Pembangunan Konflik Politik Seksualitas, Orang Kesukuan Di Kalimantan Barat

Pada studi sosial budaya di penduduk , menjadi temuan kepada pengetahuan yg disampaikan dgn seksama. Dalam hal ini kebudayaan Tionghoa menyampikan kesan susila lewat konsumsi kuliner yg hendak dikenali dgn baik, hal ini disebut dgn pertukaran budaya di penduduk .

Tetapi, sebagian dr insan yg berada pada aspek Bahasa Jawa contohnya tak sepenuhnya mengetahui & mendapatkan budaya Tionghoa di Jawa, karena dgn aneka macam dilema ekonomi politik yg melekat pada masalah itu, yg memiliki dampak pada layanan publik.

Hal ini terperinci, bagaimana mereka menerima pajak dgn pembangunan yg berasal dr ekonomi penduduk Tionghoa. Perubahan sosial ekonomi dgn pertentangan yg berasal dr penduduk Melayu di Kalimantan Barat, sebuah pengetahuan dinamis terhadap pergantian antara agama Kristen, Kristen & Islam (2021) Indonesia.

Berbagai pembangunan Nasional yg diketahui dgn baik bagaimana mereka bersikap pada Orang Jawa & Batak. Hal ini terjadinya kelas bawah dgn adanya kompetisi terhadap kontradiksi kelas, maka dgn contoh mengakses ekonomi politik melalui metode pemerintahan, sistem politik, & seksualitas.

Pada masa tatkala berkuasa diberbagai bidang mirip birokrasi (Kalimantan Barat, Indonesia 2008-2021), berlanjut pada planning konflik Non Goverment Organisasi Sipil observasi Politik Lokal, forum 2011-2013.

Dengan demikan aneka macam hal terkait dgn tata cara budaya politik yg dibuat menurut atas kesukuan maka, timbul dgn pergolakan politik melalui ketidaksenangan pada penyimpangan tata cara pendidikan misal (Kalimantan Barat) & kesehatan, tentunya berefek pada suasana masyarakat kelas sosial.

Moral yg berhubungan dgn nilai agama, menjadi abnormal bagi tatkala orang Batak (Pendidikan) & Orang Jawa (Kristen & Islam, Kalimantan Barat) Hal ini dimulai melalui sistem ekonomi politik yg terkesan mendesak dgn perlakukan mereka pada layakan publik, membutuhkan kesehatan sosial pada suku Orang Daya (Hilir).

  √ Masalah Sosial

Layanan publik, akan menawan dimengerti pada Negara maju, sebut saja Negara tetangga seperti Malaysia, terperinci dgn Negara kecil itu menawan masyarakat Tionghoa yg hampir 30% tinggal disana, selain Singapura.

Berbagai dilema itu, penduduk Indonesia yg memiliki sumber daya alam melimpah dgn hal itu mereka pergi ke Negara tetangga untuk mencari kehidupan yg patut, seperti hal nya tak ada sesuatu pada Negara Indonesia. 

Konflik sosial ekonomi timbul, tatkala 1990an -2008 berlanjut (Orang Batak Sihombing & Melayu, Jawa 003) menjadi mengambarkan urbanisasi masyarakat ke berbagai Kota, tak terang dgn pembangunan ekonomi yg menjadi penting pada pasar bisnis tatkala itu, pada krisis ekonomi, berlanjut pada orang batak Siregar (Katolik).

Setelah ekonomi membaik maka, timbul dgn tata cara pembagian kelas, untuk masuk pada kelas menengah dgn metode ekonomi politik bagi masing-masing suku, dgn perumpamaan yg bisa menelan konsumsi itu yaitu Orang Batak (makan orang), Orang Jawa (Islam, sebelum kristen), & Orang Daya serta Orang Melayu di Kalimantan Barat, berdasarkan pencapaian hasil pemungutan pajak di Kalimantan Barat, Indonesia 2008-2021, melalui pendidikan (perlawanan agama Kristen) & kesehatan.