Perpaduan antara letak astronomis dgn letak geografis Indonesia tersebut mengakibatkan keadaan berikut ini.
1) Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
2) Penguapan tinggi, sehingga kelembapan pula tinggi.
3) Memiliki curah hujan yg relatif tinggi.
4) Memiliki wilayah hutan hujan tropis yg cukup lebat.
5) Memiliki dua musim, yaitu trend hujan & ekspresi dominan kemarau sebagai akibat pergerakan angin monsun.
Musim di Indonesia dipengaruhi oleh adanya gerak semu matahari. Gerak semu matahari terjadi alasannya adalah efek rotasi bumi dlm berevolusi (mengelilingi matahari).
Pada tanggal 23 Maret, posisi matahari sempurna di atas khatulistiwa (0°), kemudian matahari seolah-olah bergeser ke arah Utara, sampai pada tanggal 21 Juni, matahari seperti berada agak condong di Utara, yaitu di titik balik Utara. Pergerakan matahari seakan-akan terus terjadi, seiring dgn berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Selatan, hingga pada tanggal 23 September, matahari kembali sempurna di atas khatulistiwa, kemudian matahari seakan-akan bergeser ke arah Selatan, hingga pada tanggal 22 Desember, matahari seolah-olah berada agak cenderung di Selatan, yakni di titik balik Selatan. Pergerakan matahari seperti terus terjadi, seiring dgn berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Utara, hingga pada tanggal 23 Maret, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa. Kondisi ini berlangsung terus menerus sepanjang waktu.
Peristiwa tersebut akan kuat terhadap kondisi kelembapan & tekanan udara di Indonesia.
Angin MusonTimur (April – Oktober) menyebabkan terjadinya isu terkini kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.
Saat matahari banyak berada di wilayah belahan bumi Utara (Maret – September), maka di daerah Utara (tempat Benua Asia) akan mengalami pemanasan maksimal. Kondisi ini menimbulkan angin berembus dr wilayah bertekanan tinggi (Benua Australia) ke daerah bertekanan rendah (Benua Asia). Gerakan udara ini menjadikan angin MusonTimur khususnya bertiup antara bulan April – Oktober. Hal ini menimbulkan terjadinya animo kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.
Angin monsun Barat (Oktober – April). menimbulkan musim hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia.
Saat kedudukan matahari berada di wilayah bumi penggalan Selatan (September – Maret), maka di daerah Selatan (Benua Australia) akan mengalami pemanasan yg maksimal. Kondisi ini mengakibatkan angin berembus dr wilayah bertekanan maksimum (Benua Asia) ke wilayah bertekanan minimum (Benua Australia). Gerakan udara ini menyebabkan angin yg disebut angin monsun Barat. Angin monsun Barat bergerak sekitar bulan Oktober – April. memiliki kandungan uap air yg cukup besar & menghadirkan animo hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia.