Pengertian Epistemologi, Sejarah, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Epistemologi

Epistemologi menjadi salah satu bahasan yg penting dlm ilmu filsafat berbarengan dgn antologi dan eksiologi. Ketiganya memanglah menjadi satu kesatuan yg tak dapat dipisahkan.

Akan namun yg pasti, kaitannya dgn pengtahuan dengan-cara spesifik yg mengkaji dgn penciptaan pengetahuan, dgn konsentrasi pada bagaimana pengetahuan diperoleh & menyelidiki cara yg paling valid untuk mencapai kebenaran diketahui dgn epistemologi.

Epistemologi

Epistemologi pada hakekatnya yaitu studi filosofis ihwal hakikat, asal undangan, & batasan pengetahuan manusia. Atau dgn kata lain, epistemologi yakni cabang filsafat yg berhubungan dgn pengetahuan. Kadang-kadang disebut sebagai teori pengetahuan.

Disini sangatlah terperinci bahwa jago epistemologi mempelajari hakikat pengetahuan, pembenaran epistemik, rasionalitas keyakinan, & berbagai problem terkait dgn disipilin ilmu filsafat.

Pengertian Epistemologi

Epistemologi adalah studi wacana sifat & ruang lingkup pengetahuan & kepercayaan yg dibenarkan, sehingga rumusan masalahnya mengkaji tentang problem yg berkaitan dgn penciptaan & penyebaran pengetahuan di bidang penyelidikan tertentu.

Bersama dgn metafisika, logika, & adat, ini ialah salah satu dr empat cabang utama filsafat, & nyaris setiap filsuf besar sudah berkontribusi padanya.

Pengertian Epistemologi Menurut Para Ahli

Adapun definisi epistemologi menurut para andal, antara lain:

  1. Dagobert D. Runes, Pengertian epistemologi adalah salah satu cabang filsafat yg mengkaji perihal sumber pengetahuan. Struktur sosial pengetahuan, & metode-tata cara, serta validasi pengetahuan.
  2. Jujun S. Sumantri, Arti epistemologi yaitu cara berpikir insan dlm memilih & menerima ilmu dgn menggunakan banyak sekali kesanggupan yg tertanam dlm diri seorang seperti kemampuan rasio, indera, & intuisi.
  3. Mujamil Qomar, Makna epistemologi yaitu sebagai salah satu penggalan filsafat yg mempelajari dengan-cara mendalam wacana pengetahuan insan.

Sejarah Epistemologi dlm Filsafat

Adapun untuk sejarah epistemologi dianggap pecahan dibandingkan dengan konsep penting dr filsafat dimulai dr Aristoteles (384 sampai 322 SM) yg memperlihatkan jawaban tatkala ia menyampaikan bahwa filsafat dimulai dgn semacam keajaiban atau kebingungan.

Hampir semua insan ingin mengerti dunia tempat mereka tinggal, & banyak dr mereka membangun teori dr banyak sekali jenis untuk membantu mereka memahaminya. Namun, sebab banyak faktor dunia tak mampu dijelaskan dgn mudah, pada umumnya orang condong menghentikan upaya mereka pada suatu dikala & puas dgn tingkat pengertian apa pun yg telah sukses mereka capai.

Tidak seperti kebanyakan orang, filsuf tertarik (beberapa orang akan menyampaikan terobsesi) oleh ide memahami dunia dlm istilah yg paling lazim. Dengan demikian, mereka berupaya untuk membangun teori yg sinoptik, akurat dengan-cara deskriptif, klarifikasi yg berpengaruh, & dlm semua hal lain dapat dipertahankan dengan-cara rasional.

Dengan demikian, mereka menenteng proses penyelidikan lebih jauh ketimbang yg condong dikerjakan orang lain, & inilah yg dimaksud dgn menyampaikan bahwa mereka berbagi filosofi perihal hal-hal tersebut.

Oleh sebab itulah seperti kebanyakan orang, mahir epistemologi sering memulai spekulasi mereka dgn perkiraan bahwa mereka mempunyai banyak pengetahuan. Namun, tatkala mereka merenungkan apa yg mungkin mereka ketahui, mereka memperoleh bahwa itu jauh lebih tak aman dibandingkan dengan yg mereka sadari, & memang mereka mulai berpikir bahwa banyak dr apa yg selama ini menjadi keyakinan mereka yg paling kuat yg mewaspadai atau bahkan salah.

Keraguan semacam itu timbul dr anomali tertentu dlm pengalaman orang wacana dunia. Dua dr anomali tersebut akan dijelaskan dengan-cara rinci di sini untuk mengilustrasikan bagaimana mereka mempertanyakan klaim umum atas pengetahuan perihal dunia.

Jenis Bidang Kajian Epistemologi

Perdebatan dlm epistemologi biasanya terkumpul di sekeliling empat bidang kajian. Yaitu;

  1. Analisis filosofis ihwal hakikat pengetahuan & kondisi yg dibutuhkan untuk sebuah keyakinan merupakan pengetahuan, mirip kebenaran & pembenaran
  2. Sumber pengetahuan memiliki potensi & kepercayaan yg dibenarkan, mirip persepsi, argumentasi, kenangan, & kesaksian
  3. Struktur tubuh pengetahuan atau keyakinan yg dibenarkan, termasuk apakah semua kepercayaan yg dibenarkan harus diturunkan dr kepercayaan dasar yg dibenarkan atau apakah pembenaran hanya membutuhkan seperangkat keyakinan yg koheren
  4. Skeptisisme filosofis, yg mempertanyakan kemungkinan pengetahuan, & problem terkait, mirip apakah skeptisisme merupakan bahaya bagi klaim pengetahuan biasa kita & apakah mungkin untuk membantah argumen skeptis

Contoh Epistemologi

Contoh pengusutan yg ada di dlm epistemologi, yakni:

  1. Sosial

Epistemologi sosial berhubungan dgn pertanyaan tentang pengetahuan dlm konteks di mana atribusi pengetahuan kita tak dapat diterangkan cuma dgn menyelidiki individu dlm isolasi satu sama lain, yg berarti bahwa ruang lingkup atribusi pengetahuan kita mesti diperluas untuk memasukkan konteks sosial yg lebih luas.

Hal ini pula mengeksplorasi cara-cara di mana keyakinan antarpribadi dapat dibenarkan dlm konteks sosial. Topik yg paling lazim dibahas dlm epistemologi sosial kekinian salah satunya yaitu testimoni, yg berhubungan dgn keadaan di mana kepercayaan “x yakni benar” yg dihasilkan dr pemberitahuan bahwa “x yaitu benar” merupakan pengetahuan.

Topik epistemologi sosial yang lain yaitu epistemologi kelompok, yg berhubungan dgn apa artinya mengatribusikan pengetahuan pada kelompok ketimbang individu, & kapan atribusi pengetahuan kelompok sosial sesuai.

  1. Formal

Epistemologi formal menggunakan alat & sistem formal dr teori keputusan, nalar, teori probabilitas & teori komputasi untuk model & alasan tentang problem kepentingan epistemologis. Pekerjaan di bidang ini mencakup beberapa bidang akademik, termasuk filsafat, ilmu komputer, ekonomi, & statistik.

Fokus epistemologi formal condong agak berlawanan dr epistemologi tradisional, dgn topik mirip ketidakpastian, induksi, & revisi keyakinan menerima lebih banyak perhatian dibandingkan dengan analisis pengetahuan, skeptisisme, & masalah dgn pembenaran.

  1. Metaepistemologi

Metaepistemologi yakni studi metafilosofis dr metode, tujuan, & pokok bahasan epistemologi. Secara biasa , metaepistemologi bermaksud untuk lebih mengetahui penyelidikan epistemologis tingkat pertama kami.

Beberapa tujuan metaepistemologi ialah mengidentifikasi asumsi yg tak akurat yg dibentuk dlm perdebatan epistemologis & menentukan apakah pertanyaan yg diajukan dlm epistemologi garis utama adalah pertanyaan epistemologis yg sempurna untuk ditanyakan.

Nah, demikinalah saja postingan yg bisa kami kemukakan pada semua golongan berkenaan dengan pengertian epistemologi berdasarkan para mahir, sejarah, jenis kajian, & misalnya yg ada dlm kehidupan sehari-hari. Semoga memberi pengetahuan bagi kalian.

  Yang Bukan Merupakan Faktor Pembentukan Dari Diferensiasi Sosial Adalah