close

Pengertian Filsafat Manusia, Ruang Lingkup, Objek, dan Contohnya

Filsafat Manusia Adalah

Filsafat manusia banyak berubah sepanjang sejarahnya. Realitas atas proses sosial tersebut terjadi dengan-cara dramatis yg diubah sesudah uji Zefram Cochrane dr wrap drive-nya, dgn berinisiatif kontak sosial pertama bumi dgn spesies asing. Dalam lima puluh tahun, kemiskinan, kelaparan, & perang di antara bangsa-bangsa di Bumi telah dihapuskan. Rasisme & praduga lain secepatnya menyusul. Penemuan kehidupan luar angkasa & filosofi baru seperti desain Vulcan IDIC, menempatkan gambaran diri umat manusia dlm perspektif baru.

Filosofi banyak insan berkisar pada pencerahan diri & perbaikan masyarakat dengan-cara keseluruhan. Tujuan budbahasa manusia yakni pencapaian wawasan lewat eksplorasi damai, sebagaimana diakui dlm Petunjuk Utama Starfleet ihwal tak campur tangan dgn budaya lain. Manusia mendapatkan keseimbangan dlm kehidupan & perilaku mereka. Belas kasih, keberanian, & kecerdasan berubah menjadi variasi yg ideal, dgn ambisi peningkatan diri lebih lanjut.

Filsafat Manusia

Filsafat menusia pada hakikatnya menjadi cabang filsafat khusus yg dengan-cara spesifik mempelajari wacana hakikat/esensi manusia dengan-cara mendetail.

Salah satu cara untuk mengetahui persimpangan jalan di mana antropologi filosofis berupaya memahami sifat manusia lewat pertimbangan pendekatan metodologis yg berlawanan ialah dgn mempertimbangkan dua pertanyaan: “Apa itu insan?” Dan “Siapa saya?”.

Rangkaian daftar dlm pertanyaan ialah yg diajukan oleh filsafat tradisional, & walaupun aneka macam jawaban sudah diberikan definisi filosofis paling populer tetap yg klasik yg ditawarkan oleh Aristoteles. Esensi manusia yaitu “binatang yg rasional”. Perkembangan ilmu-ilmu alam sepanjang periode modern, bagaimanapun, menimbulkan metodologi ilmiah yg serupa dipraktekkan pada humaniora.

Akibatnya, pada periode ke-19 pertanyaan tentang sifat insan ditinjau dlm aneka macam cara baru & dlm disiplin ilmu yg berlainan. Sebagai pola, kebangkitan evolusi Darwin menjelaskan sifat manusia hanya lewat kekuatan biologis.

Filosofi Karl Marx menjelaskan “esensi kemanusiaan” utamanya lewat kekuatan ekonomi, sosial, & politik, sedangkan teori-teori Sigmund Freud menjelaskan sifat insan utamanya lewat kekuatan psikologis.

Ilmu-ilmu manusia yang lain, mirip sejarah & sosiologi, pula berusaha menerangkan, jika bukan “sifat” manusia, maka keadaan budaya & lingkungan yg membentuk & membentuk individu menjadi makhluk yg memilih.

Beberapa teori ini membatasi diri untuk memberikan klarifikasi yg cuma berlaku dlm konteks budaya atau periode tertentu dlm arti sejarah manusia. Bagaimanapun, bagaimana aneka macam disiplin ilmu & tata cara ilmiah saling bekerjasama atau mengakomodasi satu sama lain dlm visi filosofis terpadu tentang sifat manusia menjadi sungguh problematis.

Pengertian Filsafat Manusia

Filsafat manusia yaitu disiplin dlm filsafat yg berupaya menyatukan beberapa penyelidikan empiris tentang sifat manusia dlm upaya untuk memahami individu selaku makhluk lingkungan & pencipta nilai-nilai mereka sendiri.

Atau bisa pula dikatakan bahwa filsafat insan yakni filsafat yg mengupas apa arti insan sendiri, ia mencoba mengucap sebaik mungkin apa sebetulnya makhluk yg bernama  “insan”, istilah filsafat insan atau antropologi filsuf (antropologi filsafat) ta,pak lebih eksak akrena apa yg dipelajari ialah insan sepenuhnya, roh serta badan jiwa serta daging.

Pengertian Filsafat Manusia Menurut Para Ahli

Adapun definisi filsafat manusia menurut para jago, antara lain:

  1. Wikipedia

Filsafat insan merupakan cabang ilmu filsafat yg membicarakan ihwal makna menjadi manusia. Dalam cabang ilmu filsafat ini, insan akan mengajukan pertanyaan mengenai diri mereka sebagai manusia.

Filsafat insan terus mengalami perkembangan alasannya adalah insan ialah objek yg sarat dgn misteri. Titik tolak filsafat manusia yaitu wawasan & pengalaman insan, serta dunia yg melingkupinya.

  1. New World Encyclopedia

Antropologi filsafat adalah disiplin filosofis yg menyelidiki esensi dr sifat manusia & kondisi manusia. Dalam melakukan pengusutan ini, ia berupaya menyatukan atau mengkritik dengan-cara filosofis beragam metode ilmiah & pendekatan humanistik untuk menjawab pertanyaan tentang sifat insan.

Meskipun lebih banyak didominasi pemikir sepanjang sejarah filsafat telah memiliki antropologi yg khas (atau pemahaman ihwal sifat manusia), “antropologi filsafat” selaku disiplin khusus sudah timbul agak baru dlm konteks akhir zaman modern.

Terutama, itu muncul selaku hasil dr pengembangan metode & pendekatan baru dlm filsafat yg telah berinteraksi dgn kemajuan ilmu wawasan alam & insan yg sedang berlangsung. Dua perkembangan kontemporer yg lebih kuat dlm antropologi filosofis telah terjadi dlm anutan fenomenologi & eksistensialisme.

Ciri Ilmu Filsafat Manusia

Karakteristik yg menjadi ciri dr ilmu filsafat insan, antara lain:

  1. Ekstensif (Sinopsis & Universal)

Filsafat insan merupakan gambaran menyeluruh atau sinopsis perihal realitas insan, tak menyinari faktor-faktor tertentu dr tanda-tanda & kejadian manusia dengan-cara terbatas.

Filsafat insan mencakup seluruh aspek & lisan manusia (kejiwaan & ketubuhan, kebebasan & determinisme, keilahian & keduniawian, sosialitas & individualitas, kesejarahan & kebudayaan, serta kebahasaan & simbolisme), & lepas dr kontekstualitas ruang & waktu (universal).

  1. Intensif

Filsafat insan hendak mencari inti, hakikat dr esensi, atau rangkaian adanya struktur dasar yg melandasi kenyataan dlm hidup manusia.

  1. Kritis

Filsafat insan terkait dgn 2 tata cara yg digunakannya (sintesis & reflektif) & 2 ciri yg terdapat di dlm isi atau hasil filsafat (ekstensif & intensif).

Ruang Lingkup Filsafat Manusia

Louis Leahy mengemukakan bahwa terdapat 2 inti pokok dlm mempelajari filsafat insan, yaitu:

  1. Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan Hakekat Manusia
  2. Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan Fungsi dr keberadaan manusia di dunia.

Filsafat insan atau antropologi filosofis berupaya menafsirkan dengan-cara filosofis fakta-fakta yg sudah ditemukan oleh ilmu pengetahuan ihwal sifat manusia & keadaan manusia. Ini mengandaikan tubuh pemikiran ilmiah yg dikembangkan, & balasannya, dlm programnya ia bercita-cita untuk metafisika gres, yg didasarkan dengan-cara ilmiah.

Ini berusaha untuk menjelaskan kualitas dasar yg membuat insan menjadi apa adanya & membedakannya dr makhluk lain. Ini menggabungkan, & menengahi, apa yg disebut Kant sebagai fisiologis & antropologi pragmatis.

Antropologi filosofis mempelajari insan sebagai makhluk & insan selaku pencipta nilai-nilai budaya — manusia mirip yg dilihat oleh pengamat ilmiah & insan sebagaimana ditafsirkan oleh dirinya sendiri (Aussen – & Innenansicht). Dengan demikian, sebagian besar antropolog filosofis ingin memadukan sistem ilmiah dgn pendekatan filosofis imajinatif.

Antropologi filosofis berupaya untuk mengkorelasikan aneka macam antropologi yg sudah berkembang dgn spesialisasi ilmu. Max Scheler membedakan antara antropologi ilmiah, filosofis, & teologis, atau penafsiran struktur fundamental dr aktivitas manusia, yg tak mengenal satu sama lain.

Untuk membendung apa yg digambarkan oleh para pengikutnya selaku anarki pemikiran & “hilangnya pusat,” antropologi filosofis menawarkan dirinya sebagai disiplin yg terkoordinasi. Dengan mengoordinasikan & menafsirkan pengetahuan yg terfragmentasi, antropologi filosofis bermaksud untuk pemahaman gres tentang mutu & potensi esensial insan.

Objek Filsafat Manusia

Ruang lingkup yg menjadi objek kajian filsafat insan bisa dibedakan menjadi dua, yakni;

  1. Objek Material

Objek material filsafat manusia intinya sama dgn ilmu-ilmu yang lain yg mengkaji ihwal manusia (misalnya psikologi & makna antropologi) yaitu gejala manusia. Ilmu-ilmu tersebut bertujuan untuk menyelidiki, menginterpretasi, & mengetahui tanda-tanda-gejala atau verbal-lisan manusia.

  1. Objek Formal

Meskipun memiliki objek material yg sama dgn ilmu yg mengkaji ihwal manusia yang lain, namun dlm hal objek dormal atau metodenya, filsafat manusia mempunyai perbedaan yg mana pada ilmu-ilmu lazim mendasarkan pada tanda-tanda empiris yg sifatnya objektif & dapat diukur kemudian diselidiki menggunakan tata cara yg bersifat experimental.

Sedangkan filsafat manusia tak membatasi diri pada gejala empiris sehingga semua bentuk & jenis tanda-tanda perihal insan sejauh mampu dipikirkan dengan-cara rasional (metafisis, spiritual, & universal) dapat menjadi bahan kajian filsafat manusia.

Contoh Filsafat Manusia

Contoh kajian filsafat insan atau antropologi filsafat mampu dibagi menjadi beberapa cabang utama, antara lain:

  1. Antropologi Filsafat Biologis

Reaksi kepada determinisme dlm ilmu fisika telah memunculkan antropologi filsafat biologis, atau bioantropologi. Bioantropologi meneliti teori-teori biologi dengan-cara filosofis, terutama untuk menghubungkan prestasi inovatif & sikap insan dgn organisasi fisiologisnya.

Peran budaya insan & karakternya sebagai pembuat simbol yg bisa melaksanakan abstraksi, pemikiran, bahasa, & komunikasi intersubjektif yg digambarkan selaku fungsi yg tak mampu direduksi dr konstitusi fisiologisnya.

  1. Antropologi Filsafat Budaya

Antropologi filosofis budaya berkaitan dgn insan & karya-karyanya, dgn sejarah budaya & sosiologi budaya, & dgn morfologi sejarah & filsafat sejarah. Ia kesengsem khususnya pada masyarakat maju atau yg “berbudaya tinggi” yg telah membuat gaya mereka sendiri di luar keseragaman biologis & sepele dr negara kesukuan.

  1. Antropologi Filsafat Psikologis

Bioantropologi & antropologi filosofis budaya adalah cabang paling penting dr antropologi filosofis. Di antara cabang-cabang lain, hanya antropologi filosofis psikologis & antropologi filosofis teologis yg perlu disebutkan dengan-cara terpisah.

Antropologi filosofis psikologis adalah perkembangan psikiatri pasca-Freudian yg paling sukses dan, lewat psikoanalisis eksistensial, memberikan efek yg cukup besar. Erich Fromm berupaya memadukan psikologi dlm antropologi filosofis. Rollo May di Amerika Serikat & R. D. Laing di Inggris mengikuti upaya yg serupa.

Keyakinan umum mereka adalah bahwa pengertian psikologi eksperimental tradisional memerlukan tunjangan pemikiran filosofis untuk meraih hasil yg membuat puas.

Beberapa antropolog filsafat psikologis menentang hipotesis empiris & metode statistik induktif psikologi eksperimental; kebanyakan dr mereka menggabungkan tata cara eksperimental dgn pendekatan filosofis atau fenomenologis tertentu.

  1. Antropologi Filosofis Teologis

Antropologi teologis menekankan konsepsi manusia ihwal Bibel dlm obrolan dgn Tuhan. Martin Buber, Emil Brunner, & Dietrich Bonhoeffer ialah wakil yg luar biasa dr gerakan ini, walaupun karya mereka paling baik dipelajari dlm konteks teologisnya.

Nah, itulah tadi artikel lengkap yg mampu kami tuliskan pada segenap pembaca terkait dgn materi pengertian filsafat insan menurut para jago, ciri, ruang lingkup, objek studi, & contoh kajian-kajiannya. Semoga lewat postingan ini bisa menjadi referensi bagi segenap pembaca.

  Sebutkan Dampak-dampak Positif Mobilitas Sosial!