Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan didefinisikan selaku pergeseran faktor abiotik balasan kegiatan yg melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik (Damono, 2001). Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah materi baku yg sering kali tak sesuai dgn standarisasi lingkungan.
Pencemaran lingkungan dgn kata lain merupakan kerusakan lingkungan. Adapun dua jenis materi dlm pencemaran adalah sebagai berikut.
- Degradable, yaitu polutan yg mampu diuraikan kembali atau mampu diturunkan sifat bahayanya ke tingkat yg mampu diterima oleh proses alam. Contohnya yakni kotoran insan atau binatang & limbah tanaman.
- Non-Degradable, yakni polutan yg tak dapa diuraikan oleh kesanggupan proses alam itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, & lain-lain.
Faktor Penyebab Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan didasarkan pada pergantian keadaan lingkungan balasan adanya perkembangan dengan-cara ekonomi & teknologi. Perubahan keadaan tersebut tentunya melebihi batas ambang dr toleransi ekosistem sehingga memajukan jumlah polutan di lingkungan. Faktor-aspek yg menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan antara lain peningkatan jumlah penduduk & kegiatan eksploitasi alam yg tak terkendali, serta adanya industrialisasi yg tak dikelola dgn baik. Selain itu, pencemaran lingkungan pada kenyataannya pula dapat disebabkan oleh proses alam itu sendiri. Adapun faktor penyebab pencemaran lingkungan dengan-cara rinci adalah selaku berikut.
- Hasil kegiatan insan
- Limbah rumah tangga
- Limbah hasil produksi pertanian -> penggunaan pestisida
- Penggunaan zat radioaktif sebagai irradiator -> kepentingan rumah sakit untuk bidang radiografi
- Penggunaan kendaraan bermotor
- Produksi pertambangan
- Produksi industri
- Proses pergeseran alamiah, kebanyakan terjadi akhir dr petaka mirip kegiatan vulkanisme & tektonisme, serta bagian-bagian langit
Macam-macam Pencemaran Lingkungan
1. Pencemaran Udara
Sumber:
- Oksida karbon: karbon monoksida (CO) & (CO2)
- Oksida belerang: SO & (SO3)
- Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O
- Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6), Klorofluoro karbon (CFC), & kalangan bromin
- Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, & lain-lain
- Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, & lain-lain
- Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, & lain-lain
Dampak:
- Hujan asam
- Perubahan cuaca yg ekstrim
- Penipisan ozon
- Peningkatan kasus kerusakan mata
- Kanker kulit
2. Pencemaran Air
Sumber:
- Bahan anorganik: timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium (Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), & kobalt (Co)
- Bahan kimia: deterjen, pewarna tekstil, pestisida, & lain – lain
- Bahan organik: berbentuk limbah yg mampu diuraikan oleh mikroba yg akan menyebabkan mengembangkan populasi mikroorganisme di dlm air
- Cairan berminyak
Dampak:
- Media penyebaran penyakit
- Peningkatan alga & eceng gondok
- Menurunkan kadar oksigen dlm air -> mengusik organisme di perairan
- Mengganggu pernapasan -> busuk yg menyengat
3. Pencemaran Tanah
Sumber:
- Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng (Zn). asenik (As), & lain – lain
- Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, & fungisida), deterjen, & sabun
- Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, & KCL
- Zat radioaktif
Dampak:
- Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah & penurunan kesuburan tanah
- Bencana alam, seperti tanah longsor & pengikisan
- Penyumbatan saluran air
4. Pencemaran Suara (Kebisingan)
Sumber:
- Percakapan pelan (20 – 30 dB)
- Radio (50 – 6- dB)
- Mesin pemotong rumput (60 – 80 dB)
- Lalu lintas (60 – 90 dB)
- Truk (90 – 100 dB)
- Kendaraan bermotor (105 dB)
- Pesawat melayang (90 – 120 dB)
- Musik / beat music: 120 dB
- Mesin jet: 140 dB
- Roket (140 – 179 dB)
Dampak:
- Gangguan tidur
- Kesehatan mental seperti emosional
- Mempengaruhi efisiensi & kinerja individu
Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan yg lebih terasa ketika ini yakni pemanasan global (global warming). Dimana suhu bumi meningkat yg menyebabkan beberapa es di kutub utara mencair & terjadinya kenaikan permukaan air laut. George Tyler Miller (1979) dlm bukunya yg berjudul Living in The Environment menerangkan bahwa balasan pencemaran lingkungan terhadap kehidupan dikelompokkan ke dlm 6 tingkatan. Adapun tingkatan tersebut ialah selaku berikut.
- Tingkatan 1: gangguan estetika, contohnya busuk
- Tingkatan 2: kerusakan properti, misalnya materi logam menjadi karatan
- Tingkatan 3: gangguan pada flora/binatang, misalnya penurunan hasil pertanian
- Tingkatan 4: gangguan pada kesehatan insan, misalnya penyakit akses pernapasan
- Tingkatan 5: kerusakan dengan-cara genetik & reproduksi manusia
- Tingkatan 6: gangguan pada ekosistem dengan-cara luas, misalnya pergantian iklim global
Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 perihal Lingkungan Hidup, dikenali bahwa upaya penanganan kepada permasalahan pencemaran lingkungan ialah selaku berikut.
- Mengatur tata cara pembuangan limbah industri
- Penempatan tempat industri terpisah & berjauhan dr kawasan permukiman penduduk
- Pengawasan akan penggunakan materi kimia, misalnya pestisida & insektisida
- Melakukan penghijauan
- Pemberian sanksi dengan-cara tegas pada pelaku pencemaran lingkungan
- Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencemaran lingkungan
Kontributor: Dema Amalia, S.Si.
Alumni Geografi FMIPA UI