Pengertian Modul bimbing merupakan salah satu jenis perangkat latih yg memuat planning pelaksanaan pembelajaran, untuk menolong mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP). Jika satuan pendidikan menggunakan modul ajar yg disediakan pemerintah, maka modul ajar tersebut mampu dipadankan dgn RPP Plus, alasannya modul ajar tersebut memiliki bagian yg lebih lengkap dibanding RPP. Jika satuan pendidikan menyebarkan modul latih dengan-cara mandiri, maka modul latih tersebut dapat dipadankan dgn RPP.Satuan pendidikan mampu memakai banyak sekali perangkat latih, tergolong modul ajar atau RPP, dgn kelengkapan bagian & format yg bermacam-macam sesuai dgn karakteristik & kebutuhan murid.
Adapun pengembangan modul latih bertujuan untuk menawarkan perangkat latih yg mampu memandu guru melaksanakan pembelajaran. Dalam penggunaan modul latih, guru memiliki kemerdekaan untuk menentukan atau memodifikasi modul bimbing yg sudah ditawarkan pemerintah untuk menyesuaikan dgn karakteristik murid, atau menyusun sendiri modul bimbing sesuai dgn karakteristik murid.
Adapun standar yg harus dimiliki modul latih yaitu: a) Esensial: pemahaman konsep dr setiap mata pelajaran lewat pengalaman mencar ilmu & lintas disipli; b) Menarik, bermakna, & menantang: menumbuhkan minat mencar ilmu & melibatkan murid dengan-cara aktif dlm proses mencar ilmu; berafiliasi dgn pengetahuan & pengalaman yg dimiliki sebelumnya sehingga tak terlalu kompleks, namun pula tak terlalu gampang untuk tahap usianya; c) Relevan & kontekstual: berafiliasi dgn pengetahuan & pengalaman yg dimiliki sebelumnya, serta sesuai dgn konteks waktu & lingkungan murid; d) Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dgn fase berguru murid.
Apa Komponen Modul Ajar ? Komponen modul didik sedikitnya berisi tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran (yang mencakup media pembelajaran yg akan digunakan), asesmen, serta informasi & tumpuan belajar yang lain yg dapat membantu guru dlm melaksanakan pembelajaran.
Komponen modul bimbing bisa ditambahkan sesuai dgn mata pelajaran & kebutuhannya. Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk membuatkan unsur dlm modul bimbing sesuai dgn konteks lingkungan & kebutuhan belajar murid.
Komponen inti modul asuh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran mesti mencerminkan hal-hal penting dr pembelajaran & mesti bisa diuji dgn banyak sekali bentuk asesmen sebagai bentuk dr unjuk pemahaman. Tujuan pembelajaran akan memastikan acara mencar ilmu, sumber daya yg digunakan, kesesuaian dgn keberagaman murid, & tata cara asesmen yg dipakai. Tujuan pembelajaran pun bisa mencakup aneka macam bentuk, mulai dr pengetahuan (fakta & isu), prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran & daypikir keterampilan, serta kolaborasi & taktik komunikasi.
2. Kegiatan pembelajaran
Mencakup urutan acara pembelajaran inti dlm bentuk langkah-langkah faktual, yg disertakan opsi/pembelajaran alternatif & langkah untuk menyesuaikan dgn kebutuhan mencar ilmu murid. Langkah acara pembelajaran ditulis dengan-cara berurutan sesuai dgn durasi waktu yg direncanakan, dlm tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, & epilog berbasis sistem pembelajaran aktif.
3. Rencana asesmen
Rencana asesmen meliputi instrumen serta cara melakukan evaluasi. Kriteria pencapaian mesti ditentukan dgn jelas sesuai dgn tujuan pembelajaran yg ditetapkan. Asesmen mampu berupa asesmen formatif maupun asesmen sumatif. Namun, kedua jenis asesmen ini tak harus selalu digunakan dlm modul latih, melainkan mampu diadaptasi tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran & kebutuhan murid.
Dalam menyiapkan asesmen, guru pula perlu memahami salah satu prinsip asesmen dlm Kurikulum Merdeka adalah mendorong penggunaan aneka macam bentuk asesmen, bukan cuma tes tertulis. Hal ini dikerjakan semoga pembelajaran bisa lebih terkonsentrasi pada aktivitas yg memiliki arti, serta gosip atau umpan balik dr asesmen tentang kesanggupan murid pula menjadi lebih kaya & bermanfaat dlm proses perancangan pembelajaran berikutnya.