Pengertian dan Ciri-ciri Sistem Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah) beserta Kelebihan, Prinsip dan Konsepnya

Berikut ini yakni pembahasan wacana tata cara ekonomi syariah, metode ekonomi islam, pengertian metode ekonomi islam, kelebihan sistem ekonomi islam, keunggulan metode ekonomi islam, keunggulan tata cara ekonomi syariah, keunggulan sistem ekonomi syariah, pemahaman tata cara ekonomi syariah, ciri ciri metode ekonomi syariah, ciri ciri sistem ekonomi islam, asas tata cara ekonomi islam, prinsip ekonomi islam, rancangan ekonomi islam, prinsip ekonomi syariah, konsep ekonomi syariah, masyarakat ekonomi syariah.

Pengertian Sistem Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah)

Sistem Ekonomi Islam yaitu metode ekonomi yg menurut dgn ketentuan syariah Islam. 
Lahirnya ekonomi syariah ini bermula tatkala Rasulullah SAW melakukan aktifitas perdagangannya, yaitu tatkala berusia sekitar 16 – 17 Tahun. Rasulullah SAW tatkala itu melakukan jual beli disekitar masjidil haram dgn sistem murabahah, yakni jual beli yg harga pokoknya diinformasikan & marginnya mampu dinegosiasikan.
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yg mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yg dilhami oleh nilai-nilai Islam. Konsep Ekonomi syariah atau metode ekonomi Islam berlawanan dr kapitalisme, sosialisme, maupun sistem ekonomi yg umum dipraktekkan.
Berbeda dr kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yg miskin, & melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dlm beling mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus tawaran yg mempunyai dimensi ibadah yg teraplikasi dlm adab & moral.

Perbedaan Sistem Ekonomi Islam (Syariah) dgn Ekonomi Konvensional

Sistem ekonomi konvensional yaitu metode ekonomi yg dipraktekkan oleh negara-negara dengan-cara biasa selain dr metode ekonomi syariah atau metode ekonomi Islam.
Krisis ekonomi yg sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yg mengedepankan metode bunga selaku instrumen profitnya. Berbeda dgn apa yg disediakan metode ekonomi syariah, dgn instrumen profitnya, yaitu metode bagi hasil.
Sistem ekonomi syariah sungguh berlainan dgn ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada di tengah-tengah ketiga tata cara ekonomi itu.
Sangat bertolak belakang dgn kapitalis yg lebih bersifat individual, sosialis yg memberikan hampir semua tanggung jawab pada warganya serta komunis yg ekstrim, ekonomi Islam memutuskan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yg boleh & tak boleh di transaksikan.
Ekonomi dlm Islam mesti bisa menawarkan kesejahteraan bagi seluruh penduduk , memperlihatkan rasa adil, kebersamaan & kekeluargaan serta bisa memberikan peluang seluas-luasnya pada setiap pelaku usaha.

Prinsip Sistem Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah)

Diantara prinsip sekaligus keunggulan dr sistem ekonomi Islam yakni;

a. Melarang Maisyir  

Maisyir ialah suatu tindakan perjudian yg berarti seseorang ingin menerima harta tanpa mesti bersusah payah melakukan pekerjaan pula suatu tindakan memperkaya diri dgn cara merugikan orang lain.

b. Larangan Gharar

Gharar yaitu suatu tindakan penipuan yg mampu merugikan orang lain, dimana dlm transaksi terdapat bagian-komponen tersembunyi yg dilaksanakan oleh salah satu pihak untuk menerima keuntungan. Gharar berakibat sangat jelek yakni akan menjadikan kebencian pada pihak yg bertransaksi.

c. Larangan melaksanakan Hal yg Haram 

Haram yaitu aturan yg dijatuhkan pada sebuah dzat atau benda yg dihentikan untuk dipakai atau dikonsumsi karena tidak boleh oleh Allah baik dr barang itu sendiri maupun cara memperolehnya.

d. Larangan Dzalim

Dzalim dalam ini yakni langkah-langkah yg merugikan orang lain maupun menyakiti orang lain untuk maksud tertentu, karena dlm islam ekonomi yg dijalankan harus atas dasar saling ridho maka Islam tak membenarkan hal ini.

e. Larangan Ikhtikar 

Ikhtikar yaitu suatu aktivitas penimbunan barang untuk maksud memperoleh keuntungan yg besar dgn cara menahan suatu barang dlm sebuah kondisi & akan memjualnya kembali pada saat harga sedang melonjak.

f. Larangan Riba

Riba yakni pemanis atas sebuah transaksi yg dilakukan biasanya dlm utang piutang yakni dlm bentuk bunga. Islam tak membenarkan riba dlm bentuk apapun walaupun keduanya sama-sama rela, kecuali dlm bentuk bonus atau bentuk terima kasih peminjam pada yg meminjami.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah)

Tidak banyak yg dikemukakan dlm Al Qur’an, kecuali cuma prinsip-prinsip yg fundamental saja. Karena alasan-alasan yg sungguh tepat, Al Qur’an & Sunnah berbagai membahas ihwal bagaimana semestinya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen & pemilik modal, tetapi cuma sedikit perihal metode ekonomi.
Sebagaimana diungkapkan dlm pembahasan diatas, ekonomi dlm Islam mesti mampu menawarkan peluang seluas-luasnya pada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
  1. Kesatuan (unity)
  2. Keseimbangan (equilibrium)
  3. Kebebasan (free will)
  4. Tanggung jawab (responsibility)
Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di muka bumi tak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yg ada di bumi yakni milik Allah semata, & manusia yaitu keyakinan-Nya di bumi.
Di dlm menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sungguh mengharamkan aktivitas riba, yg dr sisi bahasa bermakna “kelebihan”. Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 275 disebutkan bahwa
Orang-orang yg makan (mengambil) riba tak dapat bangkit melainkan mirip berdirinya orang yg kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yg demikian itu, ialah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sebetulnya jual beli itu sama dgn riba, padahal Allah sudah menghalalkan jual beli & mengharamkan riba…

Tujuan Sistem Ekonomi Islam

Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk menawarkan keharmonisan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di wajah bumi.
Esensi proses Ekonomi Islam yaitu pemenuhan kebutuhan insan yg berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yg tak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya & politik dr bangsa.
Ekonomi Islam bisa menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dlm perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.

Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

Organisasi masyarakat di bidang ekonomi syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menganggap pada 2015 ekonomi syariah akan tumbuh lebih baik daripada tahun ini. Hal ini menyesuaikan dgn perkiraan pertumbuhan ekonomi dengan-cara nasional yg pula diperkirakan akan membaik di sekitar 5,5%.
Beberapa asumsi industri terkait ekonomi syariah seperti perbankan syariah & asuransi syariah mendukungnya. Pertumbuhan perbankan syariah yg diperkirakan akan meraih pangsa pasarnya antara 5-6%.
Industri asuransi syariah Indonesia yg sekarang memegang posisi keempat dunia akan tumbuh sebesar 20% pada 2015. Menurut MES (Masyarakat ekonomi Syariah) perkembangan ekonomi Syariah pada tahun 2015 akan lebih baik.
Baca juga: Sistem Ekonomi Pancasila