Mereka berkoalisi dgn aneka macam hal terkait dgn faktor politik mereka, itu adalah orang berpartai Golkar, & PDI Perjuangan sungguh menarik untuk dipahami melalui kamp perkampungan yg dibuatnya. Jika menelusuri pedesaan, akan dijumpai oleh orang sambas Melayu menjadi tempat mereka berada, & melakukan pekerjaan seperti observasi.
Pernah sekali-kali masuk di wilayah itu, tanpa disadari saya cedera dgn jatuh di motor, & hal ini terperinci tatkala tempat melakukan pekerjaan dilakukan agresi perencanaan yg dilaksanakan selama kepemimpunan Gubernur beda partai oleh PDI Perjuangan & Golkar, serta Masyarakat adat di Kalimantan Barat.
Sementara, masalah yg tak berlainan jauh dgn faktor politik seksualitas yg dijalankan oleh mereka, yaitu marga Batak dgn faktor kesehatan melalui kuliner seperti babi, seafood, dan masakan jalanan yg begitu keras untuk tingkat emosional yg tinggi.
Tidak berbeda jauh dr pemukiman itu dgn masyarakat Batak Daya, berdekatan dgn Marga Batak Silaban itu, kebetulan berdarah Jawa, yg memang tahu asal mereka dikenali dgn sangat bagus.
Tidak lama kemudian temuan yg menawan kekerasan dilakukan oleh mereka tatkala tak maju dlm politik, aksi kekerasan dilaksanakan oleh politik kesukuan oleh marga Silaban, & Dayak dengan agama Protestan, mungkin dgn katolik juga.
Konflik yg dibentuk memang berada keadaan yg mampu diketahui oleh oknum yg membuat perkara di masalalu oleh orang Melayu, kebetulan bertetangga, & yg tak kalah pentingnya untuk diketahui ada marga Siregar & berbudaya Tionghoa, yg tatkala itu menciptakan masalah juga, dimana-dimana kok jadi heran orang Batak kok bahagia buat masalah ya.
Luar biasa, pengalaman tatkala di tanah Dayak ini, ada etinik Melayu, Batak, Tionghoa, & Jawa, sedangkan persepsi politik yg membedakan. Pada masa itu, tahun 2011 di Nasional Presidennya masih SBY.
Tidak tahu pergantian apa yg secara tiba-tiba terjadi kali ini, dgn aneka macam duduk perkara yg diterima hingga dikala ini. Pada masa kepemimpinan Golkar akan mempesona sekali pergantian BPJS ke Indonesia Sehat, dgn dilema masyarakatnya mesti disadari dr mana hasil itu diperoleh, belum terang kemana vaksin covid19 itu.
Tetapi, dgn adanya dedikasi yg tinggi terhadap kesehatan maka Menteri pembangunan pada masa Presiden SBY, yg merupakan lulusan dr Jepang merupakan salah satu aspek paling baik dlm dilema kesehatan di Indonesia.
Sebelumnya, gigi ini memang dilaksanakan pada malam hari, namun diubah & bisa diakses pada pagi hari dgn no antrian yg di buat menurut sistem, serta isu yg disampaikan melalui dokter-dokter pilihan.
Maklum dokter disini kan ada orang batak & Dayak, serta melayu, kebetulan persepsi politiknya PDI Perjuangan, tak tahu taat pada agama atau pemujuaan yang kuasa berwujud apa. Karena, mereka masih saja seperti itu ganas bagaikan Sub Human yg keberapa & cocok sekali diletakkan di pedesaan, yg jauh sekali, jawanya mana yah ?