Tata Ruang perkotaan yg baik mampu mencegah terjadinya segregasi kota dgn tata ruang yg memungkinkan integrasi yg baik antar golongan sosio-ekonomi. Dengan mengerti pembentukan kota maka dikenal dgn berbagai ungkapan pembangunan tatkala itu.
Pembangunan perkotaan tatkala itu, diketahui dgn gaya Eclectic , pencampuran antara gaya pribumi & kolonial. Mungkin dapat dipahami bahwa banyak sekali ruang kelas yg memiliki misi dgn ruang-ruang kantor banyak sekali hal yg terkait dgn kekuasaan kolonial di Hindia Belanda yg tak terbatas.
Sementara, tatkala itu terdapat sebuah kelas yg dikenal dgn kekuasaan kolonial di Hindia Belanda yg tak terbatas dgn tingginya semua kebijakan tentang kolonial yg dibentuk & dirumuskan dengan-cara baik tatkala itu.
Untuk problem yg berjangka pendek terang karena ada kekuasaan ekonomi, politik, militer untuk jangka panjang. Tatkala pembangunan yg terjadi mengalami masalah apakah sebuah pembangunan akan lebih berpihak pada siapa, serta apa yg menjadi proses terhadap banyak sekali ideology, gaya, ekonomi & kepentingan.
Seorang ahli yg berjulukan Le Corbusier dgn semangat menjelaskan revolusionernya untuk kesamaan hak berganti rupa dgn semangat kolonialisme untuk kelanggengan penjajahan di Hindia Belanda. Dari hal tersebut, masa kolonial menjadi paham mengenai pluralitas dr masyarakat pribumi. Sehinggam penetrasi kolonial pada tata kota direncanakan & implementasikan.