PENGERTIAN DAN JENIS RELIABILITAS INSTRUMEN

RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN


A. Pengertian Reliabilitas

Kata reliabilitas dlm bahasa Indonesia yg dipakai ketika ini, bekerjsama diambil dr kata reliability dlm bahasa Inggris & berasal dr kata reliable yg artinya dapat diandalkan,keajegan, konsisten, keandalan, kestabilan. Suatu tes dapat dibilang reliabel kalau tes tersebut memperlihatkan hasil yg dapat dipercaya & tak bertentangan.

Menurut Sugiono (2010) Reliabilitas yakni serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yg mempunyai konsistensi bila pengukuran yg dikerjakan dgn alat ukur itu dikerjakan dengan-cara berulang. Reabilitas tes yaitu tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat diandalkan untuk menciptakan skor yg ajeg, relatif tak berubah walaupun diteskan pada situasi yg berlainan-beda. Sedangkan Sukadji (2000) menyampaikan bahwa reliabilitas suatu tes yaitu seberapa besar derajat tes mengukur dengan-cara konsisten target yg diukur. Reliabilitas dinyatakan dlm bentuk angka, umumnya sebagai koefisien. Koefisien tinggi mempunyai arti reliabilitas tinggi.

Menurut Nursalam (2003) Reliabilitas yaitu kesamaan hasil pengukuran atau observasi bila fakta atau realita hidup tadi diukur atau diamati berkali–kali dlm waktu yg berlainan. Alat & cara mengukur atau memperhatikan sama–sama memegang peranan penting dlm waktu yg berbarengan.

Menurut Arifin (1991), suatu tes dapat dikatakan mahir (reliable) jika tes tersebut mempunyai hasil yg taat asas (konsisten). Sedangkan Sudjana (2004) mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah ketepatan atau kejegan tes tersebut dlm menganggap apa adanya, artinya kapan pun tes tersebut digunakanakan memperlihatkan hasil yg sama atau relatif sama.

Berdasarkan beberapa usulan perihal reliabilitas di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas yakni tingkat konsistensi skor yg dicapai oleh orang yg sama & tes yg sama pula tatkala diuji pada waktu yg berlawanan. Atau, konsistensi skor pula mampu diperoleh dgn soal yg berlainan namun mempunyai kesamaan dr berbagai faktor.

B.   Jenis- Jenis Reliabilitas

Salah satu syarat agar hasil suatu tes dapat mengemban amanah ialah tes tersebut mesti mempunyai reliabilitas yg memadai. Oleh sebab itu Jaali & Pudji (2008) membedakan reliabilitas menjadi 2 macam, yaitu :

  • Reliabilitas Konsistensi tanggapan, dan
  • Reliabilitas konsistensi adonan item
1.    Reliabilitas Konsistensi Tanggapan

Reliabilitas ini senantiasa mempersoalkan mengenai tanggapa responden atau objek terhadap tes tersebut apakah sudah baik atau konsisten. Dalam artian apabila tes yg telah di cobakan tersebut dijalankan pengukuran kembali kepada obyek yg sama, apakah kesannya masih tetap sama dgn pengukuran sebelumnya. Jika hasil pengukuran kedua menunjukkan ketidakonsistenan, maka hasil pengukuran tersebut tak membuktikan keadaan obyek yg sesungguhnya. Untuk mengetahui apakah suatu tes atau instrument tersebut sudah mantap atau konsisten, maka tes/instrument tersebut harus diuji pada obyek ukur yg sama dengan-cara berulang-ulang.

Ada tiga mekanisme untuk memeriksa reliabilitas respon responden kepada tes (Jaali ; 2008) yakni :

  • Teknik test-retest ialah pengetesan dua kali dgn menggunakan suatu tes yg sama pada waktu yg berbeda.
  • Teknik belah dua ialah pengetesan (pengukuran) yg dikerjakan dgn dua kalangan item yg setara pada dikala yg sama.
  • Bentuk ekivalen merupakan pengetesan (pengukuran) yg dijalankan dgn memakai dua tes yg dibentuk setara kemudian diberikan pada responden atau obyek tes dlm waktu yg berbarengan.
2.    Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item

Reabilitas ini terkait dgn konsistensi antara item-item suatu tes atau instrument.. Apabila kepada potongan obyek ukur yg sama, hasil pengukuran melalui item yg satu kontradiksi atau tak konsisten dgn hasil ukur melalui item yg lain maka pengukuran dgn tes (alat ukur) sebagai suatu kesatuan itu tak dapat diandalkan. Untuk itu jikalau terjadi hal demikian maka kita tak bisa menyalahkan obyek ukur, melainkan alat ukur (tes) yg dipersalahkan, dgn mengatakan bahwa tes tersebut tak reliable atau memiliki reliabilitas yg rendah.

C. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen menurut Sugiyono (2023:354) mampu dikerjakan dengan-cara eksternal & internal. Secara eksternal, pengujian dikerjakan dgn test – retest (stability), equivalent, & campuran keduanya. Secara internal pengujian dilaksanakan dgn menganalisis konsistensi butir-butir yg ada pada instrumen dgn teknik-teknik tertentu.
1. Test retest
Instrumen penelitian dicobakan berulang kali pada responden yg sama dgn instrumen yg sama dgn waktu yg berlawanan. Reliabilitas diukur dr koefisien korelasi antara percobaan pertama dgn yg berikutnya. Bila koefisien hubungan positif & signifikan, maka instrumen   tersebut sudah dinyatakan reliabel.

2. Ekuivalen
Instrumen yg ekuivalen ialah pertanyaan yg dengan-cara bahasa berlawanan, namun tujuannya  sama. contohnya, berapa tahun pengalaman Anda melakukan pekerjaan di forum ini? Pertanyaan tersebut  ekuivalen dgn tahun berapa Anda mulai bekerja di lembaga ini?
Pengujian dgn cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua & berlawanan, pada  responden yg sama. Reliabilitas diukur dgn cara mengkorelasikan antara data instrumen  yang satu dgn instrumen yg dijadikan ekuivalennya. Bila hubungan positif & signifikan,   maka instrumen mampu dinyatakan reliabel.
3. Gabungan
Pengujian dilaksanakan dgn cara mencobakan dua instrumen yg ekuivalen berulang kali ke responden yg sama. cara ini merupakan campuran dr test-retest (stability) & ekuivalen.
Reliabilitas instrumen dilaksanakan dgn mengkorelasikan dua instrumen, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua & selanjutnya dikorelasikan dengan-cara silang. Jika dgn dua kali pengujian dlm waktu yg berbeda, maka akan mampu dianalisis keenam koefisien  reliabilitas. Bila keenam koefisien hubungan itu semuanya positif & signifikan, maka dapat   dinyatakan bahwa instrumen itu reliabel.
4. Internal Consistency
Pengujian reliabilitas dgn internal consistency, dilakukan dgn cara mencobakan instrumen  sekali saja, kemudian data yg diperoleh dianalisis dgn teknik-teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen mampu dilaksanakan dgn teknik belah dua dr Spearman Brown (Sp lit half), KR20, KR21 & Anova Hoyt.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal.(1991). Evaluasi Instruksional.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. (2023) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara  : Yogyakarta.

Djali, & Puji Muljono. (2008). Pengukuran dlm Bidang Pendidikan. PT. Gramedia : Jakarta.

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, & Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

Sudjana, D. (2004).manjemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Nonformal & Pengembangan Sumber Daya Manusia.  Bandung : Falah Production.

Sukadji, S. (2000). Menyusun & Mengevaluasi Laporan Penelitian, Jakarta : UI-Press

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.


= Baca Juga =

  Pengertian Kontrol Sosial, Teori, Fungsi, dan Contohnya