√ Pengertian Imperialisme, Tujuan, Dampak, dan Contohnya

Imperialisme yaitu perluasan otoritas suatu negara atas bangsa-bangsa lain lewat perolehan lahan atau pengenaan dominasi ekonomi & politik.  Zaman Imperialisme ditandai oleh penjajahan Amerika antara kala ke-15 & 19, serta perluasan kekuatan Amerika Serikat, Jepang, & Eropa selama tamat abad ke-19 & awal ke-20. Sepanjang sejarah, banyak penduduk & budaya pribumi telah dihancurkan oleh ekspansi imperialistik.

Imperialisme salah satunya bertujuan untuk memperoleh sumber daya alam, produk pertanian & pertambangan. Sepanjang arti sejarah, pengaruh dr imperialisme yakni banyak budaya menderita di bawah dominasi penjajah imperialis mereka, dgn banyak masyarakat adat dihancurkan dengan-cara tak sengaja atau sengaja. Secara garis besar, imperialism mampu dibedakan menjadi dua, yaitu imperialisme antik & terbaru, yg salah satu contoh negara founding father imperialisme modern yaitu Inggris.

Imperialisme

Imperialisme yaitu kebijakan atau ideologi untuk memperluas kekuasaan suatu negara atas negara-negara asing, kadang-kadang dgn kekuatan militer atau dgn memperoleh kendali politik & ekonomi dr area lain.

Kata imperialisme berasal dr kata Latin imperium,  yang memiliki arti kekuatan tertinggi. Ini pertama kali menjadi lazim dgn pengertiannya ketika ini di Inggris Raya, selama tahun 1870-an & digunakan dgn konotasi negatif. Sebelumnya kata imperialisme sudah digunakan untuk menggambarkan apa yg dianggap sebagai upaya Napoleon III untuk mendapatkan derma politik melalui intervensi militer aneh.

Imperialisme telah dipraktikkan sepanjang sejarah yg tercatat. Namun, ada satu periode sejarah yg dengan-cara khusus dikenal selaku Zaman Imperialisme. Periode ini meluas dr permulaan abad ke-18 sampai pertengahan masa ke-20.

Selama Zaman Imperialisme, negara-negara industri modern & bersaing untuk menguasai bab-bab pra-industri di dunia. Di wilayah pra-industri, sumber daya alam & manusia tersedia dengan-cara luas & murah. Negara-negara imperialis yg memperoleh kekaisaran paling besar selama Zaman Imperialisme yakni Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, & Amerika Serikat.

Beberapa penulis memakai istilah “imperialisme” dengan-cara tak resmi. Mereka memakai ungkapan ini untuk mengartikan segala jenis dominasi satu negara atas bagian lain dunia. Dominasi utamanya terjadi di Asia & Afrika.

  Jenis-Jenis Museum Di Dunia Dan Penjelasannya

Pengertian Imperialisme

Imperialisme, kebijakan negara, praktik, atau advokasi untuk memperluas kekuasaan & dominasi, utamanya melalui akuisisi teritorial pribadi atau dgn memperoleh kendali politik & ekonomi di wilayah lain.

Imperialisme selalu melibatkan penggunaan kekuatan, baik kekuatan militer atau bentuk yg lebih halus, sehingga dengan-cara moral tindakan imperialisme ini sering dianggap tercela. Istilah imperialisme pula sering dipakai dlm propaganda internasional untuk mengecam & mendiskreditkan kebijakan mancanegara musuh.

Imperialisme pula mampu diartikan sebagai kebijakan (cara memerintah) di mana negara-negara besar atau besar lengan berkuasa berupaya untuk memperluas otoritas mereka di luar perbatasan mereka sendiri. Kebijakan imperialisme bertujuan menciptakan kekaisaran.

Negara-negara imperialis mengambil kendali negara-negara lain. Mereka mungkin menggunakan kekuatan militer untuk melakukan ini. Namun, mereka pula dapat menghindari penggunaan kekuatan militer. Mereka cuma mampu membangun kendali ekonomi dan/atau politik atas negara lain.

Pengertian Imperialisme Menurur Para Ahli

Adapun definisi imperialisme menurut para andal, antara lain:

  1. Soekarno, Pengertian imperialisme adalah suatu tata cara yg menguasai ekonomi pada bangsa atau negara lain. Selain itu, imperialisme pula merupakan suatu kapitalisme yg mempunyai arti suatu perjuangan untuk menguasai negara lain.
  2. Lenin, Definisi imperialisme ialah sebuah tata cara ekonomi politk yg berarti sebuah proses ekonomi yg mempunyai perwujudan dlm keputusan politik.
  3. Henry Pratt Fairchild (1977), Imperialisme ialah kebijakan & praktek perluasan suatu negaera pada negara lain yg dikerjakan dgn mencaplok wilayah yg memiliki batas dgn negara tersebut dgn cara paksa atau dgn cara mengambil daerah-daerah jajahan, tanah jajahan & daearah perlindungan yg dimiliki oleh negara lain.
  4. Alan Bulllock (1986),Imperialisme merupakan penaklukan penduduk suatu negara pada kawasan-kawasan lain dgn memilih hukumannya lewat kekuasaan, & melaksanakan eksploitasi dengan-cara ekonomi & finansial terhadap orang-orang ajaib tersebut.

Tujuan Imperialisme

Kebijakan imperialis dr negara atau kerajaan mempunyai tujuan menggantikan lebih banyak lahan untuk menciptakan kerajaan yg lebih besar. Penguasa suatu kekaisaran memperoleh sumber daya alam mirip produk pertanian & pertambangan.

  Sejarah Hari Bela Negara (19 Desember) Paling Lengkap

Sumber daya insan pula diperoleh. Orang-orang yg ditaklukkan mungkin dipaksa menjadi budak atau melakukan pekerjaan dgn upah rendah.

Mereka pula mampu diundang ke dinas militer atas nama kekaisaran. Pasar jual beli pula diperoleh. Orang-orang di bawah pemerintahan kekaisaran mungkin dipaksa untuk berbelanja produk dr pemerintah itu atau dr arti industri pemerintah itu. Dengan demikian, kebijakan imperialisme dapat sangat memperkaya negara imperialis. Manfaat ini mampu memperpanjang rentang waktu yg lama.

Secara lebih terperinci, berikut ini beberapa poin tujuan imperialisme, diantaranya yaitu:

  1. Sebagai penyebaran ilham-wangsit & kebudayaan Barat ke seluruh dunia
  2. Menguasai atau mendominasi dunia yg terorganisisr dengan-cara politis yakni suatu imperium dunia.
  3. Dalam bentuk imperium ataupun hegemoni yg mempunyai dimensi kontinental.
  4. Pengaruh yg lebih besar dr kekuatan yg dilokalisir.

Macam Imperialisme

Pada dasarnya terdapat  dua macam imperialisme yg ada di dunia ini, yaitu selaku berikut;

Imperialisme Kuno

Imperialisme kuno intinya mulai berjalan pada tahun 1500 M. Mereka menerjemahkan bahwa imperialisme artinya perluasan wilayah yag dilakukan oleh negara pada negara lain. Imperialisme kuno contohnya spanyol & portugis.

Imperialisme Modern

Imperialisme modern yg mulai berkembang pada periode 1500 M hingga perang dunia ke dua selsai yaitu sekitar tahun 1942. Salah satu negara yg menjadi founding father imperialisme modern contohnya Inggris. Dari sinilah permulaan revolusi industri yg mana terjadi pembangunan industri dlm skala yg besar, mulai dr materi mentah sampai penjualan hasil industri sudah dirancang.

Dampak Imperialisme

Imperialisme menawarkan pengaruh yg bermacam-macam dlm banyak sekali bidang, antara lain:

Bidang politik

  1. Adanya tanah jajahan
  2. Politik pemerasan
  3. Timbulnya perang kolonial
  4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
  5. Timbulnya nasionalisme

Bidang ekonomi

  1. Negara imperialis yaitu sentra kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
  2. Industri imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan menjadi lemah
  3. Adanya jual beli dunia yg meluas
  4. Terdapat kemudian-lintas dunia (wereldverkeer)
  5. Kapital surplus & penanaman modal pada tanah jajahan
  6. Kekuatan ekonomi penduduk aslin tanah jajahan lenyap
  Sejarah Perjanjian Linggarjati Singkat Dan Lengkap

Bidang sosial

  1. Imperialis hidup mewah sedangkan negara yg dijajah akan serba kelemahan
  2. Imperialis lebih maju, sedangkan negara jajahan mundur
  3. Rasa harga diri lebih kepada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang terhadap bangsa yg dijajah
  4. Semua hak yg ada pada imperialis, orang yg dijajah menjadi tak mempunyai hak
  5. Timbulnya gerakan Eropaisasi.

Contoh Imperialisme

Salah satu teladan imperialisme ialah tatkala Inggris mendirikan koloni di Amerika Utara. Inggris mendirikan tiga belas koloni di tempat yg kini menjadi Amerika Serikat. Inggris mendirikan koloni-koloni ini untuk kepentingan Inggris Raya. Negara yg menjadi koloninya menyediakan materi baku & sumber daya bagi industri Inggris.

Industri Inggris kemudian mampu menjual produk jadi ke negara koloni. Inggris pula bikin aturan, aturan, & kebijakan untuk operasi negara koloni. Dengan mempunyai negara koloni, Inggris mampu memiliki lebih banyak kekuatan di dunia. Akhirnya, negara koloni tidak mau diperintah oleh Inggris Raya & harus berjuang untuk keleluasaan mereka.

Contoh lain dr imperialisme adalah tatkala Amerika Serikat berperang melawan Spanyol dlm Perang Spanyol-Amerika. Amerika Serikat ingin menjadi kekuatan dunia. Mereka ingin menerima negara koloni yg mampu mereka kontrol. Sebagai balasan dr Perang Spanyol-Amerika, mereka mendapatkan kendali atas Puerto Riko, Guam, & Filipina.

Orang-orang Filipina ingin menjadi mandiri & tak bahagia tatkala mereka menggantikan. Mereka dapat menggunakan negara koloni-koloni tersebut selaku tempat di mana angkatan laut merka dapat berhenti & berlabuh untuk mendapatkan pasokan & bahan bakar. Mereka pula dapat berjualan dgn koloninya.

Negara-negara lain mirip Spanyol, Prancis, & Belanda mempunyai koloni di seluruh dunia. Spanyol menguasai sebagian besar Amerika Tengah & Selatan untuk argumentasi yg mirip dgn Inggris. Spanyol diuntungkan dengan-cara ekonomi, politik, & militer dgn mempunyai koloni di Amerika Tengah & Selatan.

Prancis memiliki koloni di Amerika Utara & Afrika. Belanda mempunyai koloni di Afrika & Asia. Negara-negara mendirikan koloni untuk laba mereka, bahkan jikalau orang tidak ingin dijajah oleh negara-negara ini.

Itulah tadi serangkain postingan yg sudah kami tuliskan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn pemahaman imperialisme berdasarkan para jago, tujuan, dampak, & misalnya. Semoga lewat materi ini mampu memberikan wawasan & menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian. Trimakasih,