√ Pengertian Disleksia, Ciri, Penyebab, Dampak, Kelebihan, dan Contohnya

Disleksia, pula diketahui selaku gangguan membaca (reading disorder) ditandai atau dicirikan oleh kesusahan membaca meskipun memiliki kecerdasan normal. Masalahnya mungkin tergolong kesulitan dlm mengeja kata-kata, membaca dgn cepat, menulis kata-kata, mengucapkan kata-kata ketika membaca dgn keras & memahami apa yg dibaca. Seringkali kesusahan ini pertama kali dimengerti di sekolah, walaupun belum diketahui dengan-cara pasti apa penyebabnya. Tatkala seseorang yg sebelumnya bisa membaca kehilangan kemampuannya, itu dikenal sebagai alexia.

Kesulitan tak disengaja & orang dgn gangguan ini memiliki keinginan wajar untuk mencar ilmu. Disleksia pastinya akan memiliki dampak buruk bagi individu yg mengidapnya. Meskipun demikian, individu yg mengidap kelainan ini memiliki keunggulan beberapa kelebihan, contohnya  mempunyai kecerdasan visual & spasial. Bahkan beberapa tokoh populer pula pernah menderita disleksia, salah satu umpamanya yaitu Pablo Picaso.

Disleksia

Disleksia yakni gangguan berguru yg melibatkan kesulitan membaca karena duduk perkara mengidentifikasi bunyi ucapan & mempelajari bagaimana mereka bekerjasama dgn karakter & kata-kata (decoding). Juga disebut ketidakmampuan membaca, disleksia mempengaruhi area otak yg memproses bahasa.

Penderita disleksia mempunyai kecerdasan normal & biasanya mempunyai penglihatan wajar . Sebagian besar anak-anak dgn disleksia mampu berhasil di sekolah dgn les atau program pendidikan khusus. Dukungan emosional pula memainkan kiprah penting.

Meskipun tak ada obat untuk disleksia, penilaian awal & intervensi mampu menunjukkan hasil terbaik. Kadang-kadang disleksia tak terdiagnosis selama beberapa tahun & tak diketahui hingga cukup umur, namun tak ada kata terlambat untuk mencari derma.

Pengertian Disleksia

Disleksia ialah gangguan dlm proses berguru yg ditandai dgn kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Disleksia tergolong gangguan saraf pada pecahan otak yg memroses bahasa, & dapat dijumpai pada belum dewasa atau orang cukup umur. Meskipun individu yg menderita disleksia kesulitan dlm mencar ilmu, tapi penyakit ini tak berpengaruh pada tingkat kecerdasan seseorang.

Pengertian Disleksia Menurut Para Ahli

Adapun definisi disleksia berdasarkan para ahli, antara lain:

Shaywitz (2008:453)

Disleksia yaitu suatu kondisi pemprosesan input ataupun masukan informasi yg berlainan dr anak normal yg biasanya ditandai dgn kesulitan dlm membaca, sehingga bisa  menghipnotis area kognisi seperti daya ingat, kecepatan pemrosesan input, kesanggupan waktu aspek koordinasi & pengendalian gerak.

  Filsafat Manusia

Sir Jim Rose (2009)

Pada tahun 2009, laporan Sir Jim Rose wacana ‘Identifying and Teaching Children and Young People with Dyslexia and Literacy Difficulties’ memberikan definisi disleksia selaku kesulitan belajar yg terutama memengaruhi keahlian yg melibatkan pembacaan & pengejaan kata yg akurat & tanpa hambatan.

Ciri-ciri khas dr disleksia yaitu kesulitan dlm kesadaran fonologis, memori verbal & kecepatan pemrosesan verbal. Disleksia terjadi di banyak sekali kemampuan intelektual. Indikasi yg baik dr tingkat keparahan & persistensi kesulitan disleksia dapat diperoleh dgn memeriksa bagaimana individu merespons atau sudah menanggapi intervensi yg berargumentasi. ”

Gejala Disleksia

Berikut ini tanda-tanda-tanda-tanda disleksia yg timbul pada tingkatan usia yg berlawanan, antara lain:

Saat Sebelum sekolah

Tanda-tanda bahwa seorang anak kecil mungkin berisiko disleksia, diantaranya yakni:

  1. Bicara terlambat
  2. Mempelajari kata-kata gres dengan-cara perlahan
  3. Masalah membentuk kata-kata dgn benar, seperti membalikkan bunyi dlm kata-kata atau kata-kata membingungkan yg terdengar sama
  4. Masalah mengenang atau menamai huruf, angka, & warna
  5. Kesulitan mencar ilmu sajak atau bermain sajak

Saat Usia sekolah

Tanda-tanda seorang anak yg menderita disleksia tatkala sudah memasuki usia sekolah, diantaranya yaitu:

  1. Membaca jauh di bawah level yg diharapkan untuk anak-anak seusianya
  2. Masalah memproses & mengerti apa yg ia dengar
  3. Kesulitan mendapatkan kata yg sempurna atau membentuk jawaban atas pertanyaan
  4. Masalah mengingat urutan hal-hal
  5. Kesulitan melihat (dan adakala mendengar) persamaan & perbedaan dlm huruf & kata-kata
  6. Ketidakmampuan mengucapkan pengucapan kata yg tak dikenal
  7. Ejaan kesusahan
  8. Menghabiskan waktu yg usang untuk menyelesaikan tugas yg melibatkan membaca atau menulis
  9. Menghindari aktivitas yg melibatkan membaca

Remaja & orang akil balig cukup akal

Tanda-tanda disleksia pada remaja & dewasa ibarat dgn yg ada pada anak-anak. Beberapa tanda & tanda-tanda disleksia lazim pada remaja & sampaumur, diantaranya yaitu:

  1. Kesulitan membaca, termasuk membaca dgn keras
  2. Membaca & menulis yg lambat
  3. Masalah pengejaan
  4. Menghindari kegiatan yg melibatkan membaca
  5. Salah mengucapkan nama atau kata-kata, atau dilema mengambil kata
  6. Bermasalah mengerti dagelan atau perumpamaan yg memiliki makna yg tak mudah dipahami dr kata-kata tertentu (idiom)
  7. Menghabiskan waktu yg lama untuk menyelesaikan peran yg melibatkan membaca atau menulis
  8. Kesulitan meringkas suatu kisah
  9. Kesulitan berguru bahasa asing
  10. Kesulitan menghafal
  11. Kesulitan mengerjakan soal matematika

Penyebab Disleksia

Belum dipahami dengan-cara niscaya apa penyebab disleksia, tapi kondisi ini disangka berhubungan dgn kelainan gen yg kuat terhadap kinerja otak dlm membaca & berbahasa. Sejumlah faktor yg disangka menjadi pemicu kelainan gen tersebut yakni:

  1. Infeksi atau paparan nikotin, alkohol, & NAPZA pada masa kehamilan.
  2. Lahir prematur atau terlahir dgn berat badan rendah.
  3. Riwayat disleksia atau gangguan berguru dlm keluarga pula menjadikan anak menderita disleksia.
  Kognisi

Dampak Disleksia

Disleksia mampu menyebabkan sejumlah dilema, tergolong:

  1. Kesulitan belajar

Hal ini disebabkan karena membaca adalah kemampuan dasar bagi sebagian besar mata pelajaran sekolah yang lain, seorang anak yg mengidap disleksia berada pada posisi yg kurang menguntungkan di sebagian besar kelas & mungkin mengalami kesulitan mengimbangi teman sebaya.

  1. Masalah sosial

Jika tak diobati, disleksia mampu mengakibatkan penyimpangan sosial hal ini lantaran rendahnya rasa yakin diri, masalah perilaku, kecemasan, aksi, & menawan diri dr bulat pertemanan, orang tua & guru.

  1. Masalah dikala sampaumur

Ketidakmampuan membaca & mengetahui mampu menghambat anak mencapai potensinya tatkala anak berkembang. Ini dapat memiliki konsekuensi pendidikan, sosial & ekonomi jangka panjang.

  1. Beresiko ADHD

Anak-anak yg menderita disleksia berisiko lebih tinggi mengalami gangguan attention-deficit / hyperactivity (ADHD), & sebaliknya. ADHD dapat mengakibatkan kesulitan mempertahankan perhatian serta hiperaktif & perilaku impulsif, yg mampu membuat disleksia lebih sulit untuk diobati.

Kelebihan Disleksia

Meskipun disleksia dapat menjadikan beberapa dilema bagi individu yg mengidapnya, tapi sebetulnya pengidap atau penderita disleksia mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya yaitu:

  1. Mampu Melihat Gambaran Besar

Anak yg mengidap disleksia mungkin kesusahan untuk mengenang detil keterangan yg diterima. Tapi kelebihannya yaitu mereka mempunyai kemampuan yg sangat tinggi untuk melihat gambaran besar dr suatu situasi.

Oleh karena itulah mereka dapat menjadi problem solver yg sangat baik sebab mampu melihat dr sudut pandang yg lebih luas. Mereka biasanya pula pintar dlm bermain catur serta permainan atau pekerjaan yg membutuhkan kemampuan untuk memperoleh pola, seperti yg diharapkan oleh ilmuwan & jago matematika.

  1. Memiliki Kecerdasan Visual & Spasial

Anak yg mengidap disleksia cenderung berpikir dlm bentuk visual atau gambar dibandingkan kata-kata. Mereka dapat mengingat dgn baik detil gambar yg sudah mereka lihat.

Selain itu, mereka pula mempunyai keunggulan dlm kecerdasan spasial, yg membuat mereka pandai dlm memvisualisasikan apapun dlm bentuk tiga dimensi di anggapan mereka. Tak heran apabila banyak arsitek & desainer fashion kelas dunia ternyata merupakan orang-orang dgn disleksia.

  1. Sangat Kreatif

Cukup banyak seniman, pemain drama, & musisi yg ternyata mengidap disleksia, beberapa acuan akan diterangkan pada subbab berikutnya.

Meskipun mereka mengalami kesulitan dlm mengikuti pelajaran di sekolah, kenyataannya mereka sukses & mampu memberikan pengaruh lewat karya-karyanya. Daya kreativitas yg sungguh tinggi tersebut meningkat dgn baik sebab mereka harus terus-menerus menemukan cara yg unik untuk menanggulangi kesulitan yg mereka hadapi.

  1. Berpikir Out of The Box

Anak-anak yg mengidap disleksia bukan cuma problem solver yg baik, tetapi mereka pula mempunyai pendekatan gres & mampu menyaksikan hal-hal yg sering dilewatkan oleh orang kebanyakan.

  Pengertian Impulsif, Ciri, dan Contohnya

Mereka sangat pandai dlm menyaksikan kekerabatan di antara aneka macam informasi dr banyak sekali disiplin ilmu, yg akibatnya membuat mereka potensial menjadi inventor ataupun pemikir yg out of the box. Ide-inspirasi mereka orisinil & tak konvensional.

  1. Rasa Ingin Tahu yg Tinggi

Anak-anak yg mebgidap disleksia mempunyai rasa ingin tahu yg tinggi. Bahkan mungkin kita akan lelah menjawab pertanyaan “kenapa” dr mereka.

Rasa ingin tahu yg tinggi tersebutlah yg seringkali mengantarkan mereka pada kesuksesan, alasannya adalah mereka akan memperoleh hal-hal gres. Seperti halnya Albert Einstein yg pernah mengatakan bahwa bergotong-royong ia tak mempunyai bakat istimewa, hanya rasa ingin tau yg tinggi.

Contoh Disleksia

Berikut ini beberapa pola tokoh-tokoh terkenal yg mengidap disleksia, antara lain:

  1. Pablo Picasso

Pablo Picasso menjadi ikon seni yg populer & trendseting walaupun ia mengidap disleksia. Ia dilahirkan di Malag Spanyol pada tahun 1881. Dilaporkan sudah gagal dlm pendidikan sekolah karena kesusahan membaca & kesanggupan akademik terkait, ia karenanya didorong oleh ayahnya, seorang guru seni, untuk lebih berbagi bakat artistik bawaannya.

Sepanjang karirnya ia mengembangkan rasa estetika & gaya yg unik. Pablo melukis hal-hal tatkala ia melihat atau sungguh-sungguh merasakannya – tak teratur, cacat atau miring. Lukisan-lukisannya memperlihatkan kekuatan khayalan “disleksia” serta emosi & kreativitas primer dlm jiwa insan. Beberapa karya terkenalnya meliputi: The Young Ladies of Avigon, Old Man with Guitar, & Guernica.

  1. Tom Cruise

Tom Cruise tumbuh & berhasil meskipun ia berasal dr keluarga miskin, sering pindah, sekolah yg tak mencukupi & ia mengidap disleksia. Tidak diragukan lagi ia diselamatkan oleh kemampuan aktingnya yg berbakat serta tekadnya yg mantap untuk menangani disleksianya & menjelma seseorang yg hebat, apa pun yg terjadi.

  1. Richard Branson

Richard Branson, pendiri & ketua Virgin Group yg berbasis di London, tak perlu bersekolah, karena faktanya, sekolah adalah sesuatu yg menjadi mimpi buruk baginya. Skornya pada tes patokan suram. Terlepas dr kesulitan & tantangan yg ditimbulkan oleh disleksianya yg ia derita, bakat interpersonal & bisnisnya yg berbakat mendorongnya untuk berhasil.

Bagaimanapun disleksia tetaplah suatu kelainan yg memerlukan pengobatan. Strategi kompensasi dapat menolong orang menanggulangi disleksia dlm kehidupan sehari-hari. Diagnosis & sokongan dini mampu mengarah pada perbaikan jangka panjang.

Beberapa upaya pengobatan atau intervensi yg dapat dilaksanakan meliputi:

  1. Tes psikologis: Ini menolong guru berbagi program yg lebih tepat sasaran untuk anak. Teknik dlm arti psikologi ini biasanya melibatkan penyadapan indra anak, termasuk sentuhan, penglihatan, & pendengaran.
  2. Bimbingan & sokongan: Konseling mampu menolong meminimalkan efek negatif pada harga rendahnya rasa percaya diri.
  3. Evaluasi on-going: Orang sampaumur yg mengidap disleksia dapat mengambil faedah dr penilaian untuk terus mengembangkan strategi koping mereka & mengidentifikasi bidang-bidang yg memerlukan lebih banyak bantuan.

Itulah tadi penjelasan lengkap yg bisa kami berikan & bagikan pada segenap pembaca terkait dgn adanya pengertian disleksia berdasarkan para ahli, tanda-tanda, ciri, penyebab, pengaruh , kelebihan, & teladan tokoh yg mengalami. Semoga bisa berfaedah, trimakasih.