fenomena di muka bumi -> Contoh: pola persebaran penduduk
  6. Acuan dlm memprediksi suatu gejala di masa yg akan datang -> Contoh: perubahan garis pantai

Lihat pula materi Sosiologiku.com lainnya:

Negara Maju & Negara Berkembang

Pelestarian Lingkungan Hidup

Contoh Pemanfaatan Peta!

Pemanfaatan peta dapat dicontohkan dgn peta penggunaan lahan. Penggunaan lahan ini  berhubungan dgn acara insan pada bidang lahan tertentu. Misanya saja lahan pertanian, lahan permukiman, & lain-lain. Adapun pemanfaatan peta yg mampu dikerjakan yakni sebagai berikut.

  1. Peta kemampuan lahan -> evaluasi lahan yg menyiratkan daya dukung lahan
  2. Peta kesesuaian lahan -> penilaian lahan akan cocok atau tidaknya lahan untuk pemanfaatan tertentu

contoh pemanfaatan peta kesesuaian wilayah

Contoh Peta Kesesuaian Wilayah
Sumber gambar: Departemen Geografi (2018)

Interpretasi Peta

Masih ingat gak sifat apa yg mesti dimiliki oleh peta? Yap, peta sifatnya harus informatif & tak membingungkan bahkan untuk orang-orang yg awam ilmu geografi. Keterampilan membaca peta berhubungan erat dgn hasil interpretasi peta. Interpretasi peta didefinisikan sebagai proses menganalisis & menafsirkan aneka macam kenampakan pada peta baik di peta lazim maupun peta tematik.

Prinsip utama dr interpretasi peta yaitu pemahaman akan simbol-simbol peta. Simbol peta merupakan tanda yg mewakili kondisi sesungguhnya di peta. Mari simak klarifikasi tentang simbol-simbol peta berikut ini.

Simbol Titik

Di peta umum digunakan untuk menggambarkan kualitas & aspek letak. Sedangkan di peta tematik digunakan untuk menggambarkan kuantitas persebaran kenampakan fenomena di bumi. Adapun jenis simbol tematik ialah selaku berikut.

  1. Piktorial -> menggambarkan kenampakan budaya mirip aslinya, misa pelabuhan
  2. Geometrik -> menggambarkan kenampakan bumi dgn simbol bundar, persegi, ataupun persegi panjang

Simbol Garis

Fungsinya di peta biasa & peta tematik sama seperti simbol titik. Simbol garis yg menggambarkan kuantitas disebut isolines. Biasanya digunakan untuk menghubungkan kawasan-kawasan dgn tanda-tanda geografis yg sama.

Simbol Area

Simbol area berupa poligon yg menunjukkan luas & batas kenampakan geografis. Misalnya area pertanian, permukiman, & lain-lain.

Simbol Warna

Pada biasanya, pinjaman simbol warna pada peta sifatnya bebas sesuai dgn tujuan pembuat peta. Namun, ada beberapa simbol warna yg umum dipakai yakni selaku berikut.

  1. Kenampakan relief bumi (hipsografi) -> warna dasar cokelat yg apabila kian tua maka makin tinggi lokasinya dr permukaan bahari
  2. Kenampakan perairan (hidrografi) -> warna dasar biru yg apabila semakin bau tanah maka kian dlm lokasinya
  3. Kenampakan vegetasi -> warna dasar hijau
  4. Kenampakan buatan (misalnya jalan, batas wilayah, dll) -> warna hitam & merah
  5. Kenampakan wilayah kutub -> warna putih, tetapi pula dipakai untuk wilayah sekitar yg bukan bagian dr tema peta

Pengolahan Peta

Pengolahan peta tak mampu terlepas dr Sistem Informasi Geografis (SIG). Hal ini dikarenakan peta merupakan hasil final pengolahan data spasia.l Data spasial didefinisikan sebagai data yg berorientasi geografis. Dalam pembuatan peta, prosesnya dimulai dr pengumpulan data, penyuguhan data (visualisasi data), & percetakan. Semua prosesnya harus sesuai dgn kaidah kartografi.

Pengolahan peta digunakan untuk menjelaskan perbedaan spasial. Misalnya saja menerangkan & mengkorelasikan bermacam-macam pola spasial. Adapun proses yg dijalankan adalah sebagai berikut.

  1. Klasifikasi

Klasifikasi dilakukan untuk membuat lebih mudah pembacaan & penggambaran data ke dlm peta. Klasifikasi ini dimulai dr menyortir data-data sesuai dgn tolok ukur & tujuan peta kemudian dibuat menjadi beberapa golongan.

  1. Delineasi

Delineasi merupakan proses menawan garis batas antar objek untuk membedakan karakteristiknya.

  1. Enumerasi

Enumerasi merupakan proses memperhitungkan objek-objek berbeda dlm batasan yg sudah ditentukan. Skala semakin besar maka perkiraan objek kian rincian, misalnya jumlah rumah sakit. Sedangkan skala kian kecil maka perkiraan objek makin tak detail, misalnya cuma mampu membedakan jenis penggunaan lahan.

  1. Pengukuran

Pengukuran ini mirip dgn enumerasi namun lebih detail lagi perhitungannya. Misalnya dapat mengetahui jarak, ketinggian, serta luasan dr setiap objek di peta seperti luas area persawahan.

Kontributor: Dema Amalia, S.Si.

Alumni Geografi FMIPA UI

Materi Geografi lainnya di Sosiologiku.com:

  4 Kota Wisata Terbaik di Indonesia yang Wajib Anda Kunjungi!